INAD 19

1434 Words

"Kamu lelah?" tanya Tritan yang merasa tidak tega melihat adiknya yang sedari tadi diperkenalkan kesana-kemari oleh papanya. Qian hanya bisa tersenyum kecil sedari tadi. Entah kenapa batinnya terus berteriak agar Qian segera pulang ke pelukan Val. Tubuhnya perlahan memanas saat matanya memantulkan sinar bulan purnama yang berwarna kebiruan. Nafasnya mulai sedikit memburu. Naluri werewolfnya mulai berontak di masa bulan purnama ini. "Aku baik Kak," jawab Qian lemah. Ada konflik batin di hatinya. Antara ingin sentuhan Tritan atau Val. Dia merasa sangat hina menginginkan dua lelaki sekaligus pada saat seperti ini. Di sisi lain Tritan memandang adiknya khawatir. Wajah Qian semakin pucat, tanda dia menahan birahinya sedari tadi. "Ayah...." Tritan berusaha memanggil ayahnya. George segera ta

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD