Alena saat ini berada di sebuah Cafe, dia duduk menunggu si penelpon datang dan tidak lama si penelepon datang dan duduk tepat di depannya. Alena jadi salah tingkah dia mulai terlihat gugup namun Alena berusaha untuk tenang dan dia menyapa orang yang sudah menghubunginya yang tidak lain adalah Tuan Abraham yang datang bersama istrinya. Terlihat wajah Tuan Abraham tidak seperti biasanya. Begitu juga dengan sang istri menatap Alena dengan cukup tajam. Alena tidak mengerti kenapa keduanya memandang ke arah dia dengan begitu tajam dan sinis apakah mereka tahu kalau dia mempunyai hubungan dengan anaknya, siapa yang memberitahukannya. Apakah Rafli yang memberitahukannya sehingga dia dipanggil oleh kedua orang tua dari Rafli. "Apa kabar Alena, bagaimana dengan pekerjaanmu. Apakah Rafli rep

