Bulan begitu indah dipandang, beda dengan matahari yang justru membuat kepala berkunang-kunang setelah memandangnya. Bahkan ada kemungkinan seseorang bisa menyentuh bulan, tapi untuk menyentuh matahari maka risikonya adalah terbakar. Selain itu, ada juga analogi tentang bintang yang terlalu sulit digapai, bulan yang bisa dipijaki, maka tidak dengan matahari —terlalu mustahil untuk diraih. Lantas, apalah daya pungguk merindukan bulan, atau cinta bumi kepada matahari? Dua hal itu adalah sesuatu yang tak bisa diganggu gugat, seperti dua rasa yang bersemayam dalam diri Ahra untuk Kenzo. Anggaplah Kenzo itu bola api. Sekalipun Ahra bisa bersamanya, otomatis Ahra-lah yang terbakar. Bukankah itu benar? Seorang Kenzo Cahyo Kusumo memiliki definisi bagai matahari bagi Ahra yang bukan apa-apa. "A

