Garis Perjodohan

1495 Words
Di dunia ini, ada beberapa misteri yang sering kali terjadi di luar nalar. Salah satunya adalah keberadaan dunia sihir bawah laut yang tertutup dan tak bisa ditemukan oleh mata telanjang. Dunia sihir yang dilindungi kekuatan ghaib berupa awan emas dengan kekuatan pemisah dan berujung di sebuah gerbang yang dinamakan gerbang dimensi. Dunia ini telah berjalan puluhan ribu tahun, dengan kebudayaan yang sangat berbeda dari dunia modern yang kita kenal. Kekuatan utamanya menggunakan sihir. Jika kita mengenal matahari sebagai sumber utama energi kehidupan, maka dalam dunia ini energi utamanya adalah sihir. Dua ribu tahun yang lalu, ada sebuah legenda besar. Dunia sihir ini memiliki banyak kekuatan utama di setiap wilayah. Untuk menyeimbangkan kekuatan dan menambah perlindungan, ada sebuah aturan dasar. Mereka membentuk aliansi pernikahan. Seperti halnya sebuah kerajaan, pernikahan dianggap transaksi dengan tujuan-tujuan politik. Salah satunya adalah perjanjian pernikahan dari Klan Putih dengan keluarga kerajaan Naga di Wilayah Atas. Namun, suatu hari putri utama Klan Putih yang memiliki kekuatan paling besar dan istimewa memilih melawan takdir. Dia menolak pernikahan dan pergi ke dunia atas. Tak ada yang bisa mengejar sang putri utama karena tak ada kekuatan yang mampu mengimbanginya dalam hal membuka gerbang dimensi. Sang putri memutuskan hidup di dunia atas, menikah dengan orang lain, dan menekan kemampuannya dan menjadi orang biasa. Hanya Tuhan yang tahu bagaimana bisa Jazlyn memiliki nasib unik sehingga entah bagaimana, ia memiliki darah murni dari sang putri. Dia adalah salah satu keturunannya yang mewarisi garis darah kuat. Kini, Agie, putri yang juga memiliki garis darah sama, memanggilnya untuk menggantikan dirinya menjaga klan. Kekuatannya memudar dan ia takut jika ia meninggal lebih cepat, klan miliknya akan ditekan sebegitu rupa oleh klan-klan lainnya. Hanya Agie yang memiliki kekuatan paling besar sehingga ia mampu menjaga nama baik dan harga diri klan selama ini. Jazlyn butuh dua hari untuk menerima fakta ini. Saat pertama kali ia mendengar penjelasan dari Agie, satu-satunya hal yang ia lakukan sebagai respon adalah tertawa lebar, mengolok-olok penjelasan Agie. Bagaimana bisa dari semua hal yang terjadi, ia terjebak di tempat antah berantah dengan kekuatan sihir layaknya dongeng. Logika Jazlyn menolak semua kemungkinan yang ada. Namun, setelah Agie menunjukkan bukti-bukti akurat dan sihir-sihir standar seperti melayangkan benda, menghancurkan objek, dan semacamnya, Jazlyn mulai menerima. Bangunan-bangunan dan kebudayaan di sini juga terkesan antik. Tidak mungkin berasal dari dunia modern. Fase kedua setelah Jazlyn mulai menerima kenyataan yang ada, dia jadi bertanya-tanya. Pikiran Jazlyn bergerak dengan cepat, mencari tahu banyak hal yang mengganjal. "Kenapa kau memanggilku, Agie?" tanya Jazlyn di suatu malam. "Sudah kukatakan aku butuh bantuanmu!" kata Egie, memberikan jawaban yang sama sejak pertanyaan ini terlontar lebih dari lima kali. "Menyelamatkan klan-mu?" "Ya. Aku ingin kau menggantikanku!" "Mustahil. Aku bahkan tak memiliki kekuatan apa pun. Kau sudah menunjukkan kau mampu melayangkan sebuah benda, menghancurkan objek, menyerang orang dengan tenaga dalam. Aku sudah melihat semua itu. Tetapi lihat aku. Satu-satunya hal yang bisa kulakukan adalah berteriak dan melarikan diri. Jika aku bertemu dengan orang lain yang memiliki kemampuan sihir, aku orang pertama yang akan menyingkir lebih dulu!" Jazlyn menjelaskan dengan nada pasrah. "Tidak bisakah kau memgirim aku pulang? Ini bukan duniaku. Andai aku tahu kau mengirim arus laut untuk menarikku ke bawah, aku tak akan pernah memilih berlibur dengan kapal pesiar!" Ada suatu kemarahan tertahan yang masih dirasakan Jazlyn setiap kali teringat Agie-lah yang telah menciptakan badai dadakan dan pusaran ombak untuknya. Pantas saja dari awal Jazlyn merasa bencana tersebut berada di luar prediksi. Karena semua itu memang tidak terjadi secara alami. "Kau tak bisa bersikap masa bodoh dengan klan-mu, Jazlyn. Jika tidak terpaksa, aku tak akan pernah memanggilmu. Banyak nyawa yang dipertaruhkan. Aku adalah kekuatan utama dan masih disegani. Jika aku mati, maka otomatis orang-orang di bawahku hanya akan dijadikan b***k oleh klan lainnya. Aku tak bisa membiarkan itu. Tahukah kau apa yang aku lakukan untuk memanggilmu ke sini? Aku menukarnya dengan seratus tahun sisa hidupku." Egie berkata pelan. Mereka kini berada di aula utama, duduk di atas kursi kebesaran dengan pola rumit. Kursi ini terasa dingin dan menyejukkan. Kata Agie, banyak perabotan yang diisi dengan mantra sihir sehingga mungkin akan terasa kurang nyaman untuk Jazlyn. "Klan-ku? Bagaimana bisa kau menyebut ini klan-ku? Aku orang asing di sini, sosok yang tak tahu apa-apa. Dan tak memiliki kekuatan apa pun, jika kau lupa." Jazlyn semakin ke sini semakin putus asa. Dia menatap lukisan antik di dinding. Lukisan tentang bunga yang mirip mawar tetapi warnanya emas dengan sinar sungguhan yang mampu membuat silau mata. Banyak hal-hal aneh di ruangan ini sehingga Jazlyn berpikir mungkin ia bisa gila jika terjebak dalam dunia ini lebih lama lagi. Gila dalam arti harafiah. "Tunggu! Kau bilang kekuatan yang kau keluarkan untuk memanggilku mengambil seratus tahun hidupmu? Memangnya kau berumur berapa?" Jazlyn menatap heran. Agie adalah wanita cantik dengan garis wajah yang lembut. Usianya pasti tak jauh dari Jazlyn. Mungkin, awal dua puluhan. Jadi, bagaimana bisa dia berkata mengorbankan waktu seratus tahun miliknya? Pasti ada kesalahan. "Tiga ratus dua belas tahun!" Jazlyn melotot. Dia tersedak ludahnya sendiri dan batuk hebat. Tunggu … tiga ratus dua belas tahun? Oh Ya Tuhan. Fakta apalagi yang membuat Jazlyn lebih terkejut lagi? "Bisakah kau bercanda dengan hal lain?" "Jaz, dunia ini ada di bawah kekuatan alam dan sihir. Ada perbedaan kuat antara duniamu dan duniaku. Aku mendengar selentingan dari guru jika dunia atas orang-orang memiliki rentan usia pendek. Tetapi itu tak berlaku di dunia ini. Kami mengandalkan kekuatan alam dan kekuatan spiritual. Hal yang lumrah memiliki umur panjang." Egie menjelaskan dengan sabar. "Oh Ya Tuhan. Tetapi fisikmu …" Jazlyn menunjuk Agie dengan pelan. Tak ada satu pun tanda yang menunjukkan jika Agie berusia tiga ratus tahun. "Orang-orang di sini memang memiliki penampilan muda. Setelah menginjak usia lima belas tahun, pertumbuhan kami bisa dikatakan berhenti dan sangat lambat!" Lagi-lagi Egie menjelaskan dengan sabar, memahami keterkejutan Jazlyn. Setelah terdiam cukup lama, Jazlyn berhasil menyimpan informasi ini baik-baik meskipun otaknya menolak realita yang ada. Kelahiran Agie mungkin sama dengan kelahiran nenek buyutnya yang entah keberapa. Di dunia yang jazlyn tinggali, Egie lebih pantas dipanggil nenek. Dia pantas dimasukkan ke museum sebagai barang langka. "Kau bilang kau sekarat. Apa yang terjadi sebenarnya, Egie?" tanya Jazlyn, teringat dengan informasi ini. Wajah Egie jadi lebih suram. Dia seperti enggan menjelaskan, tetapi mau tak mau kondisi ini memaksa Egie untuk bersikap jujur. Situasi sudah mulai mendesak. "Aku dijodohkan dengan Pangeran Dryas, putra utama dari Istana Daratan Awan Merah. tetapi aku menolak. Dia meracuniku secara perlahan melalui orang-orang dalamku dan sebentar lagi hidupku akan berakhir. Sebelum semua itu terjadi, aku ingin kau menggantikanku! Aku ingin memperkenalkanmu di publik dan mengatakan bahwa meskipun aku mati, Klan Putih tak akan kehilangan ketua. Klan ini tak akan pernah tunduk pada klan lain dan tak sudi untuk diperbudak oleh mereka! Waktuku semakin menipis, Jaz. Tolonglah! Tolong klan ini!" Perjodohan memang sering kali menjadi suatu masalah. Baik di dunia atas maupun di dunia bawah. Jazlyn memahami ini dengan baik dan bersikap bijaksana dengan tak mengulik masalah ini semakin dalam. Agie adalah wanita cerdas. Dia pasti memiliki alasan kuat untuk menolak pernikahan itu. "Agie. Harus kukatakan berapa kali jika aku sendiri tak kompeten? Aku tak memiliki kekuatan apa pun!" "Kau bukannya tak memiliki kekuatan, tetapi kekuatanmu disegel saat hidup di dunia atas. Ketika kau memasuki gerbang dimensi, sinar dimensi yang berwarna emas secara otomatis menghilangkan segelmu. Kau hanya perlu belajar sedikit, untuk melihat potensimu yang sesungguhnya!" Jazlyn mengerjapkan mata, tampak bingung. Mungkinkah yang dinamakan sinar dimensi itu sinar keemasan yang merasuk ke tulang Jazlyn dan menghasilkan rasa panas ekstrem yang hingga kini masih ia ingat jelas di jantung dan hatinya? Mungkinkah itu suatu pertanda jika sesuatu yang ia miliki telah mulai diaktifkan kembali? "Kau pikir aku memiliki potensi?" tanya Jazlyn, tak yakin. "Ya. Ada satu saranku untukmu. Kau harus hati-hati sebelum kekuatanmu sempurna. Kau memiliki garis darah dari Putri Sia, nenek buyutmu. Garis darah yang akan membantumu mewarisi kekuatan besar." "Maksudmu? Putri Sia? Aku bahkan baru mendengarnya" "Putri Sia adalah legenda besar. Dia memiliki ikatan pernikahan dengan Kaisar Alastair, putra utama klan naga, sekaligus raja dari wilayah atas. Singkat kata, nenek moyangmu dulu melarikan diri dari perjodohan. Pelarian itu membawa banyak kerugian pada Kaisar Alastair. Jika Kaisar tahu keturunan Putri Sia memasuki dunia ini kembali, dia pasti menghukummu atas dosa yang dilakukan nenek buyutmu dulu. Di sini memiliki hukum yang unik. Jika seseorang telah meninggal dan ia menanggung dosa, garis kerurunannya yang akan menanggung hukuman. Sebelum keberadaanmu diketahui, kusarankan kau untuk melatih kekuatanmu. Aku akan membantumu membuka segel!" "Oh, ini lelucon! Sangat lucu!" "Tidak, Jaz. Bayangkan saja jika Pangeran Dryas mampu meracuniku karena aku menolak perjodohan, kau pikir apa yang bisa dilakukan Kaisar Alastair andai kau ditemukan sebagai keturunan Putri Sia? Dia seribu kali lebih kejam dari pada Pangeran Dryas. Sembunyikan dirimu rapat-rapat dan mulailah memiliki kekuatan. Baru saat kau kuat, kau mampu mengakali hukuman itu." "Mengakali hukuman?" "Aku tak yakin. Namun, jika kekuatanmu tumbuh dengan cepat, seharusnya kau tak akan mudah dihancurkan saat menerima hukuman?" "Putri Agie, atau siapa pun kau, apakah kau memanggilku ke sini hanya untuk menerima hukuman di negeri antah berantah ini?" …
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD