Resep Rahasia

1500 Words
"Kamu kok tumben sih mau pulang gak bilang aku?" tanya Alaia dengan sedikti kesal karena Erick tiba-tiba pulang ke Jakarta. "Sori-soriii kemaren pas tau aku ada kesempatan buat ambil cuti, aku langsung balik" ujar Erick setelah menenggak segelas air putih yang di sediakan oleh Alaia. "Kamu juga tumben ke sini gak ngabarin" ujar Alaia smbil duduk di sofa sebrang Erick. "Udah di bilangin, Semuanya dadakan" sahut Erick setelah selesai menenggak habis minumannya. "Sebelum aku balik ke Belanda. Kita nikah" ujar Erick. "Hah?!" Alaia terbelakak tidak percaya. "Jangan becanda deh!" ujar Alaia. "Aku serius Aya. Udah kita langsung nikah aja!" ujar Erick. Bener-bener ngebet nikah nih orang "Aku langsung ketemu orang tua kamu aja deh. Gausah pake basa-basi lagi" ujar Erick. "Tapi apa ini gak kecepetan?" tanya Alaia. "Enggak. Kita akad nikah aja dulu. Resepsi mah gampang. Terserah kamu mau resepsi dimana, kayak apa, ngundang siapa aja" ujar Erick. Alaia terdiam mematung, tidak percaya dengan apa yang dikatakan oleh pria yang ada di depannya ini. "Lagian urus ke KUA emang lama?" tanya Erick. Alaia menggeleng. "Nah yaudah. Kita yang simple aja dulu akad nikah. Yang penting keluarga hadir" ujar Erick. "Kamu ngomong gini tuh mikir dulu apa gak?" tanya Alaia dengan alis terangkat sebelah. "Ya mikirlah! Udah dari kapan tau aku mikir begini" ujar Erick tidak terima. "Aku mikirnya kita akad nikah aja dulu. Gausah mikirin resepsi dulu. Resepsi, sejujurnya aku nyerahin semua ke kamu. I don't have that kind of dream wedding" ujar Erick. "Kalo kamu emang bener-bener mau akad nikah dalam kurun waktu dua minggu ini. Berarti kita harus cepet-cepet urusin perjanjian kita" **** Di sinilah Erick dan Alaia berada. Kantor notaris langganan Alaia. Keduanya duduk berhadapan di dampingan oleh pengacaranya masing. Membaca slemebar kertas yang ada di hadapan mereka. PERJANJIAN PRA NIKAH Pada hari ini, menghadap kepada saya, notaris di Jakarta, dengan dihadiri oleh para saksi yang dikenal oleh saya, notaris dan akan disebutkan pada akhir akta ini : I. Nama : Erick Hardianto Nomor Identitas : 31752648970006 Alamat : Jl. Bumi Elok 5 no. 7A, Jakarta Tempat dan Tanggal Lahir : Jakarta, 06 Februari 1989 Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama pribadi, yang untuk selanjutnya disebut sebagai Pihak Pertama. II. Nama : Alaia Taraya Nomor Identitas : 3179478690004 Alamat : Toreo Apartement, Tower 1, lantai 19 unit 1904, Jakarta Tempat dan Tanggal Lahir : Jakarta, 22 Agustus 1992 Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama pribadi, yang untuk selanjutnya disebut sebagai Pihak Kedua. Penghadap telah dikenal oleh saya; Notaris Para penghadap Erick Hardianto dan Alaia Taraya menerangkan kepada saya, Notaris Bahwa antara para pihak telah terdapat kesepakatan untuk melangsungkan perkawinan dan untuk itu: Pihak Pertama dan Pihak Kedua menerangkan terlebih dahulu hal-hal sebagai berikut: Bahwa Kedua belah pihak, berdasarkan itikat baik, sepakat untuk mengikatkan diri dalam sebuah perkawinan resmi.Bahwa Kedua belah pihak bersepakat untuk mengikatkan diri dan tunduk pada perjanjian perkawinan.Berdasarkan hal – hal tersebut diatas, para pihak telah setuju dan mufakat untuk membuat perjanjian kawin dengan memakai syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan sebagai berikut: Keduanya membaca dengan serius. Pasal 7 LAIN-LAIN Bahwa selain dari pada pakaian dan barang-barang perhiasan, mereka masing-masing (yang menurut keterangan para pihak tidak perlu diuraikan lebih lanjut dalam akta ini), tidak membawa sesuatu apapun dalam perkawinan yang harus ditulis dalam akta ini. Adapun hal lain yang ingin ditambahkan oleh pihak pertama dan pihak kedua : 1. Pernikahan yang dilaksanakan hanya akan berlangsung selama 2 (dua) tahun, terhitung sejak tanggal pernikahan berlangsung. 2. Kedua belah pihak sepakat untuk tidak memiliki anak. Jika selama dua tahun pernikahan, ternyata kedua belah pihak memiliki anak, maka saat pernikahan berakhir hak asuh akan jatuh ke pihak kedua. 3. Kedua belah pihak sepakat untuk tetap kooperatif dalam mengasuh anak meskipun sudah berpisah 4. Pihak kedua selaku pemegang hak asuh tidak akan membatasi pertemuan pihak pertama dengan anak ketika sudah berpisah. 5. Pihak pertama tidak bisa menggugat pihak kedua untuk mendapatkan hak asuh 6. Kedua belah pihak sepakat untuk tidak memperebutkan harta 7. Kedua belah pihak sepakat untuk tetap menjaga nama baik satu sama lain walaupun sudah berpisah 8. Kedua belah pihak sepakat untuk bepisah baik-baik DEMIKIANLAH AKTA INI Dibuat dan diselesaikan di Jakarta, 24 September 2020 seperti tersebut pada awal akta ini, dengan dihadiri oleh: Carlos Panjaitan, S.H. Desmond Hutabarat, S.H. Keduanya merupakan pengacara dari pihak pertama dan pihak kedua, dan bertempat tinggal di Jalan Pattimura No. 19B, Jakarta dan Jalan K.H. Wahid Hasyim No. 27A, Jakarta sebagai para saksi. Setelah akta ini selesai dibacakan oleh saya, Notaris, kepada para penghadap dan para saksi, maka segera para penghadap, para saksi dan saya, Notaris, menandatangani akta ini. Jakarta, 24 September 2020 PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA Erick Hardianto Alaia Taraya Setelah membaca dengan seksama, Alaia dan Erick langsung membubuhkan tanda tangan pada kolom tanda tangan masing-masing. "Kamu udah simpen copy surat-suratnya kan?" tanya Erick sambil fokus menyetir. "Iya. Mau aku simpenin dulu punya kamu?" tanya Alaia. "Iya, tolong simpenin. Nanti kalo kau udah pindah ke rumah kamu, baru aku simpen terppisah" ujar Erick pada Alaia. "Jadi sekarang kita ......?" tanya Alaia menggantung. "Pulang dulu deh ke rumah masing-masing. Nanti baru malemnya kita kompak ngomong ke orang tua kita, kalo kita mau nikah" ujar Erick. Alaia mengangguk menurut dengna semua ucapan Erick. "Aku drop kamu di apartemen ya. Mudah-mudahan orang tua kamu langsung setuju sama usul aku" ujar Erick. Ketika sudah sampai di pelataran apartemen Alaia, Erick menghentikan mobilnya dan mempersilahkan Alaia untuk turun. Setelah calon istrinya pulang, Erick tidak berhenti mengumpat pada dirinya sendiri. "Gila bener lu Rick!! Ngajakin anak orang nikah cuman dua tahun begini!! Gak tau lu bapaknya siapa??!!!" hardik Erick pada dirinya sendiri. "Tapi mau gimana ya, gue udah terlanjur ngajak dia nikah, orang tua udah ketemu, perjanjian udah di bikin" Erick menghela napas membayangkan semua tingkah nekadnya itu. "Bener-bener, ini jiwa nekad kenapa bisa on fire abis pas gue ngajakin Aya nikah. Kalo urusan kerjaan gapapa deh. Lah ini urusan nikah!" Erick semakin tidak habis dengan dirinya sendiri yang berani mengambil hal paling beresiko dalam hidupnya. **** Alaia masuk ke dalam apartemennya setelah berurusan dengan notaris. Ia segera masuk ke kamarnya untuk mengamankan 'harta karun'nya itu. Sebisa mungkin Alaia akan melindungi surat berharga ini agar tidak diketahui oleh kedua orang tuanya atau siapaun selain dirinya dan Erick. Alaia duduk di meja kerjanya, mengambil map untuk menyimpan surat tersebut, sebelum surat tersebut akan di simpan di dalam safety box bersama beberapa surat-surat berharga lainnya. Map biru untuk Erick, dan map berwarna merah untuk dirinya. Alaia mengambil spidol, lalu menuliskan nama di atas kedua map. Senyum manis terukir di bibirnya setelah selesai menuliskan nama pada kedua map. "Resep Rahasia"
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD