Bab 45

1276 Words

PoV Kania. "Apa yang terjadi, Kania? Kenapa kau berjalan tergesa seperti itu?" Tanya mama ketika baru saja aku melangkahkan kaki masuk kedalam rumah. Aku tak menanggapi pertanyaan mama karena hatiku sangat kesal saat ini. Aku hanya melirik saja, sambil terus melanjutkan langkah menuju kamar. Hari ini, suasana hatiku memburuk. Pertemuan dengan Mas Reyhan tadi sore dirumah Alina seperti menyiram air garam pada luka lama yang sudah mengering, luka yang hampir kulupakan. Argghh ...! Kulempar tasku keras hingga membentur sandaran ranjang, lalu melepas sepatu dan menendangnya kuat. Aku berjalan cepat ke arah meja riasku, kembali melempar semua kosmetik yang tertata rapi diatasnya. Semua barang yang terjangkau oleh tanganku kini sudah berhamburan tak tentu arahnya. Bahkan ada beberapa kosmet

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD