4. PENJELASAN

1065 Words
“Ia Istri Ridwan, kenapa kalian terkejut gitu?" sahut Ibu Sela. "Bukannya Ridwan belum Nikah ya Bu?" sahut Sela. Sela dan Vita masih bingung tapi Ibu Sela hanya menyampaikan satu kata, "Nanti kapan-kapan Ibu jelaskan." Setelah mendengar perkataan Ibu Sela, Vita dan Sela pergi ke kamar untuk melanjutkan kegiatan yang mereka lakukan tadi, di kamar Vita terlihat sedikit murung dan bingung. "Vit Loe kenapa? kok gitu mukanya Gue liat dari tadi," ucap Sela. "Gak kenapa kok Sel, sedikit bingung aja, sejak kapan Ridwan Nikah, Loe yang satu kampung dan tetangganya aja gak tau kapan Dia Nikah," jelas Vita. "Ia sih, pasti ada yang di rahasiakan, nantik saja Kita tanyakan sama Ibu kalau Ibu tidak sibuk lagi, mungkin Ibu tau," ujar Sela. "Ia, oh ia Loe jadikan nginap di Mess Gue malam ini?" Ucap Vita sambil memasukkan baju di dalam Tasnya. "Jadi lah, tapi malam ini aja ya, soalnya kasian Ibu aku gak ada yang bantuin, Suster Ibu Gue lagi cuti jadi mau gak mau Gue harus gantiin.“ “Oh ia Kita ke Mess habis magrib aja ya Vit!" jelas Sela. "Ok, oh ia nantik sore Temenin Gue belanja untuk keperluan dapur ya, biasanya Gue sering lapar tengah malam Sel" ucap vita. Selesai membereskan barang - barang Vita, Sela karna sedikit lelah langsung tertidur sedangkan Vita lebih memilih membantu Ibu Sela di dapur, "Eh Vita, ngapain Kamu ikut bantuin Ibu, tidur siang aja gak papa!" ucap Ibu Sela. "Gak lah Bu, Vita gak biasa tidur siang,Ibu mau masak apa?" jelas Vita. "Mau sambel Udang untuk Kamu dan Sela bawa ke Mess buat makan malam sekalian sama untuk sarapan kalian besok pagi," jelas Ibu Sela. "Iihh enak dong Bu, biar Vita bantuin ya," ucap Vita. Tok tok tok, terdengar didepan ada seseorang yang mengetuk pintu, Ibu Sela dengan cepat melangkah ke arah pintu, "Ia sebentar" sahut Ibu Sela. "Assalamualaikum Bu, Bapak ada Bu? ada yang mau Agus sampaikan," ucap Pak Agus. "Waalaikum salam eh nak Agus, ia masuk Bapak ada di halaman belakang, duduk dulu biar Ibu panggilkan Bapak ya" ucap Bu Tika. Vita yang di dapur hanya tertegu keheranan melihat sikap manis Pak Agus. "Asli ni orang manis banget sikap nya sama Ibu Sela, beda jauh waktu di kantor tadi yang sering ngomel - ngomel" Ucap Vita dalam hati. “Vit, Ibu minta tolong panggilkan Bapak di halaman belakang ya, bilang Pak Agus dari PT cari," ucap Ibu Tika. Vita hanya mengangguk dan melangkah menuju halaman belakang rumah Sela, di dapatinya Bapak Sela sedang membersihkan pohon pisang, "Pak, itu depan ada yang cari Pak Agus dari PT, sudah nunggu di depan" ucap Vita. “Oh ia nantik Bapak langsung ke depan," ucap Bapak Sela. Vita pun mengikuti langkah Bapak Sela dari belakang, dalam hati Vita" Eh tapi ngapain Pak Agus kesini kayak udah kenal dekat sekali sama Bapak Sela, padahal pas Sela di PT tadi kayak orang gak kenal, udah ahh ngapain Gue pikirin, wajar aja kalo Pak Agus kenal sama Bapak Sela, Bapak Selakan orang penting di kampung ini" sesampainya di dapur Vita langsung melanjutkan pekerjaannya membantu Ibu Sela memasak. "Vit kamu kenal juga sama Ridwan ya?" Ucap Ibu Sela tiba – tiba membahas Ridwan. "Ia kenal Bu, dulu kami satu Sekolah SMA" "Ohh, gitu Saya suka dengan Ridwan anaknya baik, nurut apa kata orang tua, Saya dan Ibu Ridwan kakak Adik, Ibu Ridwan Kakak Saya, sebagian orang sini mengira kami bukan Saudara, karna wajah Kami gak mirip" jelas Ibu Sela. "Ridwan memiliki Abg bernama Tomi yang bekerja di Jawa dan sudah 5 bulan yang lalu Tomi mengalami kecelakaan kerja lalu meninggal dunia akibat besi yang menancap ke perutnya, lalu kehabisan darah dan akhirnya meninggal, karena Ibu Ridwan sangat menyayangi menantunya dan saat itu Istri Tomi sedang mengandung anak Tomi, akhirnya Ibu Ridwan meminta Ridwan untuk menikahi Istri Tomi hanya untuk bertanggung jawab kepada Istrinya, lalu Ridwan mengiiyakan permintaan Ibunya, tak ada satu pun yang tau di kampung ini jika Ridwan sudah menikah, Saya juga tidak tau Jika Ridwan Sudah Menikah Baru tadi saat Istrinya memberi tau Saya kalo Dia sudah Menikah dengan Ridwan" jelas Ibu Sela. Vita pun tak berani melontarkan kata - katanya lagi karna sesak di dadanya, merasakan begitu berat beban yang di tanggung Ridwan, menikah tanpa rasa cinta hanya karna ingin menggantikan Tomi untuk anaknya. Kecewa, marah itu yang Vita rasakan saat ini, pupus sudah harapannya untuk kembali kepada Ridwan, walau pun dia mendapatkan pekerjaan disini dengan tidak sengaja dekat dengan Rumah Ridwan. "Vit Kamu kenapa bengong gitu?” ucap Ibu Sela. "Ehh gak ada Bu, masih berfikir saja terbuat dari apa hati Ridwan itu, baik sekali terhadap keluarganya," ucap Vita. "Tetapi setelah menikah mereka memiliki perjanjian Ridwan hanya ingin menggantikan statusnya sebagai Ayah dari bayi yang di kandung oleh Kakak Iparnya, buka untuk status Suami dari Kakak Iparnya dan setelah mereka menikah di Jawa, Ridwan kembali ke kampung, sedangkan Istrinya di Jawa di rumah Ibunya, karna tidak ada rasa cinta Istirnya kepada Ridwan, Kak Iparnya itu menganggap Ridwan sebagai Adiknya," jelas Ibu Sela. Vita yang mendengarnya hanya menganggukkan kepala sambil melanjutkan kerjanya, setelah mereka selesai masak, Vita pun berpamitan kepada Ibu Sela untuk mandi dan siap - siap untuk ke Mesjid sholat Magrib. Selesai mandi Vita bersiap untuk pergi ke mesjid yang tak jauh dari rumah Sela, setelah melewati pekarangan rumah Sela, tiba- tiba ada tangan yang menarik tangan Vita dengan cepat Vita melihat kebelakang, "Vit Kamu di sini, sejak kapan Kamu disini dan Kamu ngapain di kampung ini?" ucap lelaki itu. dengan wajah terkejut, Vita menarik kembali tangannya "Ridwan!! Aku di sini kerja dan Aku nginap di rumah Sela dia teman kuliah Aku," ucap Vita. "APA!!! Kamu sama Sela temenan! dan Kamu kerja disini!" ucap Ridwan. tak lama terdengar suara Azan dengan cepat Vita melangkah meninggalkan Ridwan yang sedang mengikuti langkah Vita karna ingin ke Mesjid juga, "Eh udah Azan Aku duluan ya" ucap Vita. setelah selesai sholat magrib dengan cepat Vita meninggalkan Mesjid karna tidak ingin melihat Ridwan lagi, setelah sampai rumah Sela, nampak Sela dan Ibunya yang berlari panik "Sel, ada apa kenapa Loe panik gitu?" ucap Vita, "Itu Istri Ridwan krisis dia pendarahan! jadi Gue harus atur kendaraan untuk pergi ke kota karna ini benar-benar Darurat" Ucap Sela dengan panik. Tampak Ridwan yang sudah duduk gelisah mendengar perkataan Sela dan selang beberapa Menit Ambulan pun datang untuk membawa Istrinya ke Rumah Sakit, jarak yang harus mereka tempuh 4 Jam untuk sampai ke Rumah Sakit.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD