Tuan Muda

1617 Words
Tuan muda is Calling .... "saya Tuan ?" kataku menjawab telpon yang berbunyi. "jam 10 ke-Cabello, ada party Alex" perintahnya yang tidak bisa dibantah dan langsung mematikan sambungan. Alex merupakan salah satu sabahat Tuanku. Selain Alex ada David dan Jere, Tuanku yang kaya raya ini berteman dengan orang-orang yang mempunyai latar berlakang yang sama dengannya. Mereka semua mempunyai latar belakang keluarga yang membuatku membayangkan saja tidak mungkin. Tapi mereka nyata berapa didepan mataku. Mereka tentunya sangat pandai sekali menikmati kekayan keluarga mereka. Contohnya malam ini, Alex sanggup membuat pesta yang menghabiskan puluhan juta untuk satu malam. jika diberikan kepada ketua kampungku ia bisa memberikan makan satu satu kampungku untuk satu bulan. Mereka anak-anak yang baik menurut beberapa orang yang menjadi fans mereka. Mereka tidak akan menggangu anak-anak miskin atau menggangu bisnis keluarga seperti dalam cerita Meteor Garden ataupun Boys Before Flowers. Kenakalan mereka layaknya remaja pada umumnya membolos, pesta dan free s*x. Membolos dan pesta aku masih menerima, tidak dengan free s*x. Mereka menceritakan kegiatan s*x mereka seolah-olah kegiatan berbelanja membeli s**u di supermarket. Tinggal pilih mau yang low fat, full cream , atau yang s**u kaleng. Pokoknya wanita tidak ada harganya dimata mereka. akses yang mereka dapatkan sungguh sangat mudah. Wanita-wanita yang seumuran denganku sudah ada yang menawarkan diri kepada mereka dengan cuma-cuma. Yang umurnya diatasku lebih banyak. Mereka adalah anak-anak setan yang sangat beruntung. Alex merupakan pewaris tunggal dari kerajaan bisnis Hackett Corp. aku pernah membuka halaman web dan mencari nama keluarga Alex. Kerjaan Bisnis keluarga Alex bergerak dari perkebunan, pengeboran minyak dan ekspor import. Bahkan sangking kayanya keluarga ini, mereka sudah membeli beberapa pulau di negara ini dan di luar negera. Selain kegiatan free-s*x  yang aku benci, Alex merupakan orang yang paling baik diantara mereka berempat. Alex merupakan gambaran seorang abang yang aku mimpikan. Alex tidak segan membelaku yang seorang pembantu jika majikan sudah kelewatan memarahi dan berlaku seenaknya padaku. Alex juga rela meninggalkan wanitanya dan mengantarku pulang. Selain mendoakan agar aku keluar dari nasib malangkuku, Aku juga selau berdoa agar Alex terhindar dari penyakit kelamin karena kebiasannya bermain dengan perempuan. Tuan muda is Calling .... aku tersadar dari lamunanku dan melihat panggilan dari Tuanku . " dimana? Aku udah nunggu dibawah" Tuanku berkata dengan nada ketusnya. "iya Tuan, ini aku turun" sambil membuka lemari dan memasang celana panjang dan menganti daster yang aku gunakan dengan kaos. "5 menit" katanya sambil mematikan telephone aku langsung mengambil holder cardku dan mengikat rambut sambil berlari, mana mungkin lagi aku memikirkan hair-do ku. tidak lupa mengambil penutup telinga berenangku agar aku tidak mendengar omelannya dan membuatku menjadi pelaku kriminal karena ingin membunuhnya. aku membuka pintu mobil penumpang dan aku lihat dia duduk dikursi penumpang. aku melihat gerakan mulutnya dan ia berkata "seharusnya aku yang ditunggu, bukan aku yang menunggu pembantu. " katanya kasar dan aku berlari kearah pengendara mobil, masuk dan memasang tali pengaman. "berangkat kita Tuan?" aku melihat kerahnya dan melihat tidak ada gerak bibir yang artinya dia surah mengatakan "mmm" Sepanjang perjalanan ke Cabello sayup-sayup aku mendengar ia berkata "baju" "miskin" "kampung" "Alex" aku diam karena menurutku dia tidak membutuhkan responku. tiba-tiba aku merasakan ada pergerakan di telingaku dan kuliat kearah samping ia melepaskan dan mengambil penyumpal telinggaku dan than mudaku membuka jendela dan membuang penyumpal telingaku. O M G aku ketahuan.. Sepanjang jalanan kami diam. aku tidak berani menatap matanya. Karena aku benar-benar takut saat ini. Aku membayangkan akan dimarahi ibuku dan nyonya besar. Jika nyonya besarku murka ia bisa saja mengusirku. Apalagi tiga bulan lagi sekolahku akan selesai. Kesabaranku selama 3 tahun ini akan menjadi sia-sia belaka. ohhh tidak aku harus minta maaf, kalau perlu aku akan berlutut dikakinya agar ia mau memaafkanku. Setelah aku memarkirkan mobil kami turun dan berjalan kepintu masuk. Tuanku tinggal menyebutkan nama Alex kami langsung dikasih masuk. Tuanku merangkul pinggulku seperti biasa dan berjalan menuju meja Alex. aku tidak marah, tidak terkejut dan merasakan perasaan yang berbeda dengan perlakukannya. Aku terbiasa dengan ini semua dan pesta-pesta yang sering Tuanku dan aku datangi. aku tidak marah dan sakit hati karena menurutku ini mengutungkanku. orang-orang tidak berani menggangguku karena sudah melihatku dengan Tuanku. Tuan mudaku mempunyai sepak terjang yang menakutkan. ia dikenal karena emosinya yang tidak bisa ia kendalikan. Jika marah ia tidak lagi menggunakan otaknya, ia akan menggunakan seluruh kemampuan bertarungnya seperti binatang buas yang mempertahankan dirinya. Beberapa kali aku terkena bogem mentahnya untuk membuatnya ia kembali menggunakan otaknya untuk berpikir. Sampai dimeja Alex aku cipika-cipiki dengan Alex, David dan Jere. Aku langsung memilih duduk di tengah untung mengamankan diriku. biasanya aku duduk didalam pertengahan antara Jere dan Alex. Aku suka dengan Jere karena setannya cuman dengan minuman tidak dengan perempuan. Jadi didekat Jere paling cuman ngelihat dia teler aja tidak menceritakan ini-itu mengenai perempuan. makanya aku termasuk nyaman dekat dengan Jere. berbeda dengan David ia selalu dengan perempuan, aku tidak pernah melihat ia tidak mengandeng perempuan. aku dengar David pernah Gag beberapa perempuan dan david gak pernah pilih-pilih mereka bilang asal ada t***k dan lobang pasti david mau. Setelah mendengar cerita itu ketika Tuanku ngajak aku bertiga dengan david aku tidak pernah mau pisah dengan Tuanku. walaupun Tuanku sedang bersama perempuan, aku benar-benar tidak peduli dan untungnya Tuanku tidak pernah menolak jika aku ingin disebelahnya dan selalu berada didekatnya. Pernah satu kali kami nonton berempat aku, Tuanku, David dan Mila perempuan paying sexy dan cantik disekolah kami. Aku tahu Mila ngincer Tuanku karena satu sekolah sudah mengjuluki mereka pasangan yang sangat sempurna dari segi fisik. jika mendengar nama mila pasti disangkutkan dengan Tuanku. Sangking mereka pasangan yang selalu di idolakan. Aku yang debu masyarakat ini berjalan disamping Tuanku dan membisikkan aku sakit perut karena tamu bulananku datang dan aku mau pulang. Tuanku tidak memberi izin dan aku sudah pasrah oleh David. Sampai di studio, aku melihat tidak ada kursi didalamnya melainkan tempat tidur yang berpasangan. aku berjalan lambat di sebelah david dan duduk disebelah david. Aku sudah pasrah diapain david. Ketika lampu di padamkan aku melihat Tuanku berjalan ke tempatku dan menggeser tubuhku. David juga berjalan kearah Mila dan aku ingin bertanya ke Tuanku apa yang terjadi dia cuman berkata "sudah diam" mendengar perkataannya aku langsung menarik selimut yang hampir jatuh. Tuanku meletak satu tanganya diatas perutku tanpa ada penghalang kain. skin to skin. Satu tangan lagi ia gunakan untuk membelai kepalaku dan memainkan rambutku. Tuanku membuatku menjadi relax dan nyaman sehingga aku ketiduran. Selesai film aku secara otomatis terbangun. Tuanku mengajakku Makan sebelum pulang kerumah.  "tuan kita tidal menunggu David?" tanyaku "sudah pulang di tengah film" jawabnya santai. esoknya disekolah milla sangat baik kepadaku ia mengajak aku kekantin padahal kelas kami jaraknya lumayan jauh aku di IPA 1 dan dia di IPS 5. Ia juga mengajakku pergi nongkrong dan berbelanja. Tentu said aku menolak dengan berbagai alasan. Seminggu kejadian itu David menceritakan bagai nasibnya di siksa mila yang marah karena Tuanku lebih milih aku dibandingkan milla. David juga bilang "untung gua buat o*****e sampe pingsan. Aku cuman takut dia dibunuh bos kamu nem" jawabnya bangga Oh yaa sahabat-sahabat Tuanku Memanggilku aku inem. Karena menurut mereka aku pelayan temannya yang seksi yang berwajah Asia. Mereka bilang itu seperti remaja yang menjadi pembantu di Asia. Aku hanya tertawa karena aku tahu mereka bercanda dan tidak pernah memperlakukan aku sebagai pembantu. Mereka benar-benar menghargaiku sebagai pekerja dan teman mereka. Sambil menunggu tuanku mengajakku pulang, aku main nonogram di handphoneku. tidak terasa sudah 20 gambar yang aku pecahkan. aku pun melihat kekiriku Alex lagi ciuman dengan wanita berambut merah aku mengalihkan pandanganku ke kanan aku liat Jere masih menikmati musik dan minumannya. aku melihat kesamping Jere dan melihat David sudah di timpa satu perempuan dan kiri kanan David Sudan ada 2 perempuan yang mengelus-elus David. melihat David aku teringat anak anjing yang di elus-elus oleh manusia, tinggal menikmati belaian yang diberikan. aku tidak melihat Tuanku di meja kami dan aku bertanya pada Jere "Jer, bos aku kemana ?"tanyaku pada jere dambil melihat jam yang sudah menunjukan jam 00.05. aku harus berhasil membujuk Tuanku untuk pulang sebelum jam 01.00 karena besok hari ini masih hari kamis dan kemaren aku sudah tidak sekolah. kalau tu anak teler lagi bisa gak seolah lagi aku besok. "tadi mantannya datang, kamu sibuk sekali main gamenya" jelas Jere "Mantan yang mana Jer ? aku mau ngajak pulang nii.. Alex kenapa juga buat acara hari sekolah sih kayak udh gak sekolah aja." Repetku pada Jere "luna yang nyuruh lu pulang duluan pas kita di Vevo nem. aku ingat soalnya bos lu nampar muka dia pas tahu lu disuruh pulang duluan. Aku heran masih berani aja tu cewek nyamperin bos mu. kalau tidak di tahan sama anak-anak tinggal nama tu cewek" jelas Jere aku yang gak ambil pusing dengan perkataan Jere berdiri dan ngelihat kiri-kanan. Mana ini Tuanku pokoknya harus pulang sebelum jam 01.00 terserah dia mau ngapain sebelumnya. "aku nyari bos aku dulu ya, takut aku doi kenapa-kenapa" kataku sambil berjalan kearah Alex karena aku tidak berani lewat dari arah jere. karena david lagi disayang dan dimanja. aku melihat kearah bar dan tidak menemukan Tuankuku, aku mencarinya di dancing floor juga tidak memukannya. aku coba mencari kekamar mandi mana tau dia udh tinggal sekarat dan ketika aku menemukannya dia merasa hutang budi denganku dan memaafkan kesalahanku dimobil. aku berjalan keluar dan melihat Tuanku sedang making out. Ketika aku melihat Tuanku dia menatap mataku dan aku melihat perempuan yang didepan tuanku akan jongkok. aku juga melihat ia seperti berusaha membuka resleting celana Tuan Mudaku. Ohh apa yang mau mereka lakukan di tempat gelap seperti ini. Aku melihat bosku bersandar di dinding dan menikmati perbuatan wanita didepannya. Seketika ia melihat kearah mataku dan aku melihat matanya. Aku tidak tahu harus berbuat apa. Akirnya aku memberi kode pada Tuanku kalau aku akan menunggu dia di mobil dengan gerakan tubuh. Aku melihat ia masih melihat kearahku. aku segera balik badan dan berjalan kearah parkir mobil. Sampai di mobil aku melanjutkan main nonogramku dan menunggu Tuanku yang sedang menikmati masa mudanya. belum selesai aku menyelsaikan satu gambar dalam gameku ia masuk ke mobil dan berkata "pulang" aku tidak berani melihat kearahkanya dan menjawab "siap bos" sambil menghidupkan dan menjalankan mobil. sungguh sangat bahagia aku ketika kami bisa pulang sebelum jam 01.00 pagi
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD