Dan sekarang, di saat Mas Bayu ingin memperbaiki hubungan kami, mengapa hatiku meragu dan tak bahagia? **** Drrtttt .... Ponselku bergetar, kulirik cepat layar pipih itu, nama Mas Bayu yang tertera di sana. Seolah kebetulan, lelaki yang sejak tadi kupikirkan, saat ini tiba-tiba meneleponku. Dengan perasaan ragu akhirnya aku memutuskan untuk menerima panggilannya, kugeser perlahan gambar telepon berwarna hijau ini. Tak lama suara Mas Bayu pun terdengar di telingaku. [Alina, aku akan menjemputmu pulang, katakan saja di mana alamatmu sekarang?] Aku diam beberapa saat. Pikiranku kini tak menentu, hingga akhirnya panggilan Mas Bayu membuatku tersadar. [Alina?] [Tak usah menjemputku, mas. Aku akan pulang sendiri] Klik. Panggilan darinya sengaja kuputuskan. Aku tak tahu, hanya saja tiba

