"Iya kesal karena kamu terlalu playboy," jawab Alena." Alena tersenyum kecil membuat Rafli gemes melihat Alena. "Sudah, kamu tenang saja aku tidak akan mendengarkan apa yang dia katakan, sekarang ayo kita lanjut kerja. Bukannya kamu mengatakan banyak pekerjaan, aku juga banyak pekerjaan. Ayo masuk sekarang!" ajak Alena yang membuat Rafli tersenyum dan dia segera membawa Alena masuk ke dalam ruangannya. Tanpa di duga, Rafli mengucapkan satu kata yang membuat Alena dan juga Arvin terkejut. "Kalau aku masuki kamu mau tidak?" tanya Rafli yang membuat Alena melotot dan dia mencubit perut Rafli dengan cukup kuat karena dia kesal dengan Rafli yang seenaknya saja mengatakan itu. Terlebih lagi ada Arvin langsung tersendak salivanya sendiri mendengar perkataan dari tuannya. "Nanti kabari say

