PART 4

1098 Words
Hiruk pikuk gerakan ritmis puluhan orang selaras dengan musik yang diramu oleh seorang DJ kenamaan yang terlihat bersemangat menghentak ruangan dengan musiknya. Minuman bertebaran. Melimpah ruah karena memang ini adalah sebuah pesta di sebuah private room hotel ternama di tengah kota London. Kebanyakan yang hadir adalah para pewaris bisnis dan tampuk kepemimpinan sebuah klan. Pria tampan dan wanita cantik seakan mendominasi ruangan dalam balutan segala sesuatu yang mewah dari ujung kaki hingga ujung kepala mereka. Sea merasa bukan dari bagian manapun dari kumpulan manusia di ruangan itu. Tapi dia datang setelah keheranannya seharian tadi menipis. Keluarga Gresley mengundang mereka, anak-anak keluarga Bailee yang merupakan keluarga kelas menengah, pada pesta ulangtahun Theodore Gresley. Sebelum berangkat tadi, Sea bahkan melihat Lander tersenyum tertahan. Land mengatakan betapa ada-ada saja kelakuan orang kaya. Sebesar itu dan masih merayakan ulangtahun? Theodore Gresley bahkan adalah pria berusia 26 tahun. Tapi kembali lagi pada isting bisnisnya, Land menyeret Sea untuk datang ke pesta itu. Dan... Sea mencebik karena tak bisa menemukan Lander di manapun. Bisa dipastikan Lander pasti berkeliling melobi sana-sini untuk kelangsungan kariernya. Walaupun rumah advokasi Bailee and Partners tak pernah sepi dari menangani sebuah kasus, tapi Land selalu berpikir dia harus menjaga kelangsungan rumah advokasi mereka dan menangani kasus-kasus besar. "Kau datang..." Sea menoleh dan menerima segelas minuman yang diulurkan oleh sang Tuan rumah pesta. Theo yang nampak berlipat kali lebih tampan dengan tuxedonya. "Terimakasih sudah mengundang." Sea mengangguk berterimakasih. Dan dia segera mendengar tawa ramah Theo. "Earth mengingatkanku untuk mengundangmu." Sea terpaku. Earth melakukan itu? "Kau sudah makan?" "Sudah. Terimakasih banyak. Ini sudah melewati jam malamku, tapi aku tidak bisa menemukan Lander di manapun." Theo merunduk dan berbisik pada Sea. "Aku akan mengantarmu pulang..." "No way. Para tamu akan mencarimu. Sudahlah. Aku akan menunggu Lander." "Aku akan mengantarnya Theo. Katakan pada Maria untuk pulang dengan supirku." Sea tak sempat berkata apapun ketika Earth mencekal lengannya dan setengah menarik keras pria itu membawa Sea keluar. Di pelataran parkir Earth membuka sebuah pintu mobil dan mendorong Sea masuk ke dalamnya. Sea terpaku. "Lander..." "Theo akan mengurus segalanya." Sea ingin mengangguk namun urung. Yang dia lakukan sekarang justru menahan napas karena Sea merasakan aroma Earth menyeruak hebat ke indera penciumannya saat Earth memasangkan seatbelt. Sea baru menghela napas saat Earth sudah beranjak dari sisinya dan mulai menjalankan mobilnya. Sea ikut berkonsentrasi menekuri jalan. "Tempat seperti itu bukan untukmu. Banyak pria nakal di tempat itu." Sea menoleh sejenak. Earth selalu nampak tampan dengan setelan apapun. Juga dengan jas seresmi sekarang. Tapi...apa maksud kata-katanya? Bukankah dia yang mengingatkan Theo agar mengundangnya? Sea mengeryit. "Salah satu dari mereka akan memperkosamu dan kau tak akan berkutik." "Haruskah sejelas itu? Dan Earth...aku bisa menjaga diriku." "Kau?" Nada suara Earth terdengar meremehkan. Dan Sea jelas tidak menyukainya. Tapi Sea mencoba diam saja. Hanya dengan mendengar perkataan Earth, Sea tahu...pria itu jenis pria yang suka mendominasi dan memegang kendali. Tapi Earth berkencan dengan wanita...tua. Wanita dewasa pasti punya bagian dari dirinya yang berupa insting mengendalikan. Earth terlihat berkonsentrasi menatap jalanan. Dia melajukan mobil dengan sangat lihai dan halus. Hingga dia membelokkan mobil ke sebuah patrol garage untuk mengisi bahan bakar. "Jangan turun." Sea terdiam. Dia hanya mendongak dan menatap Earth yang mengisi tangki mobilnya. Suasana tempat itu sangat sepi karena memang ini sudah melewati tengah malam. Hanya terlihat seorang pria tua yang terkantuk-kantuk di sebuah minimarket yang menjadi bagian dari tempat itu. Juga dua orang pria berbadan besar yang masuk bersamaan ke dalam minimarket. Sea melirik dengan ujung matanya dan segera saja menyadari bahwa sesuatu yang tidak beres tengah terjadi. Sea bergerak cepat. Dia berlari dengan sangat ringan dan masuk ke dalam minimarket. Lepas dari pengawasan Earth yang tengah berkonsentrasi mengisi tangki mobilnya. Pria tua penjaga minimarket itu tak lagi mengantuk. Dia terlihat terperangah sembari memegang sebuah stik baseball saat Sea dengan lincah menghajar dua orang pria kekar yang berniat merampok uangnya. Earth yang menoleh karena mendengar kegaduhan terperangah. Dengan cepat dia berlari dan masuk ke dalam minimarket. Dan yang disaksikannya kemudian adalah Sea yang mengibaskan tangannya seakan membersihkam gaun yang dipakainya. Earth menatap prihatin dua orang pria kekar yang tersungkur di lantai dalam keadaan setengah sadar. "Panggil polisi, Earth." Sea menepuk bahu Earth dan Earth merogoh sakunya mengambil ponsel dan menghubungi polisi. Earth terpaku menatap Sea yang berdiri dan membuka lemari pendingin. Sea meraih sebotol minuman dan meneguknya pelan. Earth bahkan merasa dia harus menelengkan kepalanya dan menelan ludahnya susah payah saat menatap Sea yang...seharusnya Sea tidak memakai gaun sependek itu dan memperlihatkan kaki...indahnya? Earth tersentak dan menjawab panggilan polisi sambil terus menatap Sea yang acuh melewatinya untuk menghampiri Pak Tua penjaga minimarket. "Apakah kau sendirian, Sir?" "Anakku akan datang menggantikan aku sebentar lagi. Dan Nona...kau luar biasa. Aku sangat berterimakasih padamu." "It's okay. Jangan sendirian lagi lain kali." Semua menoleh saat tiga orang petugas kepolisian terlihat keluar dari mobil patroli mereka yang meraungkan sirine. Sejenak Earth berbicara mendampingi Pak Tua yang terlihat gugup. Sampai akhirnya para petugas menggelandang para penjahat itu keluar dan berlalu. Sea berjalan menghampiri mobil Earth dengan Earth di belakangnya. Earth membuka pintu mobil dan mendudukan Sea menghadap ke arah keluar. Sea terpaku namun diam saja. "Semoga aku tidak melihat hal ini di kemudian hari. Lihatlah. Kau itu..mungil...bagaimana kalau kau...maksudku mereka...siapapun itu...mencelakaimu?" "Aku bisa menjaga diri..." "Kau mengerikan. Pria akan kabur saat melihatmu seperti ini dan...kelakuanmu tadi." Sea terdiam. Apa maksud kata-kata Earth barusan? "Dan ini..." Earth menarik kaki Sea pelan. "Itu tidak seberapa.Tidak sakit." Sea mencoba membela diri. Mengatakan sebisa mungkin bahwa ini adalah kejadian yang biasa. Earth menyobek sebuah plester dengan giginya dan dengan hati-hati memasangkannya ke lutut Sea. Suasana lalu menjadi hening saat mata Earth menatap manik mata Sea dengan sorot tajam. "Kau...maksudku matamu seperti mata vampire. Kau mengingatkanku pada sosok Edward Cullen." "Edward Cullen huh...?" Sea mengangguk dan Earth tertawa pelan. "Aku akan mengantarmu pulang." Sea mengangkat kakinya dan duduk menunggu. Earth masuk ke dalam mobil dan mulai melajukan mobilnya meninggalkan tempat pengisian bahan bakar itu. Lima belas menit kemudian, mobil berhenti di jalan tepat di depan pintu gerbang kediamam Bailee. "Terimakasih." Sea beranjak keluar. "Jangan melakukan apapun yang membahayakan dirimu, Sea." Sea urung menutup pintu mobil Earth. Apakah dia mendengar nada khawatir keluar dari mulut pria itu? Earth tiba-tiba beranjak keluar dari mobilnya dan berputar menghampiri Sea yang menutup mobil Earth pelan. Mereka berdiri berhadapan. Saling diam dan.... "Apakah berada dalam rengkuhan pria besar sepertiku cukup untuk membuatmu berhenti melakukan hal yang berbahaya, Miss Bailee?" Lalu yang dirasakan Sea adalah kehangatan penuh kekhawatiran. Pelukan yang bahkan tak pernah Sea berani pikirkan. Dan Sea tak mengerti apa maksud Earth. "Tidurlah. Aku harus melihatmu masuk..." Earth melepaskan pelukannya dan mendorong Sea masuk ke dalam pintu gerbang rumahnya. Bahkan hingga Sea masuk ke kamarnya di lantai dua, dia masih bisa melihat Earth yang berdiri menjulang di depan pagar rumahnya. Hingga mobil Earth akhirnya menghilang di kejauhan... Apakah semua akan tetap sama seperti dulu saat mereka bertemu di rumah menulis besok? Teka-teki... ---------------------------
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD