Ch. 1 Company dinner..lagi?
Jam menunjukkan pukul 4.30 sore, yang artinya setengah jam lagi pulang kerja, Yes! Saatnya pulang dan ngerem di kamar, pikir Shella senang sembari membereskan peralatan di meja kerjanya dengan riang. Kerjaannya sudah beres semua sejak setengah jam yang lalu, jadi dia hanya mengecek ulang hasil kerjanya dan merapikan file – file di mejanya.
“Shel, habis ini ada company dinner, jangan pulang dulu ya…” Kata Kana sambil lalu, melewati meja Shella, menuju mejanya sendiri.
“Ngg… Boleh skip gak?” Gumam Shella sembari menggeser roda kursinya ke arah Kana. Kana menengok k arahnya,”Gak, say! Kamu udah keseringan skip acara kantor, dann.. kali ini , manager kita dengan tegas bilang, kalau semua harus ikut.” Tegas Kana, kembali mengalihkan perhatiannya ke computer di depannya.
“iya sih.. Cuma kan biasa gak penting – penting banget, dan manager kita, Bu Ani, biasa gak pernah permasalahin deh.” kataku mencari alasan.
“Entah… tadi sih dipesenin semua harus hadir, dan terutama Shella yang selalu bolos, kata Bu Ani,” jawab Kana menyunggingkan senyumnya sembari berdiri setelah selesai membereskan barang barang di meja nya dan mematikan komputernya. “ayolah, sesekali..” kedipnya
“Pupus deh harapan leyeh – leyeh di Kasur,”gumam Shella pelan, dengan malas mendorong kursinya kembali ke mejanya.
Ya, dia memang bukan tipikal wanita yang supel dan sosial, malah sebaliknya, kalau bisa jauh – jauh deh dari kerumunan orang banyak, entah kenapa bikin gak tenang aja, dan capek. Huhh… semoga cepat kelar, semoga.
***
Bisa dibilang ini pertama kalinya Aku ikut company dinner, biasa selalu cari alasan yang masuk akal buat kabur, atau pulang secepat mungkin sebelum yang lain sempet ngajak nonkrong setelah jam kerja. Bukannya apa, bagi seorang introvert sepertiku, rasanya sungguh melelahkan sekali, I need my me time, an unlimited me time.
Tapi rasanya sesekali oke juga ikut company dinner begini, apalagi acaranya di hotel yang terbilang mewah, tempatnya wah banget, dekorasinya mewah dan pastinya tempat yang gak bakalan dia rela keluarin duitnya Cuma buat sekedar nongkrong, hmmm.. Not badlahh sesekali, pikirnya sambil mengikuti rombongan menuju meja mereka.