Bab 21

1430 Words
Bimo yang mendengarkan itu memutuskan omongan yang di ucapkan sahabatnya itu, Bimo berfikir karena ini adalah efek benturan yang ia dapat sewaktu kecelakaan tersebut, jadi menurut Bimo tidak ada yang aneh karena mungkin itu adalah pikiran alam sadar yang Adam dapat. "Sudah lah Dam, jagan terlalu kau pikirkan, mungkin itu semua hanya halusinasi mu saat mengalami kecelakaan baru ini, sekarang sebaiknya kau beristirahat, ingat kata dokter kau harus banyak beristirahat," Bimo memberikan penjelasan kepada rekan-rekan nya agar tak berfikir yang aneh. "Sarah, aku sudah menyuruh sekretaris ku untuk membawakan mu baju ganti, aku yakin kau tak akan mau pulang saat ini," Sarah yang mendengarkan itu hanya tersenyum saja. "Aku akan mengantarkan Caca pulang dulu, nanti aku kembali lagi kemari," Caca yang mendengar itu langsung memeluk Sarah untuk berpamitan pulang. "Sar, aku pulang dulu ya. Besok pagi aku akan kemari lagi untuk membawakan mu makan, kau juga harus istirahat jagan terlalu khawatir karena suami mu ini sudah ditangani oleh dokter terbaik," Caca mengigat kan Sarah . "Terimakasih buat kalian semua, aku tak tau bila kalian tak menguatkan ku," sarah kembali memeluk sahabatnya itu. Sarah mengantarkan kedua orang yang sangat berjasa ini ke depan pintu ruang inap. "Kalian berhati-hatilah," Sarah melambaikan tangan. ... Sarah terus memandang wajah suaminya yang saat ini tertidur pulas, ia mengangkat tangan nya dan mengusap wajah sang suami lembut. 'Kau hampir membuat dunia ku berhenti sayang' Sarah berbicara pelan nyaris seperti bisikan. Sarah berdoa semoga suami nya dapat melewati masa observasi tampa ada masalah yang berarti. Sarah mengecup kening sang suami dan membisikan sesuatu ' Aku sangat mencintai mu sayang' Sarah memilih tidur di kursi sebelah tempat tidur Adam sambil mengenggam tangan yang sedikit hangat. ... Pagi ini Adam terbangun lebih awal dan ia melihat istri nya yang tertidur d kursi dan mengenggam tangan nya, ia mengelus rambut istrinya menggunakan tangan yang bebas . Merasa ada pergerakan Sarah ikut terbangun dan dilihatnya sang suami yang ditangisi nya kemarin sedang menatapnya, Sarah yang sudah sempurna segera duduk sempurna dihadapan nya. "Kau sudah bangun, apa yang sakit?" Sarah bertanya kepada Adam. Adam menoleh ke arah sofa yang terdapat sosok Bimo yang tertidur disana, ia lalu beralih menatap Sarah,"Haus" mendengar kan itu Sarah dengan cepat membantu Adam untuk memberikan minuman. Adam yang mendengar itu hanya menggelengkan kepalanya, Melihat jawaban itu Sarah sangat senang sekali . Dengan telaten Sarah merawat suaminya itu. "Apakah kau perlu sesuatu lagi sayang?" Tanya Sarah . "Tidak ada, tapi sekarang aku ingin tidur lagi, mata ku sangat mengantuk,"Adam memberikan jawaban dengan mata yang sudah tertutup. 'Padahal ia baru saja bangun dari tidur panjang nya, sekarang dia bilang masih mengantuk, ah .. mungkin ini akibat obat yang di berikan, sekarang aku tidak boleh berfikiran yang negatif,sudah lah sebaiknya aku membersihkan diri lalu keluar mencari sarapan untuk aku dan Bimo' Sarah berbicara dalam hati sambil memukul kepalanya pelan. Sarah yang telah membersihkan diri berniat untuk langsung keluar sampai akhirnya Caca datang dari balik pintu. "Sarah, kau sudah mandi, aku kemari membawakan mu makanan," Caca sedikit mengecilkan suaranya dan mengangkat tangan nya untuk melihatkan kantong makanan yang berada di tangannya.Sarah yang melihat tingkah sahabatnya ini tersenyum melihat kelakuan nya. Sarah membantu Caca untuk meletakan semua bawaan nya itu. Sarah memberikan kode kepada sahabatnya itu, untuk membangunkan Bimo. Dengan ragu Caca mendekati sofa tetapi ia urungkan karena ia melihat wajah lelah Bimo. Ia berbalik ke arah Sarah yang terlihat bingung. "Sepertinya ia sangat lelah, biarkan saja mereka tidur sar," jawab singkat Caca. "Baiklah ayo kita sarapan dulu, Benar kata mu mereka terlihat sangat lelah, setelah ini temani aku ke kafetaria untuk membelikan segelas kopi untuk Bimo," Ucap Sarah. ... Sarah dan Caca telah kembali ke ruangan nya Adam, mereka melihat kedua pria itu masih setia dalam tidurnya , Sarah melihat jam tangan nya yang menunjukkan pukul 08.00, Ia sedikit menaikan alis nya ' apa dia tidak pergi untuk bekerja' pikir Sarah. Sarah yang melihat Caca sedikit ragu untuk membangunkan Bimo, akhirnya ia yang bergerak membangunkan teman suaminya itu,. "Bim.. Bimo.." Suara Sarah sedikit ditinggikan nya lagi. Bimo masih belum bangun, ia hanya merubah posisi tidurnya. "Bimo kau tidak bekerja hari ini," lagi Sarah memberikan pertanyaan . "Hari ini aku ijin untuk tidak pergi bekerja, dan apa kau lupa aku salah satu dari pemilik perusahaan itu," Adam menjawab malas. Sarah yang mendengar jawaban Bimo hanya dapat memutar mata nya saja. Ia segera berjalan menuju suaminya untuk membenarkan posisi selimut sang suaminya. 'cih.. sombong sekali dia' ucap Sarah dalam hati dan langsung tersenyum sendiri, Caca melihat itu semua hanya diam. ... Cahaya keluar dari celah-celah jendela rumah sakit, dan membuat Adam yang tertidur di atas ranjang rumah sakit itu sedikit terganggu, ia membuka matanya dan melihat Sarah dan Caca sedang duduk mengobrol di atas sofa, sedangkan Bimo yang sudah bangun duluan darinya sedang membaca koran dan minum kopi. Mereka bertiga tidak menyadari Adam yang telah bangun dari tidur panjangnya. Adam terlihat melamun memandang ranting pohon yang berada di luar jendela, entah apa yang sekarang ia pikirkan, ia hanya memandang kosong. Sarah yang menyadari sang suami telah bangun, segera mendekat ke sang suami. "Sayang kau sudah bangun kembali, Apa masih ngantuk," Tanya Sarah yang dengan setia mengenggam tangan Adam. "Aku bosan tiduran terus disini, Aku rasanya ingin pulang saja," Jawab Adam  Mendengar jawaban Adam,Sarah membesarkan mata nya karena tidak percaya suaminya ingin pulang kerumah. "Kau baru semalam dirawat di sini, tidak mungkin untuk pulang saat ini,"Jawab Bimo yang mendengar percakapan suami istri itu tadi. "Iya benar yang di ucapkan Bimo itu sayang, sebaiknya kau tetap berada disini beberapa hari untuk pemulihan mu,"Sarah menambahkan jawaban Bimo. "Baiklah supaya kau tidak bosan nanti aku akan bertanya kepada dokter apakah kau boleh di ajak berjalan-jalan ke taman yang ada di rumah sakit ini. Sekarang kau harus makan karena kau telah melewatkan makan pagi mu dan segera meminum obat agar kau cepat sehat." Sarah berbicara sambil menyuapi sang suami dengan perlahan. Bimo sedikit membantu Adam untuk duduk,"Apa ini sudah cukup nyaman?", Adam mengangguk dan mengucapakan terimakasih atas bantuan Bimo. Bimo dan Caca yang melihat interaksi suami istri ini akhirnya memutuskan untuk keluar sebentar. "Baiklah kami berdua akan pergi keluar sebentar untuk mencari udara segar, Apa kalian ada yang ingin di bawakan nanti?" tanya Bimo. "Tidak ada pergilah berjalan-jalan, biar aku yang menjaga Adam sendiri," Jawab Sarah. ... Bimo dan Caca berjalan menyusuri taman yang berada di dalam rumah sakit, mereka menuju kursi yang berada di bawah pohon,"akh.. disini tampak nya tidak terlalu buruk dari pada berada di dalam ruangan itu,"ucap Bimo sambil memejamkan mata menikmati angin yang berhembus. "Aku sangat kaget mendengar kabar kecelakaan kemarin yang menimpa Adam rombongannya,"caca mulai bercerita. "Minumlah.." pria itu meletakkan secangkir Americano di depan wanita yang sedang bercerita. "Terimakasih.."Caca menerima minuman yang diberikan Bimo. Mereka berdua sekarang saling duduk diam tampa ada yang membuka suara, mereka saling meresapi pemandangan yang sangat indah walau mereka harus melihat juga orang yang memakai baju pasien dan baju suster mondar mandir di depan mereka. "Ca, mengapa kau tidak bekerja," Tanya Bimo yang ingin memecahkan suasana canggung. "Sama seperti mu, aku disini juga ingin menemani teman ku," jawab Caca. "Sepertinya aku sudah tidak tau harus berbasa basi bagai mana lagi, sebenarnya aku sangat senang kau berada disisi ku saat ini, entah perasaan apa ini yang jelas aku sangat bahagia sekarang ini," ucap Bimo dengan kepala menunduk. Caca yang mendengarkan penuturan Bimo, sangat terkejut sampai ia tidak menyadari wajah lucu yang terlihat jelas oleh Bimo saat ia mengangkat kepalanya. Sebenarnya Bimo tidak pernah segrogi ini saat berhadapan dengan wanita incaran nya, tetapi ia sangat heran bila ia sedang berhadapan dengan wanita yang sedang bersamanya ini. Selama ini ia bersikap cuek dan biasa karena ia tak mau di ejek oleh Adam dan Sarah. "Sebenarnya aku sangat menyukaimu," Bimo mengutarakan perasaan nya terhadap caca. Caca yang mendapatkan pernyataan cinta dari orang yang memang ia kagumi dari lama sangat kaget, ia hanya bisa duduk terdiam seperti waktu berhenti berputar, ia berfikir apakah ini mimpi,' Ya tuhan bila ini mimpi tolong jagan bangun kan aku sekarang'batin caca. Bimo yang melihat wajah terkejut wanita yang baru ia utarakan perasaan nya itu hanya tersenyum, wajah itu sangat lucu dan gemas menurut nya. "Hei , apakah kau mendengar semua ucapan ku barusan," Bimo meraih tangan caca yang serasa sangat dingin. "e..eh, maaf aku sedikit terkejut mendengarkan itu semua, apakah kau sungguh-sungguh dengan ucapan mu barusan," caca menjawab dengan ragu-ragu. "Apakah kau tidak mempercayai omongan yang ku ucapkan," Bimo memasang wajah sedihnya. "eh.. bukan seperti itu, aku hanya sedikit kaget degan apa yang barusan kau ucapkan," jawab adam tegas. Bimo memutar badannya untuk menatap mata wanita yang ia cintai, Bimo mengenggam kedua tangan caca dan mencium nya.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD