Bab 59

2556 Words
Caca saat ini sedang memikirkan apa yang telah ah di ucapkan oleh Bimo tadi, mungkin ini sudah saatnya Caca mewujudkan impian ia dan sahabatnya itu. 'aku akan mewujudkan impian kita berdua semoga kau bisa melihat dan senang di atas sana,' batin Caca berbicara dan Caca merasa tidak boleh larut dalam kesedihan terus-menerus dan mengubur impian mereka berdua. Caca akan memberitahu Bimo setelah ia pulang kerja. "Sebaiknya aku membereskan dan menata kembali Apartemen ini karena menurutku di dalam ruangan ini terlalu monoton Tidak ada sentuhan dari tangan seorang wanita,"dan saat ini Caca sedang membereskan dan membersihkan semua sudut apartemen milik Bimo karena Caca ingin mengganti suasana di dalam apartemen ini yang menurutnya terlalu monoton. "Sepertinya aku akan membeli beberapa keperluan yang belum ada di Apartemen ini,"Setelah membersihkan itu semua Caca merasa ia perlu membeli sedikit beberapa perabot dan bunga-bunga kecil yang akan menghiasi sudut-sudut ruangan ini. Caca segera bersiap-siap, ia hanya memakai t-shirt dan celana jeans dipadu sepatu sneakers, ia ingin menyelesaikan semua sebelum kekasihnya itu pulang dari kantor, ia mengambil kunci mobil nya yang telah lama ia tak pernah pergunakan. Cuaca saat ini sangat cerah, Caca saat ini sedang mengendarai mobilnya, dan saat lampu merah Caca menerima pesan dari sarah yang sedang berlibur bersama suaminya,"Kau tampak sangat bahagia Sarah,"Ia tersenyum melihat pesan dari Sarah, Sarah mengirimkannya sebuah foto yang menampakan pemandangan indah yang mereka datangin. Caca yang melihat lampu hijau telah menyala ia segera menyimpan ponselnya ke dalam saku nya dan ia melajukan mobilnya dengan perlahan. Caca telah sampai di sebuah toko interior yang sangat besar di kotanya, Iya melihat-lihat semua furniture dan interior yang disediakan oleh Store ini. "Aku akan berkeliling dulu sebelum memutuskan apa yang akan aku beli," setelah cukup lama Caca berkeliling di dalam Store ini Caca memutuskan untuk segera memilih barang-barang yang akan ia beli dan butuhkan dalam menghias apartemen kekasihnya itu. "Aku ingin mencari sebuah vas bunga yang kecil dan yang sedang saja,"Caca mencari bunga untuk menghiasi sudut rumah. "Sepertinya nya ia pajangan dinding ini bagus juga bila dipasang di dinding apartemen," Caca melihat dan dan mengambil sebuah pajangan yang akan dipasang di dinding ruang tamu. "Aku sebaiknya mencari sebuah meja kerja untuk Bimo karena aku pikir dia belum mempunyai meja kerja sendiri, Aku heran dengan pria itu kenapa suka sekali mengerjakan semua pekerjaan di atas meja makan,"Caca mencari sebuah meja kerja untuk kekasihnya itu karena selama ini Bimo mengerjakan semua pekerjaannya di meja makan. akhirnya ia menemukan sebuah meja kerja yang sangat minimalis dan simple menurutnya cocok dengan karakter kekasihnya itu. Setelah beberapa jam ia berputar dan mengelilingi Store itu akhirnya ia pun pulang ke apartemen Bimo kembali, ia memasukkan semua barang-barang yang telah di beli ke dalam mobilnya sendiri tanpa ada yang membantu,Caca termasuk wanita yang sangat Mandiri walaupun ia bisa meminta bantuan. Setelah sampai di apartemen Caca segera membuka dan memasang perabot-perabot yang telah ia pilih, Caca sangat terampil dalam menggunakan perkakas rumah tangga, Iya dengan terampil memasang pajangan didinding dengan menggunakan sebuah mesin bor untuk memasang paku, dan ia pun dapat merangkai meja kerja yang telah ia beli itu dengan baik dan sempurna. "Sebaiknya aku aku mandi dulu baru aku akan menyelesaikan semua email yang masuk,"Caca telah selesai memasang itu semua dan ia segera membersihkan diri karena ia sangat gerah dan berkeringat. ... Bimo yang merasa sangat rindu kepada Caca segera ia memberikan pesan kepada kekasihnya itu, "Kau sedang apa sayang?" Bimo menunggu lama balasan pesan dari Caca yang membuatnya saat ini sangat gelisah. setelah 15 menit menunggu Caca akhirnya membalas pesan dari kekasihnya itu. "Maaf Sayang Tadi aku baru selesai mandi dan tidak mendengar ada pesan yang masuk," Bimo yang membaca pesan dari kekasihnya itu menaikkan alisnya karena ia heran mengapa kekasihnya itu baru mandi padahal ini hari sudah siang. "Mengapa kau baru mandi Sayang?" balas Bimo penasaran. "Tidak apa-apa sayang hari ini sangat gerah jadi aku mandi lagi," ucap Caca. "Apakah AC di apartemen sedang rusak sayang sampai kau kegerahan, Mungkin aku akan segera mengirim seseorang untuk menservis AC di apartemen kita,"  "Tidak perlu sayang, AC di sini baik-baik saja, hanya aku sedang melakukan aktivitas yang membuat aku sangat kegerahan," Caca dengan cepat membalas chat dari kekasihnya itu. "Apa yang kau kerjakan sayang sehingga kau sangat kegerahan," balas Bimo yang sangat penasaran dengan apa yang dilakukan Caca di apartemen hari ini. "Aku hanya membereskan dan membersihkan semua sudut ruangan yang ada di apartemen ini dan sedikit mengganti suasana interior yang yang berada di apartemen ini saja sayang," balas Caca. "Mengapa kau lakukan itu sendiri aku bisa mengirim seorang asisten yang akan mengerjakan itu semua kau tidak perlu repot dan kelelahan untuk melakukan itu semua sayang,"  "Tidak perlu aku bisa mengerjakan itu semua sendiri, lagian aku sudah cukup terbiasa untuk mengerjakan itu sendiri walaupun aku mempunyai juga seorang asisten tetapi aku sangat senang mengerjakan itu semua, karena aku dapat bebas mengatur dan meletakkan tanpa harus bertanya dan menjawab semua pertanyaan dari orang yang akan membantu kita," Caca membalas pesan Bimo dengan cukup panjang. "Baiklah bila begitu, tapi ku mohon kau jangan terlalu memaksa bila lelah segera beristirahat, Dan Bila semua belum selesai aku akan juga bisa membantu kekasihku yang sangat aku cintai ini," Bimo sedikit menggombal kepada Caca. "Apa kau sedang mengombal?" "Tidak sayang, Baiklah kalau begitu aku akan meneruskan pekerjaanku dahulu dan kau jangan lupa untuk segera makan," "Iya sayang, kau juga ya jangan lupa makan siang, jangan terlalu diforsir, I love you," Bimo yang membaca pesan terakhir dari kekasihnya itu sangat bahagia dan senang sekali. "I love you too sayang, Aku sangat sangat sangat sangat mencintaimu,"Bimo saat ini merasa melayang ke udara saat kekasihnya itu mengucapkan kata yang membuat Bimo terbuai. Caca yang membaca pesan dari Bimo hanya terkekeh Karena ia merasa mereka seperti anak ABG yang sedang dimabuk asmara. ... Adam dan Sarah yang saat ini telah sampai di hotel kembali segera membersihkan diri karena mereka telah seharian berjalan-jalan mengelilingi sekitaran kota ini. "Akh.. Aku sangat senang sekali sayang," ucap Sarah. "Aku pun sangat senang melihat kau sangat bahagia," Adam yang berbicara sambil memeluk istrinya itu. "Sebaiknya kau segera mandi sayang,"Sarah menyuruh suaminya itu agar segera mandi karena Adam terlihat sangat lelah seharian ini menyetir mobil sendiri. "Kau benar sayang, sepertinya aku sangat kelelahan karena seharian,"Adam segera mengambil handuk dan masuk ke dalam kamar mandi. Sarah segera merapikan semua pakaian yang tergeletak akibat Adam yang selalu meletakkan pakaian kotornya sembarangan. Sarah menyiapkan semua perlengkapan suaminya itu dan Ia pun segera membersihkan semua riasan yang telah Ia pakai seharian ini. Adam yang telah menyelesaikan mandinya segera memakai baju yang telah dipersiapkan oleh Sarah dan ia melihat Sarah yang sedang membersihkan make up. "Segeralah mandi Sayang, tidak baik kalau mandi terlalu malam," Adam menyuruh istrinya itu agar segera mandi. Sarah segera menuju ke kamar mandi dan sedikit berendam untuk melepaskan semua Kelelahan yang ia rasakan,"ah..nikmatnya berendam sejenak untuk melepas semua lelah," Sarah memejamkan mata dan menikmati semua. Adam sedang duduk dipinggir tempat tidur dan memegang ponselnya saat ini melihat ada satu pesan yang ia tahu siapa pengirimnya. "Hai, Apakah aku mengganggumu?"  "Kau tidak menggangguku Angel, Kau sedang apa?" "Aku sedang memikirkan mu!" Adam sangat kaget dengan Pesan Terakhir yang dikirimkan oleh Angel, Ia sangat bingung apa yang harus ia lakukan, di satu sisi ia sudah mulai mencintai istrinya itu, tetapi ia juga saat ini sering memikirkan gadis itu. Adam segera bergeser dari tempat tidur ke balkon yang berada di hotel itu. Ia segera mengetikkan pesan untuk dikirimkan kepada Angel. "Aku pun sama saat ini aku selalu memikirkan mu," entah apa yang di dalam pikiran Adam sampai ia bisa mengirimkan chat balasan seperti itu. "Maafkan aku bila aku terlalu lancang, tapi aku hanya ingin mengutarakan perasaanku yang saat ini sedang memikirkan mu, aku tahu saat ini kau sedang berlibur bersama istrimu sekali lagi aku aku minta maaf kepadamu," Adam yang saat ini sangat bingung dengan perasaannya, sebenarnya ia sangat berdosa karena ia dengan sadar membalas pesan ini kepada wanita lain, tetapi Adam sadar bila ia belum bisa melupakan Anjani walau itu dalam wujud orang lain. Adam tidak membalas pesan terakhir yang dikirimkan oleh Angel karena ia masih sangat merasa bersalah karena balasan pesannya itu, Adam segera menghapus semua chat yang dikirimkan oleh Angel, dan ia segera memasukkan ponselnya ke dalam saku celana. tidak lama Sarah pun keluar dari kamar mandi dengan menggunakan handuk yang di kepala. "Mengapa kau berdiri di balkon sayang, di luar cukup dingin udaranya sebaiknya kau segera masuk agar kau tak masuk angin,"Sarah yang melihat suaminya itu sedang berdiri di depan balkon hotel ini. Adam pun segera masuk dan menutup pintu balkon itu. Ia segera mendekat kepada istrinya itu dan memeluknya dari belakang, ia menghirup wangi yang keluar dari celah leher istrinya dan menciumi nya. Sarah mulai terbuai dengan semua sentuhan yang diberikan oleh suaminya itu dan Ia pun segera mengalungkan tangannya ke leher suaminya. Adam segera menciumi setiap lekuk tubuh istrinya, ia sangat terbuai dengan wangi yang keluar dari tubuh istrinya itu, segera Adam membawa cara menuju ke atas ranjang dan mereka tidak melepaskan ciuman panas mereka yang menandakan di mulainya aktivitas malam yang sangat panjang. ... Caca yang saat ini sedang memasak untuk makan malam mereka berdua, ia terus bersenandung karena saat ini sedang merasa bahagia, ia tak menyangka akan mendapatkan kekasih yang sangat perhatian dan sangat mencintainya, selama ini ia sudah cukup mengenal Bimo tetapi ia tidak menyangka kalau mereka akan menjadi sepasang kekasih seperti saat ini. Caca melirik jam yang sudah menunjukkan waktu Bimo yang sebentar lagi akan sampai ke apartemen. Ia langsung segera bersiap-siap untuk menyambut kedatangan kekasihnya itu, tak lama Caca yang telah selesai mandi terdengar bunyi bel dari pintu itu depan, Caca segera melihat dari monitor kecil yang tertempel di dinding dan menampilkan sosok orang yang telah ditunggunya dari tadi. Caca membuka pintu dan menyambut kekasihnya itu dengan senyuman manis,"Selamat datang sayang,"ucap Caca. Bimo yang disambut dengan senyuman manis dari kekasihnya itu segera memberikan setangkai bunga mawar yang telah Ia persiapkan saat di perjalanan pulang tadi, Caca yang mendapatkan setangkai bunga mawar itu sangat senang dan ia langsung memeluk kekasihnya itu. Bimo segera mengajak kekasihnya itu untuk masuk ke dalam apartemen, dan Bimo belum menyadari apa yang dikerjakan oleh kekasihnya hari ini. "Sayang minumlah teh hangat ini dulu sebelum kau pergi mandi," Caca memberikan secangkir teh kepada Bimo, dan Caca mengambil tas dan jas yang ditentang oleh kekasihnya itu tak lupa ia melepaskan dasi yang masih terpasang. Bimo yang melihat itu semua merasakan Iya ini sudah mempunyai sebuah keluarga, yang mana ia sedang disambut dan dilayani oleh istrinya, ia merasa keputusannya untuk mengajak Caca tinggal bersama tidaklah salah. "Terima kasih istriku," Bimo sedikit menggoda Caca. Mendengar ucapan itu membuat wajah Caca menjadi merona, ia mencubit perut Bimo karena merasa ia sedang digoda oleh kekasihnya itu. "Sudah sebaiknya kau segera mandi sayang,dari pada kau terus menggodaku," ucap Caca yang sangat malu karena digoda oleh kekasihnya itu. "Aduh sakit sayang, iya ampun aku akan segera mandi istriku,"Bimo terus menggoda Caca dan ia segera berlari ke kamar mandi agar ia terlepas dari Cubitan, Bimo terus tertawa karena ia telah berhasil membuat wajah Caca menjadi memerah seperti udang rebus. Caca hanya memegang kedua pipinya untuk menahan rasa malu akibat godaan kekasihnya, ia sebenarnya sangat senang dengan ucapan itu, karena ia juga berharap bisa menjadi istri dari seorang Bimo. 'Semoga semua ucapan mu menjadi suatu doa yang akan terwujud pada saat nanti,' Caca berdoa di dalam hati mengaminkan semua ucapan yang didengarnya tadi. Caca telah menyiapkan baju yang akan dipakai oleh Bimo, Bimo yang telah selesai mandi melihat baju yang telah disiapkan oleh kekasihnya itu, Bimo tersenyum dan sangat bersyukur. 'Ya Tuhan Semoga aku dan Caca dapat bersatu tanpa apa ada suatu halangan,amin,' Doa Bimo yang saat ini sedang bersyukur dan memohon kelancaran atas hubungannya bersama Caca. Bimo segera keluar dari kamar, ia akan menuju ke meja makan Tetapi iya merasa ada yang berubah dari sudut apartemennya ini dan ia teringat dengan pesan kekasihnya siang tadi, sepertinya inilah aktivitas yang membuat kekasihnya gerah hari ini. Bimo melihat-lihat apa yang yang berbeda di sudut ruangan ini, ia melihat beberapa bunga yang tak pernah ada di ruangan ini, dan ia berjalan kembali untuk melihat pajangan yang telah melekat di dinding apartemennya, Bimo bingung mungkinkah kekasihnya ini mengerjakan itu semua atau ada yang membantunya untuk mengerjakan ini, dan ia kaget melihat ada sebuah meja kerja yang sangat minimalis terpasang di sudut ruangan ini. Bimo menuju dapur dan melihat Caca yang sedang menata semua masakan yang telah dibuatnya, Bimo memposisikan diri duduk di di meja makan, setelah Caca menata dan mempersiapkan itu semua ia segera duduk berhadapan untuk memulai makan malam mereka. Caca melayani Bimo malam ini, selama mereka makan tidak ada satupun dari mereka yang mengeluarkan suara, setelah mereka selesai makan baru lah Bimo menanyakan itu semua. "Jadi seharian ini kau mengerjakan itu semua sayang?"tanya Bimo dan Caca mengangguk dengan semua pertanyaan yang diberikan oleh Bimo. "Iya benar, Hari ini aku menatap kembali posisi perabotan yang berada di Apartemen ini, kupikir saat telah beres aku merasa ada yang kurang dari sudut sudut Apartemen ini, jadi aku berinisiatif untuk membeli sedikit perabot untuk menghias sudut-sudut yang kosong, Apa kau tidak menyukainya sayang?"Caca sedikit menjelaskan apa yang dikerjakannya hari ini dan ia sedikit merasa kekasihnya itu seperti kurang suka dengan penataan ruangan yang telah dilakukan olehnya hari ini. "Tidak sayang aku sangat menyukainya nya, Aku tidak menyangka perubahan posisi ini dapat membuat suasana menjadi sangat berbeda dan ditambah dengan bunga-bunga yang Kau letakkan di sudut sudut ruangan ini dan juga pajangan itu yang membuat dinding ini menjadi sedikit lebih bagus dipandang, dan aku sangat kaget dengan adanya meja kerja di sudut Apartemen ini, aku tak menyangka kau sampai memikirkan sedetail itu, Terima kasih sayangku karena kau telah bisa melengkapi kehidupanku saat ini semoga kelak kita akan terus bersama," Bimo mengucapkan itu sambil memegang tangan kekasihnya, Caca yang mendengarkan itu sangat terharu dengan semua ucapan Bimo. "Sebagai tanda terima kasihku, aku akan membantumu membersihkan meja makan ini dan mencuci semua piring kotor ini, dan kau sayang duduklah di depan TV sambil menikmati acara yang kau gemari," Bimo menyeret Caca duduk di sofa. "Tidak usah sayang, aku dapat mengerjakan itu semua, atau biarkan aku membantumu," Caca merasa tidak enak kepada kekasihnya. "Kau tetap duduk di sana, tidak ada bantahan titik," Caca yang mendengarkan itu hanya duduk terdiam dan memandangi kekasihnya yang sedang sibuk membersihkan meja dan mencuci piring, Caca tersenyum melihat wajah serius dari kekasihnya itu saat membersihkan dan mencuci piring kotor, dan ia memutuskan kan untuk menonton TV sambil menunggu kekasihnya itu selesai membereskan semuanya. Bimo yang telah selesai membereskan semua segera menuju Caca yang sedang menonton, Bimo membaringkan diri dan menjadikan paha Caca sebagai bantalnya, Caca yang rasakan itu hanya bisa membelai rambut kekasihnya dengan sayang. "Sayang yang Apakah semua itu itu kau kerjakan sendiri?" Bimo memandang wajah Caca dari bawah. "Benar aku mengerjakan sendiri Aku mendapatkan bor yang tersimpan di gudang dan aku menggunakan itu,"Bimo yang mendengarkan itu semua sangat takjub karena ia tak pernah melihat wanita bisa menggunakan alat bor sendiri tanpa bantuan orang lain. "Kau sangat keren sayang, tetapi lain kali kau harus meminta bantuan ku untuk melakukan sesuatu, aku tidak mengizinkan kau lagi untuk mengerjakan sesuatu sendirian, ini adalah suatu perintah yang tidak boleh dibantah kau mengerti!"Caca yang mendengar itu hanya mengangguk dan mengecup bibir Bimo agar tidak memprotes lagi. Bimo yang mendapat kecupan itu terdiam dan pada saat Caca ingin mengangkat kepalanya, tangan Bimo segera menahan agar ciuman itu tidak terlepas.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD