Bab 74

1444 Words
Adam yang telah kembali dari ruangan administrasi, ia melihat Sarah telah membereskan semua pakaian dan barang-barang yang mereka bawah ke rumah sakit. "Mengapa kau tak menungguku saja sayang untuk mengemasi semua ini," ucap Adam kepada Sarah yang saat ini sudah duduk manis di depan TV. "Tidak apa-apa sayang, lagian barang-barang yang kita bawa ini tidak terlalu banyak,"Sarah berbicara sembari matanya tak lepas dari TV. Mendengar itu Adam malas untuk berdebat saat ini, saat ini mereka sedang menunggu perawat yang akan memberitahu obat untuk dibawa pulang, Setelah menunggu 2 jam akhirnya perawat itu masuk ke ruang rawat inap Sarah. "Permisi maaf telah menunggu lama, ini saya membawakan obat untuk Nyonya Sarah," dan perawat itu akhirnya menjelaskan petunjuk dan waktu untuk meminum obat di rumah. Sarah dengan serius mendengarkan semua penjelasan yang diucapkan oleh perawat itu. Setelah selesai menjelaskan perawat itu pun menanyakan kepada Sarah perihal jam kepulangannya,"Baiklah bila begitu, apa Nyonya Mau pulang sekarang atau ada yang masih mau ditunggu?," "Kita pulang sekarang saja,"Adam menjawab pertanyaan dari perawat itu. "Baiklah kalau begitu saya akan membantu Nyonya mendorong kursi roda sampai ke lobby rumah sakit ini,"ucap perawat itu kembali. "Tidak usah aku bisa berjalan sendiri sampai ke lobi, Lagian aku sudah baik-baik saja,"Sarah menolak untuk pulang diantar dengan kursi roda. "Maaf Nyonya tapi ini sudah menjadi SOP dari rumah sakit ini, kami tidak bisa melanggar nya,"perawat itu menolak semua yang diucapkan oleh Sarah karena karena hal itu sudah menjadi prosedur dari rumah sakit ini. "Sudahlah sayang kau ikuti saja peraturan di rumah sakit ini, kau tidak kasihan kah dengan perawat itu bila nanti ia ditegur oleh atasannya,"Sarah memandang perawat itu, ia tak mau jika nanti perawat itu mendapatkan masalah hanya karena Sarah yang tak ingin diantar menggunakan kursi roda, akhirnya Sarah dengan pasrah duduk di atas kursi roda yang telah disiapkan oleh perawat itu untuk menuju lobby yang berada di bawah. Sesampai di lobby Adam dan Sarah telah dijemput dari pihak hotel yang sudah dipesan oleh Adam. Ia sengaja mencari hotel yang dekat dengan rumah sakit tempat cara dirawat untuk memudahkan bila terjadi sesuatu dengan kekasihnya itu. Sopir Hotel itu membukakan pintu mobil untuk Adam dan Sarah, Adam segera menggendong Sarah yang saat ini masih duduk di kursi roda, sebenarnya Sarah sangat benci untuk duduk di kursi roda tersebut karena ia merasa baik-baik saja. "Terima kasih banyak suster karena bantuan mu yang mempermudah kami untuk cepat pulang," ucap Sarah kepada perawat tersebut dan Adam pun mengangguk menyetujui dengan semua yang diucapkan oleh istrinya itu. "Sama-sama nyonya, itu sudah kewajiban ku sebagai pekerja di pelayanan kesehatan, Baiklah bila begitu saya ucapkan selamat dan semoga cepat pulih sehingga Nyonya dapat melanjutkan aktifitas yang selama ini tertunda, kalau begitu saya mohon mengundurkan diri dari sini," Suster itu saat ini sudah berpamitan untuk kembali ke ruang kerjanya. "Baiklah bila begitu kami juga akan pergi, sampai jumpa lagi suster Terima kasih banyak," ucap Sarah yang tak pernah bosan untuk menyampaikan ucapan terima kasihnya, dan ia pun tak lupa melambaikan tangan untuk menandakan mereka akan melakukan perpisahan. "Wah ternyata kawasan hotel yang kau pilih sangat dekat dengan Rumah Sakit tempatku menginap," ucap Sarah. "Kau benar sayang aku sengaja mencari hotel dekat di sekitaran rumah sakit tempat kau dirawat kemarin,"mendengar itu Sarah pun mengangkat bahunya menandakan ia tak mengerti dengan apa yang sedang diucapkan oleh suaminya itu, Karena ia merasa saat ini Sarah dalam keadaan baik-baik saja, Mungkin memang benar ia kemarin mendapatkan benturan yang sangat keras Tetapi menurut Sarah ia tak merasakan apapun saat ini karena ia udah merasa sangat baik kan. Selama di perjalanan Sarah hanya tersenyum dan tertawa dengan semua kelakuan yang dibuat oleh suaminya itu, dari mulai menceritakan hal-hal lucu sampai dengan dirinya yang jahil menggoda Sarah dengan penutup hidungnya, Sarah pun dibuat ngambek gara-gara Adam yang selalu menggodanya. Tidak butuh memakan waktu itu lama di perjalanan, mereka hanya menempuh waktu 10 menit untuk sampai ke hotel yang telah dipesan oleh Adam, setelah sampai di lobby Hotel mereka berdua disambut oleh karyawan yang akan mengantarkan mereka berdua ke kamar yang telah dipesan, setelah mereka sampai Adam pun tak lupa memberikan tips untuk karyawan yang telah mengantarkan mereka berdua. Sarah langsung melihat-lihat semua sudut kamar hotel ini, Sarah dibuat takjub oleh kemegahan dan kemewahannya, Adam yang melihat istrinya saat ini sedang melihat-lihat setiap sudut ruangan yang ada di kamar hotel ini membuatnya tersenyum, karena istrinya itu tidak pernah lupa dengan kata-kata," Wow ini sangat mengagumkan sayang," . Memang di hotel ini tidak ada yang namanya kolam berenang pribadi, karena cuaca dan iklim negara ini tidak cocok di dibuatkan kolam renang. "Ini sangat menakjubkan sayang, Kau pasti banyak mengeluarkan uang untuk memesan hotel ini, karena semua interior yang berada di dalam ruangan ini sangat sangat megah," ucap Sara yang masih mengagumi seluruh isi yang berada di dalam kamar hotel mereka. "Kau tidak perlu memikirkan tentang biaya yang akan kita habiskan untuk menginap di sini, aku hanya ingin kau lebih rileks dan nyaman setelah keluar dari rumah sakit itu, Lagian Anggap saja ini adalah penebus dari semua yang terjadi akibat kecelakaan yang menimpa kita kemarin,"ucap Adam. "Sayang kan sudah dari kemarin ku bilang ini semua terjadi bukan kehendak dari kita tapi ini memang sudah terjadi akibat takdir dari Yang Maha Kuasa,"ucap Sarah yang mengetahui penyesalan yang dirasakan oleh suaminya itu tidak pernah luntur dari benaknya, ia masih mempersalahkan dirinya Atas kejadian yang menimpa mereka beberapa waktu lalu. "Baiklah bila begitu aku akan membersihkan diri dulu karena pakai yang ini kita pakai dari rumah sakit dan sebaiknya kau juga harus mandi setelah aku sayang,"ucap salah sambil memegang baju bersih yang diambilnya dari dalam koper yang tidak dibawa ke rumah sakit. "Baiklah sayang kau mandilah dulu aku akan turun ke bawah sebentar untuk memanaskan mobil kita yang sudah lama belum aku panaskan,"Adam segera turun untuk memanaskan mobil yang sudah lama tidak dipanaskan. Adam yang saat ini berada di dalam lift hanya diam, setelah beberapa saat ia merasa mencium bau parfum yang sangat familiar di penciumannya. bulu Kuduk Adapun tiba-tiba berdiri akibat mencium bau harum di dalam lift, setelah pintu lift terbuka Adam segera keluar terburu-buru, Adam sangat yakin dengan apa yang dirasa oleh Indra penciumannya tersebut, Adam segera menuju ke parkiran untuk memanaskan mobil mereka. Adam pun sedikit membersihkan seluruh bagian dalam dan luar agar tampak bersih, Ia Sedikit melupakan kejadian yang ia rasakan di dalam lift tadi, saat ini Adam sangat berantusias untuk mempersiapkan semua nya karena Adam dan Sarah telah mendapatkan izin dari dokter. Sarah yang telah selesai dari mandinya segera menuju ke balkon kamarnya untuk menikmati pemandangan yang berada di luar, Sarah memejamkan matanya saat ia merasakan ada hembusan angin yang menerpa muka milik Sarah. Setelah ia merasakan cukup menikmati pemandangan yang berada di luar balkon, Sarah masuk kembali kedalam kamarnya dan melihat jam tangan miliknya, Dia memutuskan untuk menyusul suaminya ke parkiran. Dengan segera Sarah meraih jaket yang tergantung karena udara di luar cukup dingin, ia segera berjalan menuju lift, setelah beberapa menit Sarah di dalam lift, ia pun tidak merasakan ada sesuatu yang aneh karena saat ini ia berada sendiri di dalam lift itu, sampai tiba-tiba ia merasakan hembusan angin dan ada sedikit bau wangi yang sangat familiar, Sarah merasa tidak mungkin Lift ini tiba-tiba wangi karena tidak ada yang masuk atau keluar pada saat lift ini menuju ke bawah. Sarah hanya diam dan berpikiran positif, mungkin saja di sudut lift ini ada tempat untuk menyemprotkan wewangian agar lift ini tetap berbau segar. Setelah lift ini berhenti di lantai dasar Sarah segera keluar, tetapi ia berjalan dengan santai, Sarah segera menuju ke parkiran tempat suaminya saat ini sedang membersihkan bagian dalam mobil mereka. "Sayang, Apakah aku dapat membantumu?"Adam segera menoleh kearah belakang pada saat ia merasa dipanggil oleh istrinya itu. "Oh.. kau telah selesai mandi sayang? tidak usah ini bagian terakhir yang Aku bersihkan, kau duduk saja di dalam sana, Tunggulah sebentar lagi ini akan selesai,"ucap Adam. Sarah pun menuruti Semua ucapan suaminya untuk duduk di bagian dalam mobil ini, ia hanya melihat suaminya yang saat ini sedang menyapu di bagian sudut mobil ini, Sarah ingin sekali membantu tetapi suaminya itu melarangnya. Adam yang telah selesai melakukan pekerjaannya segera mendekati istrinya itu untuk mengajak nya masuk kembali ke dalam kamar. "Sekarang Ayo kita kembali ke kamar, dan nanti sore kita akan berjalan-jalan di sekitaran sini untuk sekedar melihat-lihat, Apa kau mau?," ajak Adam. "Aku mau, Ayo kita kembali ke kamar dulu,"mendengar Adam yang akan mengajaknya berjalan-jalan di sore hari membuat Sarah sangat bersemangat. Adam tersenyum melihat tingkah laku istrinya yang lucu dan menggemaskan, Adam menggenggam tangan Sarah untuk berjalan menuju ke kamar mereka, di sepanjang jalan Adam dan Sarah menjadi pusat perhatian setiap orang yang melihatnya Karena kecantikan dan ketampanan yang menurut orang-orang yang melihatnya mereka berdua sangatlah serasi.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD