bc

Maid lover

book_age18+
79
FOLLOW
1K
READ
sex
manipulative
mistress
drama
gxg
others
Writing Academy
Fantasy Romance Ⅱ Writing Contest
punishment
like
intro-logo
Blurb

aku sangat bersyukur dengan Perubahan ini. Tuan mudaku membuat satu bulan ini menjadi sangat mudah untukku.

Yang berbeda hanya kami lebih sering kontak fisik. Ia akan selalu memelukku kapan ia mau.. bahkan terkadang dia memintaku selalu duduk disebelahnya. Aku terkadang sungguh malu ia memelukku dikelas dan memainkan rambutku sambil menatapku dengan mesra.

Alex, jere, david dan Shinta bahkan mengatakan ia menjadi budakku dalam masalah percintaan. Tapi aku tidak merasakan menjadi bos, aku tetap mengikuti apa maunya dan tidak pernah mengatakan apa mauku. Aku sungguh takut jika ia marah padaku.

Selesai sarapan dirumah jam 6.30 aku dan tuan mudaku berjalan ke garasi karena ia tidak mau menungguku memanaskan mobil. Ia mau menunggu didalam mobil.

chap-preview
Free preview
S A B A R
"Tuan bangun Tuan, nanti kita telat" panggilku dengan nada yang lembut untuk keseribu kalinya. "Tuan,Tuan Bangun Tuan" sambil menyentuh lengan atasnya. "Tuan.. mandi dulu yuk. biar kita bisa sarapan dirumah" bujukku seperti mengurus anak sekolah dasar yang tidak mau sekolah. aku pun mengehela napas karena anak setan yang aku bangunkan tidak memberikan respon apapun. aku pun berjalan cepat kekamar mandi dan melihat gelas kosong, ku isi gelas kosong tersebut dengan air di washtafel sampai penuh. aku balik kekamarnya dan menyiramkan air dalam gelas tersebut kemuka anak setan ini. anak setan ini pun terbangun dengan muka terkejut seperti kesulitan bernapas. "iya aku siap-siap. Kamu kira saya kucing" balasnya marah karena aku siram. aku melihat ia berjalan kekamar mandi. aku pun tertawa dengan bahagia pagi ini aku tidak akan terlambat. membayangkan saja sudah membuat aku sangat bahagia.. hahahhahaha. tapi aku kembali cepat sadar dan membangunkannya anak majikanku. "Tuan bangun Tuan" kataku lembut.. tanpa sadar watu sudah berjalan 30 menit dan waktu  menunjukan pukul 08.00 wib yang mana jam pelajaran pertama sudah dimulai. aku pun terduduk lemas dilantai kamarnya sambil tetap membangunkannya.   "Tuan bangun yuuk.. kita udah sering sekali tidak masuk sekolah" panggilku dengan manja dan lembut yang mana tidak menghasilkan respon apapun.  Dua jam aku duduk dilantai untuk membangunkannya. Namun ia tetap tidak memberikan respon apapun. aku sungguh ingin naik keatas tempat tidur dan menampar wajah tampannya supaya ia tahu bahwa masa depanku juga bergantung dengan keinginannya pergi kesekolah.  Namun, itu tidak akan pernah terjadi lagi karena pernah satu kali aku marah kepadanya dan mengatakan dia anak manja dan tidak bertanggung jawab. Aku marah karena untuk kesekian kalinya kami terlambat. Kami terlambat masuk kelas yang mana jika kmi masuk akan menggangu teman-teman yang lain. Jika kami tetap masuk tidak ada masalah dan guru yang mengajar pun pasti mengizinkan masuk.  Tapi Tuanku ini dia tidak mau masuk kelas jika sudah terlambat.  Sehingga aku tidak sengaja menyebutkan dengan suara pelan tenang anak manja dan tanggung jawab Ia pun marah kepadaku dan memilih untuk tidak sekolah dan melapor pada ibuku atas sikapku yang  tidak sopan.  AKU TIDAK SOPAN, karena mengatakan ia anak manja dan tidak bertanggung jawab yang sangat susah sekali bangun dipagi hari. Tanpa meminta penjelasanku ibuku langsung murka padaku dan mengatakan aku anak tidak tahu diri dan tidak tahu terima kasih karena berani mengatakan anak majikannnya anak manja.  Daripada menunggunya bangun dengan ketidakpastian aku pun memutuskan membaca novel tentang perjalanan seorang wanita menggelilingi setiap kota yang ada dinegaranya. aku sungguh ia seperti dia... Waktu semakin berjalan dan tidak terasa membuatku lapar. aku melihat jam dinding sudah menunjukan pukul 12.00 siang pantas saja aku merasakan kelaparan. aku juga melihat kearah tempat tidur ternyata Tuanku itu melihat kearahku dengan mata sembab dan berkata "sekolah sudah pindah kekamar saya?" aku hanya bisa tersenyum melihat wajahnya. Dan berbicara dengan lembut "Tuan, mau sekolah?" tanyaku masih tersenyum "kita masih bisa ikut les terakir"tambahku memberinya semangat "enggak. kalau kamu mau pergi. Silahkan" katanya sambil memutar tubuhnya dan melihat handphonenya "Tuan mau makan? atau mau aku ambilkan sesuatu?" tanyaku lagi sambil menutup novel dan memasukannya kedalam tasku. "nanti aku saja yang nelpon kedapur. kamu jadi mau kesekolah?"tanyanya padaku. "saya mana dikasih masuk sekolah kalau tidak sama Tuan" kataku sambil terseyum. "kalau gitu saya balik kebawah ya Tuan." tanpa mau membujuknya lagi. "siapkan ruang belajar buat jam 2" katanya sambil tetap melihat handphonenya "sama Mr. Ricard Tuan?" tanyaku penasaran "mm" katanya singkat "baik Tuan" aku pun jalan keluar menuju kamar ibuku dan aku. Hidupnya sungguh keberuntungan bukan? aku rasa ketika Tuhan menciptakan tuan mudaku orangtuanya memesan dengan paket premium dengan fasilitas VVIP. aku iri ? yah tentu saja. siapa yang tidak kenal Mr. Ricard. dia merupakan anak muda yang sangat sukses diumurnya dan hanya memberikan penggajaran pada anak-anak yang memang dilahirkan kaya raya. aku sungguh ingin mendengar apa yang dikatakan Mr. Ricard. tapi apa daya aku hanya mampu menguping pembicaraan mereka dengan membuka sedikit pintu, itu juga sering ketahuan karena si anak setan menutup pintu dengan rapat karena tahu aku mendengarkan mereka. aku sudah bilang bukan hidupnya sangat terencana dengan baik sekali. pendidikan formal bisa ia selesaikan dengan sebelah mata. jika pemerintah tidak mewajibkan sekolah degan waktu tertentu. ia pasti bisa menyelsaikan sekolah 3 tahun menjadi 1 tahun.  Tuanku yang pintar tidak membutuhkan sekolah.  AKU ? aku sekolah harus selalu bersama dengannya. Kalau ketahuan pergi sekolah sendirian nyonya besar bisa memberhentikanku dari sekolah dan di usir dari rumah ini. bukan, aku bukan berpikiran buruk tentang majikan ibuku, ini emang perjanjian atau kesepakatan kami diawal.  Ia menawarkan aku untuk sekolah bersama anaknya di sekolah favorit dengan fasilitas premium, syarat yang ia berikan cuman satu yaitu melayani semua kebutuhan anaknya, dari yang paling kecil sampai yang paling besar. intinya anaknya tidak boleh keluar dari sekolah dan aku harus mengusahan itu. Untungnya anaknya sendiri emang betah disekolah ini dan tentunya dengan teman-teman setannya yang tidak memikirkan masa depan mereka karena masa depan mereka sudah sangat jelas. tidak sepertiku yang harus berusaha mati-matian dalam kehidupan ini. aku benar-benar harus bersabar dengan melihat kehidupan tuan mudaku dan melihat kehidupanku. 

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

PEPPERMINT

read
369.3K
bc

CEO Dingin Itu Suamiku

read
151.3K
bc

Kamu Yang Minta (Dokter-CEO)

read
292.5K
bc

My Husband My Step Brother

read
54.7K
bc

DIA, SI PREMAN KAMPUSKU ( INDONESIA )

read
470.6K
bc

Me and My Broken Heart

read
34.4K
bc

Love Match (Indonesia)

read
172.4K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook