bc

With You

book_age18+
348
FOLLOW
1.7K
READ
billionaire
others
love-triangle
possessive
arrogant
CEO
student
drama
sweet
bxg
like
intro-logo
Blurb

Diana Rinaldi adalah anak dari salah satu pengusaha ternama di Indonesia, yaitu Reyhan Rinaldi. Hal itu membuat Diana yang memiliki panggilan Queen ini, bertingkah layaknya seorang ratu yang angkuh. Selain tinggal bersama kedua orang tuanya, Diana juga tinggal bersama kakak angkatnya yang bernama Gavino Narendra. Diana bersikap manja, posesif dan sangat menyayangi Gavino karena orang tuanya lebih memperhatikan adik kandungnya yang mempunyai penyakit yang cukup parah. Lalu bagaimana jika Diana mengetahui bahwa Gavino sebenarnya bukan kakak kandungnya? Apakah perasaan dan sikap Diana akan berubah kepada Gavino? Ataukah Gavino yang nanti kelak akan jatuh hati kepada Diana?

Tidak sampai di situ. Teman sekelas Diana yang bernama Arjuna, akan masuk di kehidupan Diana. Siapakah yang berhasil meluluhkan Diana? Dan kepada siapa, hati Diana akan berlabuh? Gavino kakak angkatnya, ataukah Arjuna teman sekelasnya?

chap-preview
Free preview
Dikagumi
Prolog Diana Rinaldi adalah seorang anak perempuan berparas cantik, yang terlahir dari sebuah keluarga harmonis dan kaya raya. Ayah Diana bernama Reyhan Rinaldi, adalah seorang CEO perusahaan properti cukup ternama di Indonesia. Selain berparas tampan dan menjadi sesosok ayah yang keren, Reyhan juga memiliki sifat posesif dan arogan. Diana juga memiliki ibu bernama Luna Zeba, wanita cantik dan menawan yang terlihat awet muda karena tubuhnya yang mungil. Di balik sifat keibuan dan perhatian Luna, Luna memiliki sifat yang tidak terduga, cepat marah dan juga cerewet. Diana mewarisi beberapa sifat-sifat kedua orang tuanya itu. Sebelum Diana dilahirkan, orang tua Diana merawat seorang anak laki-laki yang bernama Gavino Narendra. Gavino adalah seorang anak yang pendiam, namun hangat. Gavino sangat menyayangi Diana, begitu pula dengan Diana. Gavino dirawat oleh Reyhan dan Luna sejak berusia 5 tahun, dan usia Gavino terpaut 6 tahun dengan Diana. Diana masih belum mengetahui identitas Gavino yang sebenarnya bukan kakak kandungnya. Reyhan dan Luna tidak menceritakan siapa Gavino yang sebenarnya kepada Diana, karena hubungan mereka dengan ibu kandung Gavino tidak baik. Reyhan dan Luna pun menyayangi Gavino layaknya mereka menyayangi Diana. *** Bermula saat Diana masih duduk di bangku SD(sekolah dasar), Diana adalah seorang gadis manja dan angkuh jika berada di rumahnya. Namun sifat Diana berbanding terbalik jika jauh dari keluarganya. Walaupun Diana memiliki apa yang tidak semua orang miliki, tapi Diana tidak pandai bergaul dengan teman-temannya. Diana yang sangat menyukai barang-barang mewah, bermerek dan elektronik mahal, justru membuat Diana dikucilkan teman-teman sekelasnya karena dianggap sombong. Bahkan saat sahabat satu-satunya Diana salah paham kepadanya dan ikut memusuhinya, Diana hanya bisa diam. Diana yang lebih terkesan pendiam saat berada di sekolah, hanya bisa menerima perlakuan buruk dari teman-teman sekelasnya kepada dirinya. Semua hal itu membuat Diana malas untuk bersekolah, dan membuat nilai-nilai pelajaran Diana menjadi turun drastis. Gavino yang mengetahui hal itu tidak tinggal diam dan ikut membantu Diana tanpa sepengetahuan Diana, agar Diana tidak mendapatkan perlakuan buruk lagi saat berada di sekolah. Hingga sampai kedua orang tua Diana mengetahui apa yang terjadi kepada Diana, mereka langsung datang ke sekolah Diana sambil membuat keributan kecil. Berkat ancaman ayah Diana kepada pihak sekolah Diana, tidak ada lagi yang memperlakukan Diana dengan buruk saat Diana berada di sekolah. Setelah kejadian itu Diana yang dulu hanya berani kepada orang-orang terdekatnya saja, kini Diana malah tumbuh menjadi gadis yang dingin, arogan, manja namun pemberani. Diana tidak ingin kejadian buruk itu terulang kembali, sehingga menutupi sikap manis dan baiknya menjadi seseorang yang arogan. Diana bersikap manja kepada kedua orang tuanya, terlebih lagi kepada Gavino. Diana sangat dekat dengan Gavino yang teramat menyayangi dan menjaganya. Namun apakah Diana masih akan memperlakukan Gavino dengan perlakuan yang sama, jika Diana mengetahui siapa Gavino yang sebenarnya? Bagaimana dengan kisah cinta Diana dan kisah cinta Gavino? Lalu bagaimana dengan kemunculan orang-orang baru yang mulai mewarnai hari-hari Diana dan Gavino? Terus ikuti kisah 'Haughty Queen' dan 'Iceberg Prince'. *** Di sekolah SD Diana. Saat jam istirahat, Diana duduk terdiam di kursinya dengan kotak bekal di hadapannya. Olivia teman sebangku Diana sekaligus sahabat Diana, langsung menepuk bahu Diana yang sedang melamun. "Diana?!" Olivia sambil menepuk bahu Diana. "Eh! Aduh„ Kamu bikin kaget aja, Liv. Kenapa?" Diana terkejut dan langsung menatap Olivia. "Habisnya, kamu malah ngelamun. Ayo kita makan sekarang!" Olivia sambil membuka kotak bekalnya. "Oh, iya." Diana langsung membuka kotak bekalnya. "Kamu lagi ngelamun apa sih, Diana?" Olivia sambil melahap bekalnya. "Hmm… Oliv„ Kamu punya temen yang tahu guru les, enggak?" Diana melirik Olivia. "Enggak. Aku kan lesnya di tempat les aku yang biasa. Kalo kamu, yang bisa dipanggil ke rumah ya?" Olivia. "Iya, guru privat…." Diana sambil menghembuskan nafas gusar. "Kenapa emangnya? Bukannya kamu udah ada guru les? Yang temennya kakak kamu itu, kan? Emang dia enggak bisa, ngajarin kamu?" Olivia. "Iya, mbak Risti… Dia bukannya enggak bisa ngajarin Diana, tapi Diana enggak suka sama mbak Risti!" Diana sambil cemberut. "Kenapa?" Olivia. Diana enggak mau Kak Vino merhatiin orang lain selain Diana. Mama juga selalu belain mbak Risti, kalo Diana jahil ke mbak Risti. Huh! Mbak Risti emang bikin kesel!. Ungkap Diana dalam hati. "Mbak Risti, orangnya ngeselin!" Diana masih cemberut. "Ngeselinnya gimana, emangnya?" Olivia. "Ah, pokoknya gitu deh! Bikin kesel…." Diana. "Ya udah, nanti aku coba tanyain ke ibu. Siapa tahu ada temen ibu, yang bisa ngajarin les buat kamu." Olivia yang juga adalah anak dari guru wali kelas Diana saat ini. "Iya„ Makasih ya, Oliv." Diana mengangguk. "Sama-sama. Ya udah, sekarang kamu makan tuh bekelnya." Olivia sambil menunjuk ke kotak bekal Diana. Diana mengangguk dan mulai memakan bekalnya. *** Di sekolah Gavino. Saat jam istirahat, Gavino bermain bola basket bersama Toni sahabatnya dan juga kakak kelasnya. Hampir semua anak perempuan di sekolah Gavino langsung berkerumun mengelilingi lapangan sekolah, dengan bersorak gembira dan memanggil nama Gavino. "Ya ampun… Iceberg Prince kita tercinta, lagi main basket!! Jangan sampai enggak diabadikan, momen berharga ini!" Histeris seorang anak perempuan, yang juga adik kelas Gavino. "Iya„ Iya!! Gue juga!" Adik kelas Gavino lainnya. "Gila, ya? Kak Vino keringetan malah tambah seksi, ya?! Oh My God… Aku padamu, kak Vino!!!" Teriak gadis lainnya. Gavino tidak mempedulikan teriakan-teriakan histeris anak-anak perempuan yang memanggilnya, dan tetap fokus dengan permainan bola basket yang sedang melawan kakak kelasnya. "Huh! Gara-gara cewek-cewek gatel! Gue jadi enggak bisa lihat kak Vino main, kan! Bikin rusuh aja! Pada balik ke kandang sana!!" Celetuk salah satu adik kelas laki-laki yang juga mengagumi Gavino. Gavino tidak hanya dikagumi oleh anak-anak siswi di sekolahnya, tapi juga Gavino dikagumi oleh banyak anak siswa laki-laki di sekolahnya karena sifat dan kepintarannya. "Heh! Ngomong apa lu, barusan?! Mending lu tuh, yang jauh-jauh dari kak Vino sana!! Badan lu bau domba aja, banyak bacot!!" Balas seorang gadis yang mendengar perkataan adik kelas laki-laki Gavino sebelumnya. "Iya! Lu jadi upilnya kak Vino aja, enggak layak!! Mending lu yang jauh-jauh deh, sana!!" Timpal seorang gadis lainnya. "Lah?! Kenapa jadi gue yang diserang? Dasar betina! Yuk lah, kita cabut!" Anak laki-laki tadi malas meladeni anak-anak perempuan penggemar Gavino, dan memilih untuk mengajak pergi temannya. "Kalo ngomong yang sopan ya?!! Betina„ Betina„ Lu kira gue ayam?!! Huss„ Huss!! Pergi sana, jauh-jauh!!" Adik kelas Gavino lainnya. Saat semua siswi yang berada di pinggir lapangan bersorak gembira untuk Gavino karena Gavino berhasil memenangkan pertandingan singkat itu, tiba-tiba Revina dan kedua temannya masuk ke dalam lapangan untuk menghampiri Gavino. Revina adalah kakak kelas Gavino, yang sangat menyukai Gavino. Revina juga dikenal sebagai ratu di sekolahnya Gavino karena tidak ada yang berani melawannya, beberapa guru pun enggan mengusik Revina karena ayah Revina adalah pemilik yayasan sekolah. Revina berdiri tepat di depan Gavino yang nafasnya masih tersengal-sengal. "Seperti yang udah dijanjikan sebelumnya„ Siapa yang memenangkan pertandingan ini, dia bakalan jadi cowoknya seorang Revina„ Ratu sekolah ini… Dan selamat honey„ Akhirnya hari ini kita resmi pacaran juga. Hari ini adalah hari jadi kita, kita harus rayain pokoknya!" Revina dengan tersenyum angkuh sambil melirik dan memanas-manasi para siswi yang menjadi penggemar Gavino. Bram kakak kelas yang Gavino kalahkan saat bertanding basket itu, langsung menahan amarahnya karena Bram menyukai Revina. Bram bahkan rela di perintah oleh Revina yang juga teman sekelasnya itu. "Sorry, gue enggak minat buat jadi cowok kakak." Gavino dengan tatapan dingin, sambil melewati Revina dan berjalan mendekati Bram. Revina langsung mematung di tempat, dengan wajah yang merah padam karena malu dan menahan amarahnya. Kedua teman Revina yang ikut terkejut, hanya terdiam dan saling memandang satu sama lain. Semua penggemar Gavino yang berdiri di dekat lapangan pun menahan tawa gelinya, karena Revina di tolak dan tidak dipedulikan Gavino. "Kak Bram„ Saya harap kakak enggak lupa, sama janji kakak." Gavino dengan menatap tajam ke arah Bram kakak kelasnya yang dikenal sebagai preman di sekolahnya itu. Gavino lalu pergi bersama Toni untuk meninggalkan lapangan. Bram dan Revina masih terlihat kesal sambil menatap punggung Gavino, yang sudah mempermalukan mereka. Semua orang yang berkerumun pun mulai bubar dan kembali ke kesibukan mereka sebelumnya, karena takut di tatap sinis oleh Revina. Revina yang melihat lapangan sudah agak sepi, langsung menghampiri Bram. "Lu janjiin apa, ke Vino?!" Revina sambil melototi Bram. "Gu„ Gue„ Gue janji enggak bakalan malak adik-adik kelas lagi, kalo gue kalah… Dan„" Bram dengan terbata-bata, karena merasa takut wanita yang dicintainya itu membencinya. "Dan apa?!" Revina mengerutkan kedua alisnya. "Dan gue„ Kalau gue kalah„ Gue janji sama Vino, kalo gue enggak bakal ganggu si Risti lagi… Sorry Re, gue enggak bisa nurutin kemauan lu yang ini Re…." Bram sambil menatap Revina. Saat Revina hendak menampar Bram karena saking kesalnya, Revina membatalkan niatnya dan menunjuk Bram tepat di depan wajahnya. "t***l!!! Gue tahu lu bodoh! Tapi gue enggak nyangka lu, setolol ini!!" Revina sambil memekik. "Re„ Lu tahu kan, gue pernah berantem lawan si Vino. Dan gue kalah dari dia! Makannya gue ajak dia tanding basket aja. Gue enggak tahu kalau dia juga ternyata bisa main basket, Re. Sumpah gue enggak tahu!" Bram. "Dan ketololan lu itu, semakin bertambah dan terlihat jelas!! Lu tuh anak basket!! Kapten tim basket sekolah kita, lagi!! Tapi bisa-bisanya kalah sama Vino yang bukan anak basket?!! Astaga! Enggak ada yang dipermalukan sampai serendah ini, Bram! Dan gue benci banget sama lu!!!" Revina mendorong Bram, lalu pergi meninggalkan Bram.

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

MY ASSISTANT, MY ENEMY (INDONESIA)

read
2.5M
bc

Bukan Cinta Pertama

read
52.6K
bc

Aku ingin menikahi ibuku,Annisa

read
55.6K
bc

MOVE ON

read
95.2K
bc

SEXY LITTLE SISTER (Bahasa Indonesia)

read
308.4K
bc

ARETA (Squel HBD 21 Years of Age and Overs)

read
58.2K
bc

The Alpha's Mate 21+

read
146.5K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook