Bab 72

1193 Words
"Sayang aku berangkat dulu ke kantor, dan kalian berdua harus bersikap manis selama Ayah Ibu dan Paman sedang bekerja,"Bimo saat ini sedang berpamitan dengan Caca dan kedua keponakannya itu karena ia akan segera berangkat ke kantor. "Baik Paman, kami akan selalu bersikap manis," ucap Juno dan Cheryl bersama, Caca yang mendengar kedua keponakannya itu menjawab pertanyaan dari Bimo hanya tersenyum melihat kelucuan mereka berbicara. Mereka bertiga Melambaikan tangan saat Bimo melajukan mobil miliknya,setelah yakin mobil itu tidak terlihat lagi Caca mengajak kedua keponakannya itu untuk masuk ke dalam rumah,"Ayo sekarang kita masuk, Apa kalian tidak mau menonton kartun kesayangan kalian?"mendengar itu Juno dan Cherry langsung berlari kearah ruang tv dan menunggu Caca untuk membantu mereka menghidupkan televisi. "Aunty akan ke dapur meninggalkan kalian menonton, Jika perlu sesuatu kalian bisa memanggil Aunty di dapur,"Juno dan Cheryl mengangguk mendengar perintah dari Aunty nya itu. Caca pun segera membereskan meja makan tadi, setelah Caca menghidupkan TV agar kedua keponakannya itu dapat duduk tenang dan tidak membuat keributan seperti memperebutkan hal-hal yang tidak penting, Caca dapat melakukan pekerjaannya dengan tenang karena kedua keponakannya itu saat ini sedang fokus menonton kartun kesayangan mereka, setelah selesai mengerjakan semua hal-hal yang berada di dapur Caca segera bergabung dengan Juno dan Cheryl . ... Pagi ini Adam terbangun lebih awal, dan ia melihat wajah istrinya yang sedang tertidur dengan damai ia merasa Sarah terlihat sangat cantik dengan wajah polos nya saat tidur. ia membelai rambut dan kedua pipinya, pandangan Adam pun tertuju kepada belahan bibir tipis yang dimiliki oleh istrinya itu seperti sangat menggoda dirinya untuk menikmati di pagi hari ini. Adam segera memajukan kepalanya untuk mengecup bibir yang terpampang di hadapannya, awalnya Ia hanya berniat untuk menempelkan kedua bibir saja Tetapi entah mengapa pikirannya malah memintanya untuk melakukan lebih dari sekedar menempelkan. Pagi ini Adam mendapat sarapannya, Ia tersenyum melihat hasil karyanya, tetapi ia sangat heran kepada istrinya itu mengapa Sarah ah tidak terganggu tidurnya. Saat ada memulai aksinya kembali untuk mengecup ujung hidung istrinya, tiba-tiba kedua kelopak mata milik istrinya itu terbuka dengan perlahan, dan Sarah hanya memandang dengan tatapan kosong karena iya ya baru saja bangun dari tidurnya, Adam pun ikut terdiam memandang yang istrinya. "Selamat pagi sayang, kau bangun lebih awal dari ku," kata pertama yang keluar dari mulut Sarah. "Selamat pagi juga sayangku, Hmm..kau benar aku terbangun lebih awal, dan aku sangat bersyukur dapat memandang keindahan di pagi hari ini!"mendengar kata-kata Adam, Sarah pun sangat bingung dengan perkataan suaminya itu, Sarah tidak pernah berpikiran negatif kepada suaminya, di dalam benak Sarah saat ini mengatakan bila mungkin suaminya ini baru melihat matahari terbit di luar jendela rumah sakit ini. "Apa kau tadi melihat matahari terbit?," ucap Sarah dengan polosnya. Adam yang mendengar itu ingin sekali tertawa tetapi ia urung melakukan itu karena ia takut istrinya nanti ngambek karena merasa di olok-olok. "Bahkan ini lebih indah dari sekedar hanya melihat matahari terbit dari jendela rumah sakit ini, aku memandang wajahmu di pagi hari ini seperti bayi atau malaikat yang sedang tertidur sangat pulas," ucap Adam yang membuat suara saat ini merona menahan rasa malu akibat ujian yang terlontar dari mulut suaminya itu. "Kau ini sayang, Tolong jangan terus menggodaku apalagi ini masih sangat pagi,"wajah Sara saat ini sangat merona, dan itu dapat dilihat oleh Adam. Lama mereka menikmati pagi di atas ranjang rumah sakit itu,"Sebaiknya aku mencuci muka terlebih dahulu karena aku takut pagi ini dokter akan datang lebih awal," Sarah beranjak dari ranjang rumah sakit menuju kamar mandi. melihat istrinya telah beranjak dari ranjang tempat tidur mereka, Adam pun segera membereskan tempat tidur agar terlihat lebih rapi dan tak lama dari Adam Yang Sedang membereskan semua barang-barang bawaan mereka pintu kamar ruang inap Caca digedor dari orang yang yang berada di depan pintu. "iya silakan masuk pintunya tidak dikunci," setelah ada mempersilahkan seseorang yang berada di luar itu masuk. 'Cklek'.. terdengar pintu yang terbuka oleh seseorang. "Permisi tuan Saya dari ruangan Instalasi Gizi ingin membawakan Nyonya Sarah sarapan untuk pagi ini," seseorang karyawan dari rumah sakit itu mengantarkan makanan pagi yang akan dimakan. "Terima kasih banyak Letakkan saja di meja tepat di sebelah ranjang ini,"ucap Adam. Mendengar itu petugas langsung meletakkan makanan pagi ini ke tempat yang telah ditunjuk oleh Adam, setelah itu ia Permisi untuk keluar dari ruangan itu. "Terima kasih banyak,"ucap Adam terhadap petugas itu. Akhirnya Sarah pun keluar dari kamar mandi, ia keluar dengan riasan tipis di wajah membuat Sarah tampak lebih fresh pagi ini. "Kau sangat terlihat cantik Sayang," Adam mengucapkan pujian itu dengan sembari mengecup kedua pipi istrinya itu. "sudah kau jangan menggombal pagi-pagi seperti ini Sayang sebaiknya kau juga segera mencuci muka agar kau bisa lebih fresh di pagi ini,"ada mengangguk mendengar semua ucapan istrinya itu, setelah ia selesai membersihkan dan membereskan tempat tidur Adam pun segera menuju ke kamar mandi. Sarah yang melihat ke arah ranjang yang telah rapi Ia pun segera menuju ke bawah untuk mencari sarapan buat suaminya itu. Adam yang telah selesai mandi segera keluar dan ia tidak melihat sosok istrinya. "Sayang, kau di mana?" Adam mencoba memanggil-manggil istrinya, tetapi tidak ada jawaban. Adam pun bingung kemana perginya Sarah, Adam yang baru berniat untuk menelepon istrinya itu urung karena Adam melihat ponsel Sarah tergeletak di atas meja. "Kemana perginya istriku ini, ponselnya pun tidak dibawahnya, Apa mungkin Ia turun ke bawah ya? mungkin saat ini aku menunggunya di sini saja,"ucap Adam yang saat ini sedang mengutak-atik ponselnya. Beberapa menit kemudian Sarah pun telah kembali keruangan nya, melihat kedatangan istrinya Adam segera berdiri. "Kau dari mana saja sayang, aku mencari mu dari tadi, dan tolong kau jangan pernah lagi meninggalkan ponselmu, agar aku dapat menghubungimu,"cara menganggukkan kepalanya dan tersenyum mendengar suaminya ini sedang mengomeli dirinya. "Maaf Sayang tadi aku turun ke bawah untuk memesankan secangkir kopi dan sarapan buatmu agar kita dapat menikmati sarapan pagi ini bersama, iya aku aku lupa membawa ponsel,"Sarah menjawab dengan wajah bersalah. Adam juga merasa ia terlalu berlebihan pagi ini,"Maafkan aku sayang sudah memarahi mu," "Kau tidak salah, aku yang terlalu terburu-buru sehingga melupakan membawa ponsel dan terlebih lagi aku tidak berpamitan padamu sehingga kau pun khawatir terhadapku,"  "Sudahlah tidak apa-apa, aku juga salah karena terlalu keras berbicara kepadamu, tetapi aku melakukan itu karena aku mencemaskan keadaanmu, sebaiknya kita segera sarapan agar kau juga dapat meminum obat pagi ini, dan semoga juga dokter yang menangani mu pagi ini dapat visit lebih awal agar sorenya kita sudah berada di penginapan yang lebih nyaman dari rumah sakit ini," Adam dan Sarah menikmati sarapan dengan hening. ... Bimo dan Caca saat ini sedang berada di perjalanan pulang ke apartemen milik Bimo, di perjalanan Bimo bercerita tentang gedung untuk Caca membuka butik. "Sayang mungkin besok aku akan mengajakmu melihat gedung yang akan menjadi butik milikmu, ada beberapa pilihan dan kau dapat melihat dan memilih gedung mana yang kau suka nanti,"ucap Bimo yang masih berkonsentrasi menyetir. "Sepertinya cukup kau saja yang memilihkan nya untukku, tidak perlu lagi aku melihat-lihat," Caca sepertinya menolak untuk melihat-lihat gedung. "Tidak bisa sayang karena kau yang harus memilih semua sendiri, mempunyai suatu bisnis harus dipilih dengan konsep dan pilihan hati agar semua perjalanan bisnis mu nanti dapat berjalan dengan lancar," Bimo menasehati sedikit kekasihnya itu, sebenarnya Caca pun mengerti dengan hal seperti itu.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD