bc

S(IRENE)

book_age18+
78
FOLLOW
1K
READ
reincarnation/transmigration
teacherxstudent
goodgirl
drama
sweet
bxg
siren
campus
mythology
enimies to lovers
like
intro-logo
Blurb

Irene Kim seorang gadis muda dan masih seorang mahasiswa dengan paras yang sangat cantik namun memiliki nasib yang cukup pahit. Sikapnya yang ceroboh dan selalu saja terlihat masalah, membuatnya harus bertemu dengan seorang Siren bernama Ariel, yang tak di sangkanya bisa membantunya memiliki kehidupan yang lebih baik.

Sementara itu Ariel yang merupakan seorang Siren, ia begitu ingin menjadi manusia dan mendapatkan kehidupan bersama cintanya yang sudah di tunggunya selama 1000 tahun lamanya.

Juga Jackson Wang yang merupakan Dosen Irene Kim yang malah menaruh hati pada mahasiswanya yang ceroboh dan selalu membuat kekacauan itu. keduanya menjalani kehidupan percintaan yang manis.

Sampai sang Siren mengganggu hubungan Irene dan Jackson. keduanya harus bisa menghadapi takdir dan nasib cintanya yang penuh liku juga cerita mistik dengan kekuatan ajaib dari sang Siren.

Namun siapa sangka tabir kehidupan masa lalunya soal cintanya yang dulu harus berakhir dengan tragis di tangan sang Siren jadi terungkap.

Ini adalah tentang Siren, kutukan, kekuatan, mutiara cinta, juga kisah reinkarnasi dua manusia yang memperjuangkan cinta mereka.

chap-preview
Free preview
Prologue
~Kelas antropoligi 9.46 “Irene Kim..” “Irene Kim…” “Masih belum datang juga dia.. hanya tugasnya yang masih belum dikum-“ “INI!!!.. INIII….iniii Pakk!!!” Suara seseorang berteriak dengan suara cemperengnya dari lorong samping kelas. Brakkk Ia membuka pintu dan mengacungkan seberkas file di tangannya. “INI!... ini… tugas Irene Kim, Pak” Perempuan itu berkata begitu sambil ngosngosan, masih berusaha mengatur napasnya. kemudian berjalan mendekat menuju meja dosen. Dosen antropologi yang duduk di meja, hanya diam memandangi perempuan muda yang ada di hadapannya saat ini. bukan hanya sang dosen saja, tapi semua orang di ruang kelas itu juga ikut memandanginya. “hey… Irene kamu tadi mandi dulu kan??” Tanya salah satu mahasiswa di barisan depan. “oh? Tentu.. tentu.. aku mandi dul-“ Tak diselesaikannya saat ia sendiri memandangi penampilan dirinya saat ini. niat hati ingin berbohong tapi rasanya kebohongannya akan sangat tak berguna, semua orang yang melihatnya pasti sudah bisa menebak apa yang terjadi padanya pagi ini. bantal ditangannya, celana tidur yang dipakainya, sandal jepit di kaki kanan dan sepatu yang belum ditalikannya di kaki kiri dan untunglah ia rupanya sempat mengenakan kemeja putihnya. Ah, satu lagi jangan lupakan soal rambutnya yang masih berantakan. Semua orang mulai saling berbisik dan menahan tawanya melihat Irene Kim. Begitu juga dengan dosen mata kuliah pagi ini, ia hanya tersenyum melihat mahasiswanya yang satu ini memang selalu ada-ada saja tingkahnya. “mana tugasmu..” “ini pak” Irene Kim menyerahkan tugasnya pada dosen yang bisa di bilang cukup baik dan sabar menghadapi mahasiswa ceroboh seperti Irene Kim. “untung kamu ini cantic Irene, kalau tidak saya pasti udah gantung kamu di depan gedung fakultas sana ckckckk…” Ucap Pak Daren, dosen yang mendapat predikat tertampan satu universitas, membuat Irene tertunduk malu. “duduk sana” Perintahnya, tapi Irene Kim sepertinya tak ingin segera duduk, ia masih berdiri di tempatnya. “ehm.. Pak, ke toilet dulu sebentar boleh yaa?” “mau apa? Cuci muka? Atau mandi? Gak usah, ileran aja kaya gitu kamu cantic kok…bener gak” “iya manis-manis gimana gitu.. bantalnya sini buat aku aja” Goda mahasiswa laki-laki yang duduk di barisan belakang. kemudian satu ruang kelas itu jadi riuh, sampai terdengar siulan juga sorakan membuat kegaduhan ruangan kelas antropologi pagi itu. “ishh… sutttt berisik ih…” Kata Irene pada para mahasiswa yang menggodanya. “bentar kok Pak janji deh” “iya iya yaudah sana…” Setelah mendapat izin akhirnya Irene pergi meninggalkan ruangan kelas sambil menutupi wajahnya menahan malu harus menjadi tontonan kelas pagi ini. ~Toilet. “aahhh… sebel!!! kenapa harus pake telat segala sih.. mana penampilan aku kaya badut mau negalawak lagi aaah!!!” “hey.. mau ngampus atau mau apa nih.. hahah foto- foto biar aku upload, capionnya cewe paling cantic and paling aneh tingkahnya sekampus, hari ini dateng bawa bantal sam-“ “sutttt ih, berisik Wen, jangan tambahin malu akunya… mana aku kaya gini di kelas Pak Daren lagi..ah sebel sebel sebel!!!” “seriuss?? Bhahahahha… image kamu itu udah ancur di matanya tau gak? Eh tapi cantic kok.. tetep cantic mau gimana juga.. sampe aneh aku.. kenapa sih kamu cantik banget masih kaya gini juga…” Kata Wendy sambil mencubiti pipi Irene. Wendy adalah teman dekat Irene Kim, ia yang selalu ada untuk Irene. meskipun kadang ia selalu jadi yang pertama menertawai Irene karena tingkah konyolannya dan kecerobohannya yang selalu saja memalukan itu, tapi Wendilah yang selalu jadi orang pertama yang membantu Irene Kim. “cantik tapi miskin, oon bin ceroboh kaya aku siih.. jadi guna Wen..” “coba jadi artis.. atau jadi model masa sih dunia entertainment gak ada yang lirik” “males ah…” Balas Irene Kim, bukan karena sangat malas tapi dunia seperti itu terlalu banyak orang kotor yang hanya ingin mengeksplor kecantikan Irene Kim saja. Tahun lalu ia pernah di tawari salah satu agensi tapi bukannya menjadi selebriti ia malah hampir saja jadi korban pelecehan s****l dan pemerkosaan. Karena itu ia kapok, trauma dan jadi selalu menolak untuk memasuki dunia kerja seperti itu. “yaudah nih..pake dulu baju punyaku.. fash washnya sama ini handuknya, nanti abis di pake jangan lupa cu-ci” “eemmmm.. Wendy emang paling baik deh.. love you cup cup cup.” “aaah lepas mandi sana..” Wendy selalu ada untuk Irene Kim, ia seperti guardian baginya. Setelah selesai, Irene kembali ke ruang kelasnya untuk mengikuti mata kuliah yang dengan telat di ikutinya itu. hanya dua SKS saja jadwal Mat-kul antropologi hari ini, dan Irene hanya masuk satu SKS saja tadi karena terlambat. Sampai kelas akhirnya selesai dengan cepat, sebelum pukul 11 siang mahasiswa sudah menghamburkan diri keluar kelas dan langsung memburu kantin kampus. “Irene Kim” “iya Pak” Irene berbalik saat akan pergi meninggalkan kelas karena Pak Daren memanggilnya. “ada apa Pak? Tugas saya..apa ada masalah?” Tanya Irene “ooh.. bukan itu, tugas kamu masih baik-baik saja, tapi soal kuliah lapangan bagaimana kamu akan menggantinya?” “ah.. itu..” Kuliah penelitian lapangan bulan lalu aku tak bisa ikut karena biayanya yang sangat mahal, dan sudah pasti nilaiku akan kosong. “Pak aku harus ngulang lagi ya kalo sampe nilai itu kosong..” “ehmm.. iya, karena penelitian itu sebenernya punya pengaruh 65 persen nilai mata kuliah ini” Irene kemudian tertunduk, ia jadi sangat bingung harus bagaimana jika sampai tahun depan ia mengulang kelas antropologi, itu berarti biaya kuliahnya akan bertambah. “tapi saya bisa kalih solusi kamu mau…” “apa Pak? Ooh.. itu gak yang aneh-aneh kan Pak?” Dalam pikiran Irene hanya ada bayangan-bayang buruk saja. ia sudah mengkhayal yang tidak-tidak bersama dosennya itu. mungkinkah dosennya ini memiliki fantasi gila sampai memiliki hubungan lebih dari sekedar dosen dan mahasiswa bersama Irene seperti cerita-cerita yang selalu di bacanya, atau ia pun sampai berpikir jika dosen tampan itu ternyata playboy yang m***m, dan ingin memanfaatkan dirinya jadi pemuas nafsunya. ‘ahhh jangan lagi Irene! jangan sampe kejebak sama k*****t-k*****t yang mau melecehkanmu lagi Irene NOOOO!!’ Dalam kepala Irene benar-benar sudah di penuhi pikiran buruk, sampai ia memejamkan matanya, membuat raut wajah takut, bahkan saking larut dalam pikiran buruknya itu ia sudah mulai menggeleng-gelengkan kepalanya. “kenapa kamu menggeleng-geleng seperti itu? saya masih belum kasih tau looh saya ini mau ganti tugas kamu itu dengan apa ..tapi kayanya udah mau kamu tolak aja tawaran saya..” “ah! Engga Pak, tadi ooh.. telinga saya berdengung gitu looh Pak.. jadi geleng-geleng dikit gitu.. hehe” “ah.. kamu bisa ambil jadi asisten penelitian di laboratorium salah satu lab di kota sebelah. kebetulan CEO DIAMOND GRUP sekaligus dosen tamu disini juga, lagi cari asisten buat penelitiannya disana.. kamu bisa bikin laporan soal penelitian selama kamu jadi assistant itu sebagai ganti nilaimu yang kosong” “CEO? Dosen tamu? Siapa Pak?” “ah.. kamu pasti belum pernah bertemu denganya, dia itu prof. Jackson Wang, dosen tamu untuk mata kuliah psikologi kepribadian. dia itu sedang melakukan penelitian dan butuh seorang asistent. kalau kamu mau menjadi asistennya, kamu bisa mengerjakan tugas saya itu terpisah dan tapi tetap membantunya melakukan penelitian-“ “bisa Pak, pasti bisa… asal nilai saya gak kosong dan lulus mata kuliah antro.. pasti saya bisa” Irene memotong penjelasan dosennya itu. ia terlalu bersemangat dan kelewat sangat senang akhirnya ada jalan agar ia bisa lulus dan tak mengulang mata kuliah itu semester depan. “kalau begitu.. nanti sore sekitar pukul lima, kita bertemu dulu dengannya di ruang auditorium, setelah selesai kelas tambahannya disana..” “baik Pak..Terimakasih Pak” Irene Kim membungkuk pada Pak Daren, “terimakasih Pak” “terimakasih” Ia terus berkata terimakasih sambil membungkuk dan berjalan mundur hingga tak sadar di belakangnya itu ada pintu. hingga saat ia berbalik sialnya seseorang tengah membukanya. “aww…” Irene terpukul pintu kelas yang dibuka oleh orang yang akan masuk ruang kelas itu. “ooh.. Irene maaf, kamu..kamu gak papa..gak benjolkan ? yah..yah.. cantiknya gak ilangkan..” Itu adalah Roy, salah satu teman pria Irene Kim. “liat-liat dong kalo buka pintu gimana sih..” “yaa.. maaf.. sakit yaa” “nggak! Awas, minggir!” Irene Kim kemudian berjalan menuju lorong gedung fakultas, Roy mengikutinya dari belakang, “apa lo liat-liat sama BF guaa??” Roy selalu bertingkah seperti bodyguard Irene, dan itu selalu membuat Irene tak nyaman. “ih.. apa sih.. norak tau gak?” “Maaf yaa orang gila biasa” Irene jadi meminta maaf pada mahasiswa yang melihatnya dan mendapat perlakukan tengil sahabatnya itu. “gak papa orang dia rada-rada gak waras kok” Balas mahasiswa itu, Irene jadi tersenyum padanya, lega ia tak sampai memasukan kata-kata sahabatnya itu ke hati. sementara Roy cemberut berdiri di belakang Irene. Irene memang dikenal baik, cantic meskipun ada-ada saja tingkahnya. Kecerobohannya sudah di kenal satu fakultas. “Roy.. Wendy dimana?” Tanya Irene pada Roy setelah sampai di kafe mahasiswa, “ooh paling lagi di kemahasiswaan, atau dia lagi nangkring di ruang BEM, kenapa?” Irene kemudian mengedarkan pandangannya kesekeliling. ia selalu merasa awas saat berada di tempat umum dan banyak orang seperti itu.

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

FATE ; Rebirth of the princess

read
35.9K
bc

Rise from the Darkness

read
8.4K
bc

Rebirth of The Queen

read
3.7K
bc

B̶u̶k̶a̶n̶ Pacar Pura-Pura

read
155.7K
bc

Sentuhan Semalam Sang Mafia

read
188.4K
bc

DIHAMILI PAKSA Duda Mafia Anak 1

read
40.8K
bc

TERNODA

read
198.5K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook