Keesokan harinya, Tyas mengatur makan siang dengan bunda dan ayahnya. Meski berat, dia juga mengundang Argo. Untuk menertralkan hatinya, dia pergi bekerja dulu.
Mungkin ini adaah hari paling aneh dan tidak enak untuk Tyas. Semua mata memandang tidak enak ke arah Tyas. Seperti hari sebelumnya, dia masuk ke ruangan Genta. Sudah ada Samuel di sana.
“Hai! Akhirnya kamu masuk juga,” sambut Samuel dengan gembira. Hanya akhir pekan Tyas meninggalkan kantor ini. Tapi rasanya lebih dari satu minggu.
Tyas tersenyum ke arah Samuel. Tidak menunggu, Samuel menceritakan semua hal selama Tyas pergi. Dan juga beberapa pekerjaan yang Tiffany limpahkan. Tyas kebingungan juga, banyak sekali yang harus dia kerjakan hari ini.
“Ini kasus baru?” tanya Tyas ketika Samuel menyerahkan dokumen.
“Ya, baru. Seked
