bc

PEMBALASAN MANTAN ISTRI TERSAKITI

book_age18+
222
FOLLOW
1.8K
READ
billionaire
revenge
HE
love after marriage
drama
sweet
bxg
city
affair
like
intro-logo
Blurb

Ambisi ibu mertua Dyra untuk memiliki cucu dijadikan alasan untuk menutupi kesalahan besarnya yang membuat perusahaan hampir bangkrut karena hobinya berjudi. Hal itu membuat kehidupan Dyra menjadi kacau balau. Tekanan besar dalam rumah tangganya semakin membuatnya terpojok dan selalu direndahkan.

Ketidakberdayaan Zavier juga membuat Dyra dirundung kesedihan, pria yang seharusnya menjadi tameng terbaik untuk istrinya itu ternyata hanyut dalam perselingkuhannya dengan seorang model terkenal. Zavier rela mengkhianati pernikahannya dengan Dyra demi sebuah kejayaan yang wanita bernama Kikan itu janjikan.

Apa yang akan Dyra lakukan saat mengetahui pengorbanannya sebagai istri selama ini dikhianati oleh Zavier?

Benarkah kejayaan yang Kikan janjikan akan membuat hidup Zavier berubah?

chap-preview
Free preview
Mertua Penjudi
"Jangan asal bicara, Dyra. Tidak mungkin Mama berjudi," sanggah Zavier pada aduan sang istri. Dyra menemukan sebuah fakta mengejutkan dari ibu mertuanya. Di tengah gonjang-ganjing perusahaan yang berada diambang kebangkrutan, Nyonya Affandi masih saja egois dengan hobinya. Selama ini dia bermain dengan sangat halus, sehingga tak ada yang mengetahui kegemarannya bermain judi itu. "Zavier, aku mengikutinya semalam. Mama yang berpamitan mengunjungi Paman, tapi ternyata pergi ke sebuah gedung perjudian." Dyra menjelaskan dengan segala yang dia ketahui sambil menunjukkan sebuah foto dari ponselnya. Tentu saja Zavier cukup terkejut, dia mengetahui jika pengeluaran ibunya terus membesar setiap bulan. Hanya saja Zavier tak menyangka jika semua digunakan untuk bermain judi. Yang Zavier ketahui hanya memberikan berapapun yang ibunya minta. "Menantu kurang ajar, kamu menghasut anakku?" Nyonya Affandi murka mendengar pembicaraan Dyra dengan suaminya itu. "Ma, aku tidak mengarang cerita. Ini kenyataannya, Ma." Dyra membela dirinya. Kali ini, istri Zavier itu sudah tak tahan. Selama setahun hidupnya penuh dengan keterbatasan karena semua hartanya terkuras untuk menyelamatkan perusahaan Zavier, kini semua terulang lagi. Untuk kali kedua perusahaan suami Dyra itu diambang kebangkrutan karena keuangan sang CEO yang jebol beberapa waktu terakhir. Merasa ada yang tidak beres dengan itu semua, Dyra mencoba mencari tahu dan menganalisis apa yang terjadi. Sehingga fakta akan kegemaran berjudi ibu mertuanya itu dia ungkap. "Mama masuk dan menyerahkan uang untuk bertaruh," imbuh Dyra. "Cukup, Dyra. Kamu sudah berani fitnah Mama seperti itu. Apa salah Mama sama kamu?" sahut Nyonya Affandi yang tak ingin disalahkan. Nadanya begitu memelas seperti orang yang teraniaya. "Mama yang cukup, Ma. Mama sudah membuat ini menjadi lebih buruk. Mama membuat keuangan Zavier memburuk dengan banyak alasan." Dyra masih membantah. "Dan kamu, Zavier. Buka matamu, lihat baik-baik. Mama ini perlu diingatkan," gertak Dyra pada suaminya. Sikap kurang tegas Zavier pada sang ibu menjadi pemicu Nyonya Affandi dengan mudah melakukan hal-hal merugikan. Terlebih wanita itu terus merengek karena Zavier adalah putra semata wayangnya jika menginginkan sesuatu. "Ma, kenapa Mama lakuin ini?" desak Zavier yang merasa ada benarnya juga perkataan istrinya itu. Melihat putranya tak lagi berpihak padanya, Nyonya Affandi berpikir keras untuk memberikan alasan. Dia yang memang sangat licik mencoba memutar balikkan keadaan. "Karena Mama butuh hiburan, Zavier. Dyra tak kunjung hamil dan kasih Mama cucu," sahut Nyonya Affandi yang berbalik melimpahkan kesalahannya pada sang menantu. Mendengar alasan itu, Dyra menjadi terpojok. Dia disalahkan secara sepihak atas segala kekacauan yang terjadi. Bagi Dyra ini adalah sebuah playing victim, tapi tidak bagi Zavier. Dia bisa menerima alasan ibunya dengan sangat mudah seperti biasanya. "Apa ini, Ma?" sahut Dyra ketus. "Dyra, rupanya ini tidak lepas dari kesalahanmu." Zavier dengan enteng ikut menyalahkan istrinya. "Apa?" sela Dyra tak terima. "Kamu menyalahkan aku? Kamu pikir kita menunda punya anak?" jelasnya tegas. "Kita melakukan itu hampir setiap malam, kenapa kamu belum hamil juga? Bukankah ini juga menjadi pertanyaan?" celetuk Zavier yang sudah terlanjur tertekan. "Bisa sekali kamu mengarang cerita itu? Judi ya judi, Zavier. Tidak ada hubungannya sama keinginan punya cucu," sahut Dyra. Wanita itu tak habis pikir dengan apa yang suaminya katakan. Dia tak menyangka jika Zavier bisa dengan mudah menerima alasan tak masuk akal Nyonya Affandi saat dia ketahuan berjudi. Terpojoknya Dyra membuat wanita itu merasa semakin tak dianggap. "Zavier, Mama benar-benar kesepian, Nak. Di saat teman-teman Mama sudah bermain dengan cucu-cucu mereka, Mama masih saja sendirian. Tak ada hiburan yang bisa menyembuhkan kesepian Mama ini." Nyonya Affandi mendramatisir keadaan. Dia merengek bak anak kecil yang meminta mainan. Dengan bodohnya, Zavier mempercayai setiap kalimat yang ibunya sampaikan. Dia ikut menyalahkan Dyra yang tak kunjung hamil sebagai bentuk pembelaannya untuk sang ibu. "Aku dan Zavier tak pernah menunda untuk punya anak, Ma. Kami juga sudah ke dokter berulang kali, kami berdua baik-baik saja dan dokter mengatakan hanya perlu menunggu kapan Tuhan akan menitipkan anak kepada kami," jelas Dyra. "Kamu memang berbakat untuk melawanku, Dyra." Nyonya Affandi menganggap pembelaan Dyra sebagai perlawanan. "Tapi, justru ini membuka mataku, Ma. Aku merasa aku tak bisa hamil sekarang, Ma. Keadaan tak memungkinkan bagiku untuk hamil." Dyra kesal dengan alasan tak masuk akal yang ibu mertuanya katakan. Sehingga dia membalas dengan kalimat yang cukup mencenggangkan. "Dyra!" sentak Zavier. "Kita harus realistis, Zavier. Apa kamu akan membiarkan anakmu lahir dengan keadaan yang seperti ini? Perusahaan ayahnya hampir bangkrut dan neneknya yang gemar berjudi?" ujar Dyra. Nyonya Affandi merasa menantunya itu membuat gertakan agar dia berhenti berjudi. Suasana juga memanas tatkala Zavier memperlihatkan wajahnya yang sangat tertekan. Terlalu khawatir masalah akan menjadi semakin besar, Nyonya Affandi mundur selangkah. "Baiklah, perbaiki semuanya. Aku akan menuruti apa yang Dyra inginkan. Aku akan berhenti," ujarnya dengan nada memelas. Walau tak yakin dengan ucapan ibu mertuanya, Dyra mengiyakan dan menganggap Nyonya Affandi bersungguh-sungguh dengan kalimatnya itu. * * * Jarak yang tercipta antara Dyra dan ibu mertuanya tentu saja membuat keadaan menjadi semakin sulit. Wanita itu juga harus menghadapi suaminya yang berubah menjadi dingin dan tak peduli. Hingga suatu malam, Dyra sengaja menunggu suaminya kembali dari perusahaan sampai begitu larut. Suasana masih hening saat Zavier masuk ke kamar. Walau melihat istrinya masih terjaga, Zavier tak kunjung memberi sapaan pada wanita yang rela berlelah-lelah menunggunya pulang. Tak sabar menunggu Zavier menyapa, Dyra mendekati suaminya itu. "Sampai kapan mau seperti ini? Kamu sudah sangat jarang menyentuhku," protes Dyra. Zavier menatap lekat wajah istrinya. Ada rasa bersalah yang bercampur dengan emosi karena tekanan kehidupannya saat ini. "Bahkan sekedar mengecup keningku sebelum kamu pergi dan pulang bekerja saja, sudah tak pernah lagi," lanjut Dyra. Tak ingin membuat masalah menjadi panjang dan rumit, Zavier menuruti keinginan Dyra. Pria itu mendaratkan kecupan manis di kening Dyra di sertai dengan belai lembut di kepala istrinya itu. Namun, baru sekejap keromantisan itu Dyra rasakan, Zavier sudah membalik tubuhnya menghadap ke arah lain. Zavier merasa dirinya penuh dengan kepalsuan. "Aku bertahan karena aku mencintaimu." Dyra mencoba bicara tenang dengan suaminya malam itu. Dyra mengatakan kalimat manis itu sembari memeluk suaminya dari belakang. Dyra merasakan kerinduannya akan sosok Zavier sampai pada puncaknya. "Aku merindukan kehangatanmu, Zavier," ungkapnya lirih. Mendengar kalimat itu, Zavier merasa hatinya diluluh-lantakkan. Pria itu menyadari benar jika hubungannya dengan Dyra tak baik-baik saja. Terutama setelah konflik istrinya itu dengan sang ibu pecah. Beberapa bulan terakhir, kehidupan mereka benar-benar semakin buruk. Selain konflik antara Nyonya Affandi dengan Dyra, keadaan perusahaan yang semakin buruk membuat Zavier dalam tekanan yang sangat besar. Hingga Zavier merasa hubungannya dengan Dyra sangat gambar tanpa rasa. "Bukan waktu yang tepat untuk bicara cinta," lirih Zavier merasa tak ada yang bisa dia dapatkan dari kalimat cinta yang Dyra ucapkan. "Kenapa, Zavier? Kenapa kamu menganggap cinta ini begitu lemah? Bukankah uia tahun ini kita bertahan demi cinta?" tanya Dyra dengan penuh harap. Menyadari Dyra sudah rela meninggalkan dunianya demi hidup bersama Zavier, tentu saja Dyra merasa harus dihargai dan dicintai oleh suaminya. "Tunjukkan cintamu, minta bantuan ayahmu untuk menyelamatkan perusahaanku." Zavier meminta hal yang selama ini selalu Dyra hindari. "Apa maksudmu? Kita sudah pernah membahas ini sebelum menikah jika kita tidak akan berhubungan lagi dengan ayahku, bukan? Kau lupa?" Nada tinggi Dyra mulai keluar. Zavier mendekat, "Dyra, ku mohon ... Kali ini hanya ayahmu yang bisa menolong kita. Buang rasa gengsimu. Ini waktunya kamu dan ayahmu juga berbaikan. Tolong jangan egois, pikirkan masa depan kita bersama. Kamu setuju kan?" bujuk Zavier mencoba merayu istrinya itu. Dyra tak langsung menjawab. Ia beberapa kali menelan salivanya, lidahnya kelu. Apa yang harus ia lakukan sekarang. "Zavier ...," ucap Dyra dengan sedikit bergetar. Manik matanya menatap suaminya dengan lekat.

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

B̶u̶k̶a̶n̶ Pacar Pura-Pura

read
155.7K
bc

Dinikahi Karena Dendam

read
233.6K
bc

Sentuhan Semalam Sang Mafia

read
188.3K
bc

Hasrat Meresahkan Pria Dewasa

read
30.0K
bc

TERNODA

read
198.5K
bc

Setelah 10 Tahun Berpisah

read
51.8K
bc

My Secret Little Wife

read
132.0K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook