Harga Diri Yang Terpeleset

1194 Words

Sepanjang jalan dari apartemen Tania ke restoran, mobil meluncur mulus tanpa banyak obrolan. Loli tenggelam dalam pikirannya sendiri, sementara Ivan tetap kalem nyetir sambil fokus ke jalan. Suara AC dan mesin mobil jadi satu-satunya yang terdengar, bikin suasana agak hening tapi nggak canggung. Sampai akhirnya, mobil pelan-pelan berhenti di depan lobi. Ivan turun lebih dulu, langkahnya rapi dan penuh percaya diri. Ia mengitari mobil dengan santai, lalu membuka pintu penumpang seakan itu hal yang paling natural di dunia. Dari dalam, Loli melangkah turun, langsung merasa jadi pusat perhatian. “Ng—nggak usah lebay kali, malu dilihat orang. Kan cuma pura-pura,” desis Loli, wajahnya sedikit merengut. Ivan menunduk tipis, senyum samar tersungging di bibirnya. Suaranya rendah tapi terdengar j

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD