bc

AKU BUKAN DIA

book_age16+
2.3K
FOLLOW
12.5K
READ
fated
second chance
pregnant
dominant
goodgirl
drama
sweet
bxg
wife
husband
like
intro-logo
Blurb

WARNING 17+ (bijaklah dalam memilih bacaan!)

Siapa yang menduga bahwa pria sebaik Samuel Nicholas ternyata menyimpan begitu banyak rahasia. Perhatiannya, kasih sayangnya, serta tatapan penuh cinta yang selalu diberikannya untuk Alyssa, rupanya hanya kamuflase semata. Karena wanita itu memiliki paras yang sama seperti mantan kekasihnya.

Lalu, bagaimana dengan Alyssa? Mampukah ia berlapang d**a* begitu mengetahui kalau selama ini Samuel selalu membayangkan sosok wanita lain di dalam dirinya?

Ikuti terus kisah mereka berdua, dan jangan lupa untuk menekan tanda LOVE yang ada di bagian pojok bawah. Terima kasih :)

***

Copyright © by: ruangbicara.

chap-preview
Free preview
P R O L O G
AKU BUKAN DIA | PROLOG Alyssa dan Samuel tampak asyik berciuman tepat saat matahari mulai tergelincir ke peraduan. Sementara semua seksi dokumentasi sibuk mengabadikan momen itu dari berbagai macam sudut untuk menciptakan foto maupun video yang mengagumkan. Gemuruh tepuk tangan, decak kagum, serta siulan dari para tamu undangan terdengar sangat riuh di aula terbuka milik Daraja’s Hotel & Resort yang saat ini menjadi lokasi untuk acara resepsi pernikahannya Alyssa dan Samuel—pasangan pengantin baru yang resmi menikah tadi siang. Sebenarnya Alyssa merasa malu untuk berciuman di depan para tamu undangan. Apa lagi seluruh anggota keluarga besarnya pun turut hadir di sana. Namun, di sisi lain, ia juga ingin menciptakan momen tak terlupakan yang akan selalu dikenang sepanjang sisa hidupnya. Karena pernikahan adalah salah satu momen yang sakral, dan hanya akan terjadi satu kali di dalam hidupnya. Kalau bukan sekarang, lalu kapan lagi ia akan membuat momen indah yang tak terlupakan di hari pernikahan? Tak lama setelah itu, Alyssa dan Samuel pun sudah mulai berdansa dengan dikelilingi oleh para tamu undangan. Beberapa dari mereka ada yang menyalakan kamera ponsel untuk ikut mengabadikan momen romantis itu, dan membagikannya di social media. Alyssa benar-benar merasa sangat bahagia, dan kebahagiaan itu tergambar jelas dari raut wajahnya. Karena akhirnya ia bisa menikah dengan Samuel, pria yang dicintainya sekaligus orang yang mencintai dirinya setelah mereka berdua sempat berpacaran kurang lebih dua tahun lamanya. Ada begitu banyak kerinduan yang sempat bersemayam selama dua tahun mereka berpacaran, karena mereka berdua harus menjalani hubungan jarak jauh yang cukup menyesakkan. Namun, hal itu bukanlah sebuah masalah yang terlalu besar. Apa lagi mereka berdua mampu melewatinya. Hingga akhirnya, mereka pun benar-benar resmi menikah. Alyssa tahu kalau ini bukanlah akhir dari perjalanan kisah cinta mereka, melainkan sebuah awal yang baru untuk menuju ke jenjang selanjutnya. Di mana ada tanggung jawab baru yang sudah menanti, karena ia telah resmi manjadi seorang istri. “Setelah ini, kau akan selalu ikut denganku, ‘kan?” bisik Samuel tepat setelah ia menyatukan keningnya dengan keningnya Alyssa. “Tentu saja, Sam.” Alyssa menjawab pertanyaan barusan sambil tersenyum lebar. “Aku pasti akan ikut denganmu, dan akan selalu mendampingimu di sepanjang sisa hidupku.” “Aku pun begitu,” balas Samuel sebelum menyatukan bibir mereka, lagi. Hingga membuat aula itu jadi semakin riuh seperti tadi. *** Sesuai kesepakatan awal, Alyssa akan ikut ke mana pun Samuel tinggal. Sebenarnya Aksa dan Muezha merasa sangat berat untuk melepaskan Alyssa ke Negeri orang, tapi ... apa boleh buat? Putri sulung mereka itu sudah resmi menikah, dan sudah sepatutnya pula dia harus mengikuti suaminya. Rencananya Alyssa akan ikut Samuel ke New York sampai akhir tahun, dan mereka pun sudah menyiapkan hal itu. “Ingat, kau harus menjaga Alyssa dengan sangat baik di sana, dan jangan biarkan dia merasa kelelahan. Kalau sampai ada apa-apa dengannya, kau tahu kan apa yang akan kulakukan?” tanya Aksa dengan penuh peringatan. Hal itu kontan saja membuat Alyssa tertawa, dan Muezha jadi geleng-geleng kepala. Sedangkan Samuel langsung menganggukkan kepalanya sambil berjanji untuk yang kesekian kalinya kepada sang ayah mertua, kalau ia pasti akan selalu menjaga Alyssa, dan tidak akan membiarkannya kelelahan. Karena ia tahu jika wanita itu sangat suka mengerjakan pekerjaan rumah, dan membiarkan asisten rumah tangga terbebas dari tugas mereka. Tak lama setelah itu, Alyssa pun kembali berpamitan kepada kedua orang tuanya beserta adik semata wayangnya sambil memeluk mereka satu per satu sebelum benar-benar berpisah di bandara. Samuel segera menenangkan istrinya itu sembari mengusap bahunya dengan gerakan lembut. “Jangan sedih ya,” ucap Samuel kepada Alyssa. “Akhir tahun nanti kita pasti akan kembali lagi ke sini.” Alyssa langsung memamerkan senyum di bibirnya sembari menganggukkan kepalanya. Lalu, ia pun kembali menolehkan kepalanya sambil tersenyum kepada kedua orang tuanya yang sedang berangkulan di belakang sana. Tak lupa, ia juga tersenyum kepada adiknya yang berdiri di dekat orang tua mereka. Sesungguhnya, ia pun merasa berat untuk meninggalkan keluarganya di sana. Tetapi, perpisahan ini hanya sementara. Karena ia dan Samuel masih belum benar-benar menentukan di mana mereka berdua akan tinggal. *** Setelah melewati perjalanan yang cukup panjang, yaitu dua puluh jam lebih selama di perjalanan, akhirnya Alyssa pun bisa merebahkan dirinya di atas sebuah ranjang yang terasa sangat empuk dan nyaman. Tadi, begitu sampai di rumahnya Samuel yang terletak di salah satu perumahan elit yang juga dihuni oleh beberapa selebritis, Alyssa sudah sempat dikenalkan dengan semua pekerja yang bekerja di rumahnya Samuel. Namun, ia belum bisa melakukan tour singkat ke berbagai macam ruangan. Karena ia ingin segera membersihkan dirinya, dan mengistirahatkan tubuhnya dengan tenang. Untung saja Samuel tidak mempermasalahkannya, dan malah ikut merebahkan dirinya di samping Alyssa. Lalu, mereka berdua pun tidur bersama dengan Samuel yang memeluk tubuhnya Alyssa dari arah belakang. Sore harinya, saat Alyssa sudah terbangun dari tidur lelapnya, ia tidak menemukan Samuel di mana-mana. Ia lantas bergegas dari atas ranjang, lalu segera mengambil kimononya yang tersampir headboard, dan memakainya saat itu juga. Karena ia tadi hanya memakai gaun tidur bertali tipis yang cukup terbuka. Setelah itu, Alyssa pun langsung keluar dari dalam kamar. Karena Samuel juga tidak ada di dalam kamar mandi mereka. Ia berjalan tanpa mengenakan sandal sebagai alas kakinya, dan sama sekali tidak menimbulkan suara. Rencananya, ia akan menuruni anak tangga. Siapa tahu kalau Samuel saat ini sedang berada di lantai bawah. Tetapi, ia langsung mengurungkan niatnya barusan begitu melewati salah satu pintu yang sedikit terbuka, sehingga ia pun masuk ke dalam sana untuk memeriksa keadaan di sana. “Sam ....” panggil Alyssa. Namun, tidak ada jawaban. Alyssa tahu kalau seharusnya ia segera berlalu dari kamar itu, tapi ... ia malah melangkah semakin masuk dengan kening yang sedikit berkerut. Selanjutnya, ia berhenti di depan sebuah meja yang terletak di dekat jendela yang dibiarkan terbuka. Sebelah tangannya terulur ke arah sebuah bingkai foto yang ada di sana. Seingatnya, ia tidak pernah berfoto di dekat Menara Eiffel dengan menggunakan mini dress berwarna hitam yang memamerkan belahan dadanya. Namun, kenapa Samuel bisa memiliki foto seperti itu, bahkan memajangnya di salah satu kamar? Alyssa mengerjap pelan, dan napasnya pun langsung tersekat dengan jantung yang berdetak lebih kencang. Apa ini artinya .... Tanpa menunggu waktu lebih lama lagi, Alyssa langsung membawa bingkai foto itu sambil melangkahkan kakinya dengan sedikit terburu-buru. Ia harus segera menemui Samuel untuk menuntut penjelasan dari pria itu. ***

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Tentang Cinta Kita

read
190.6K
bc

Dinikahi Karena Dendam

read
206.2K
bc

Siap, Mas Bos!

read
13.6K
bc

My Secret Little Wife

read
98.7K
bc

Single Man vs Single Mom

read
97.1K
bc

Iblis penjajah Wanita

read
3.7K
bc

Suami Cacatku Ternyata Sultan

read
15.5K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook