POV Rasya Menjengkelkan! Memangnya kenapa kalau hamil? Lebay. Terlalu mendramatisir. Kuraih gumpalan tanah lalu melemparkannya kuat ke sungai. Sudah sekitar 2 jam lebih aku duduk di bantaran sungai BKT, sesekali menyeruput kopi hangat. Ini gelas yang ke lima sepertinya, sampai perut terasa tak nyaman. Si penjual kopi hanya menggelengkan kepala saat aku mengulurkan gelas dan meminta dibuatkan lagi. Berharap di sini bisa sedikit menenangkan pikiran, tapi ternyata sama sekali tak bisa. Bocah itu .... Lagi-lagi, aku mengepalkan tangan dan melempar gundukan tanah ke sungai. Tatapan orang-orang yang duduk di sekitarku tengah mengobrol, tak kuhiraukan. Tahu apa mereka tentang hidupku? "Kopinya, Mas." Aku mengangguk. Masih panas, aku menyeruputnya pelan. Dadaku terus berdebar, penuh oleh amar

