Hari Kelulusan
Hari ini adalah saat di mana para pelajar menerima hasil dari Ujian Nasional yang telah mereka jalani
Mereka semua menyambut nya dengan penuh suka cita, karena tak sedikit dari siswa siswi itu akan melanjutkan ke Jenjang Perguruan Tinggi sesuai dengan apa yang mereka minati..
Tapi itu tak berlaku bagi Lia, ketika yang lain merayakan dengan saling memberikan tanda tangan di baju seragam masing masing, gadis itu hanya terduduk di bawah pohon nan rindang di halaman sekolah
Tak ada raut bahagia di wajah ayu nya, hanya tatapan kosong menerawang ke depan hingga sebuah suara mengagetkan dari lamunan nya
"hey kok malah duduk di sini, gak ikutan ngerayain kelulusan?" tanya bunga teman satu bangkunya selama 3 tahun menimba ilmu di Sekolah Menengah Atas
"astaghfirullah, kok kamu ngagetin aku sih" ucap Lia kaget karena sapaan temannya itu
"lah kamu ngelamun, aku gak ngagetin kok" timpal bunga sembari tersenyum
"gak kok, aku gak ngelamun cuma lagi bingung aja... antara aku mengikuti kata hati atau harus menerima kenyataan kalau aku gak bisa ambil beasiswa itu dan harus cepat cari kerja agar dapat membalas budi keluarga angkat ku" jawab Lia sembari menghela nafas berat
Ya Lia memang bukan berasal dari keluarga kaya, orang tua kandungnya bercerai ketika dia dan kakaknya masih kecil.... (Cerita tentang masa lalu Lia next ya di novel berikutnya ketika novel ini banyak yang baca)
mau tak mau Lia harus membantu keluarga angkatnya yang saat itu sedang terlilit hutang bank dengan resiko kehilangan rumah yang selama ini mereka tempati jika tak mampu melunasi
Bunga hanya mampu menatap sahabatnya itu dengan tatapan tak dapat di artikan, hanya sebuah pelukan yang mampu ia berikan agar sahabatnya itu lebih tenang sembari ikut duduk lesehan di bawah pohon rindang itu dengan pikiran mereka masing masing sampai saat sholat Dzuhur tiba
"sholat dulu yuk ," ajak Lia pada bunga
"yuk, siapa tau abis sholat pikiran kamu akan lebih tenang, karena kamu kan pernah bilang semua yang terjadi itu pasti yang terbaik walau gak sesuai dengan apa yang kita harapkan" jawab bunga menenangkan