PART 5

1382 Words
•• Nizar terlalu serius dengan pekerjaannya, sampai Ia lupa waktu. sebetulnya bukan kali pertama Nizar bekerja tanpa mengenal waktu. Setelah kepergian Shella yang tanpa kejelasan, Nizar menjadi sosok lelaki yang dingin dan menjadikan pekerjaannya sebagai pelampiasan atas kekecewaannya terhadap tunangannya itu. Ia melirik pada jam di pergelangan tangannya. " Ah.. sudah jam 7 malam, sepertinya masih sore, ternyata sudah petang." Nizar membereskan beberapa berkas di atas meja kerjanya, setelah semuanya beres, Ia pun segera bergegas meninggalkan ruangannya. sesampainya di lobby kantor, ponselnya berdering. " Halo Ma...." "..." " Iya, ini Nizar sudah mau pulang kok Ma.." "..." " Apa tuh Ma..?" "..." " Oke, nanti aku mampir ke supermarket ya.." "..." " Sama-sama mama sayang..." Percakapan dengan mamanya selesai dan Nizar memasukkan kembali ponselnya di saku jas. Kini Nizar sudah berada di dalam mobil dan segera menuju supermarket terdekat yang searah dengan jalan ke rumahnya, mama tercintanya minta dibelikan buah. Ia sampai di parkiran sebuah supermarket. Berjalan masuk ke dalam supermarket dan langsung menuju area buah-buahan. Saat sedang asyik memilih buah, tiba-tiba saja bahunya ditepuk oleh seorang wanita. " Hei...!" Nizar terkejut sesaat, lalu membalas sapaan wanita itu. " Oh, Hei.." " Sendiri aja..?" " Iya nih sendirian.. kamu?.." - Nizar " Sama... " Wanita itu pun mengulurkan tangan kepada Nizar. " Kenalin, aku Levia.." Tanpa kikuk Nizar pun membalasnya dengan menyambut uluran tangan Levia, dan keduanya bersalaman. " Saya Nizar.." " Ini bukan kali pertama kita ketemu kan..? Kalau nggak salah kita pernah ketemu di..-" " Di cafe trophic.." - Nizar menyerobot perkataan Levia sembari tersenyum manis. " Ah.. Iya, he..he... Kamu masih ingat ternyata, jadi ini kali kedua kita bertemu yaa.." Nizar mengangguk, dalam hatinya berkata.. " sebenarnya kali ketiga, karna yang kedua aku melihatmu b******u dengan kekasihmu di parkiran cafe.." " Oke, aku sudah selesai, aku duluan ya.. sampai ketemu lagi Nizar.. Bye..!" - Levia lantas pergi meninggalkan Nizar yang masih memilih beberapa buah untuk dibeli. " Bye.." - jawab Nizar singkat. " gadis manis, cantik, pintar, sampai ketemu besok Levia.. di kantorku.. " ~~••~~ Nizar sudah memarkirkan mobilnya di garasi rumahnya. Saat memasuki rumah, dirinya langsung disambut oleh Belia. " Kakak...!" - Belia berlari kearahnya dan memeluk posesif Nizar. " Adek, kakak baru pulang dan belum bersih-bersih badan, kok main peluk aja.." " Gak apa kak, Belia dari tadi nungguin kakak.." " Oh ya..? Nungguin? ada apa memangnya?.." " ada beberapa soal PR yang aku gak paham kak, ajarin yaa..." " Oke siapp...!" Nizar melihat mamanya turun dari tangga.. " Malam Ma.." " Malam sayang, sudah pulang..? aduh, ibel kakaknya kok langsung digelayutin gitu sih, kak Nizar capek sayang baru pulang kerja.." Ibel kemudian melepaskan pelukannya dengan wajah cemberut. " Gak apa kok Ma, Oh ya.. ini buah-buahan titipan mama tadi." " Makasi ya sayang, yasudah.. kamu langsung bersih-bersih badan lalu makan malam, nanti mama siapkan makan malam untuk kamu.." " Gak usah ma, nanti aja, aku mau bantu Ibel kerjain PR nya dulu.." " Hmm.. gitu? oke.. mama ke dapur dulu ya, mau taruh buahnya." " Iya Ma..." Nizar mengajak Ibel ke kamar adiknya itu untuk membantu mengerjakan soal PR nya. " Oke, kita mulai sekarang. Mana yang kamu gak ngerti..?" " Ini kak, soal fisika yang ini, aku kurang paham..." Nizar mencoba membaca soal tersebut, dan mulai menerangkan kepada Ibel cara dan rumus-rumus yang digunakan untuk mengerjakan soal tersebut. Ibel nampak memperhatikan dengan serius penjelasan kakaknya, Ia mudah memahaminya, lalu Ia pun mengerjakan soal tersebut dan akhirnya pekerjaan rumah itu pun selesai. " Yeay! finish! makasii kak.." - Ibel tersenyum manis ke arah Nizar. Nizar mengacak kecil rambut adiknya, " Sama-sama dek..." Seketika Nizar teringat dengan adik Levia yang juga bersekolah di sekolah yang sama dengan Adiknya, lalu Ia teringat oleh-oleh dari kakak sahabat adiknya. " Hmm.. Dek, kakak boleh tanya sesuatu??." " Tanya apa kak?" " Nama sahabat Adek yang kemarin adek ceritakan itu siapa?" " Oh.. itu.. namanya Dinda kak, memang kenapa?" " Din..Dinda..? Nama lengkapnya..?" " Adinda Putri Samantha." DEG!! Nizar terpaku untuk beberapa saat.. " Kak? memangnya kenapa?" " Oh gak kenapa-kenapa kok dek, kakak cuma mau tahu aja, boleh kan??" " Hmm.. Ya boleh lah kak, kalau kakak mau kenalan sama kakaknya Dinda juga boleh bangett, He..He..He.. Kak Via itu cantik, putih, tinggi, dan pintar!" " Kak Via?" " Huum.. nama kakaknya Dinda itu kak Via, Levia.. tapi dipanggilnya Via." " Ooo... " " Masih ada yang mau kakak tanyain lagi soal Dinda??" " Hmm.. gak kok dek, oke sekarang kamu tidur udah malam. Kakak mau ke kamar dulu ya.." " Oke kak! makasi yaa udah bantuin Ibel kerjain PR." " Sama-sama sayang..." Nizar pun meninggalkan kamar Ibel, lalu menuju ke kamar miliknya. Di dalam kamar, Nizar menuju balkon kamarnya, menikmati hembusan angin malam yang dingin dan menusuk di pori-pori kulitnya. " Jadi benar sahabat Ibel itu adalah adik Levia.. kenapa dunia ini jadi terasa sempit sekali..." Nizar menarik nafas panjang dan menghembuskannya secara perlahan. Nizar melepas jas dan kemejanya, lalu menuju kamar mandi untuk membersihkan diri. ~~••~~ Pagi ini Nizar terlihat sangat tampan, karena Ia hanya mengenakan setelan Kemeja lengan panjang berwarna grey yang digulung hampir sesiku dan celana berbahan satin silk. Ia ingin terlihat sedikit santai hari ini. Nizar memasuki lobby Mahendra Corporate, dan seperti biasa. Mata karyawan Mahendra Corporate yang berjenis kelamin perempuan memandangi Nizar dengan tatapan haus akan belaian dan tanpa berkedip barang sedetik pun. Dengan kemeja slim fit yang Nizar kenakan, nampak jelas tercetak d**a bidang dan tubuh atlestisnya. membuat siapapun wanita yang melihatnya dengan senang hati menawarkan diri secara sukarela untuk menghabiskan waktu di ranjang bersamanya. Dan seperti biasa, Nizar pun sangat acuh terhadap wanita-wanita itu. Berjalan dengan gagah memasuki lift yang akan membawanya menuju lantai dimana ruangan kerjanya berada. TING..! Pintu lift terbuka, dan Nizar langsung melangkah berjalan menuju ruangan kerjanya, Ia melewati meja kerja Delia sekretarisnya. Delia yang melihat Bos Muda Tampannya pun langsung berdiri menyapa Nizar dengan sedikit membungkuk sebagai tanda hormat. " Selamat Pagi Pak Nizar.." - ucap Delia ramah. Nizar dengan sikap dinginnya hanya membalas dengan menganggukan kepalanya. Nizar kini sampai di ruangannnya, duduk di sofa yang terletak di depan meja kerjanya. Ia mengambil ponsel di saku celananya, dilihat jam di ponselnya menunjukkan pukul 09.55, dan Nizar pun melihat-lihat sebentar di aplikasi pesan pribadinya dan membalas beberapa pesan yang masuk. Hingga terdengar suara ketukan pintu. " Ya.. Masuk.." Delia membuka pintu dan berjalan masuk ke ruangan Nizar. " Permisi Pak, Pelamar atas nama Levia Putri Samantha sudah datang Pak, beliau sedang menunggu di lobby, apa Bapak ingin meng- interview nya sekarang?.." Nizar nampak berpikir sejenak. " Suruh dia ke ruangan saya sekarang.." " Baik Pak, saya permisi.." Setelah pintu tertutup kembali, Nizar tampak menyunggingkan senyum manis. "haii Levia, aku tidak sabar melihat ekspresi mu saat melihatku disini..." -batin Nizar. •• Nizar duduk di kursi kebesaran dengan membelakangi meja kerjanya. Ia menghadap ke arah tembok ruangannya. Pintu terketuk kembali. TOKK.. TOKK... " Ya silahkan masuk..." " Pak, saya datang bersama Levia.." " Oke, suruh dia duduk, dan kamu boleh keluar ruangan saya Delia.." Delia nampak bingung kenapa tiba-tiba Bos nya tidak mau melihat ke arahnya saat berbicara, mengapa malah menghadap tembok?.. " Mba Levia, silahkan duduk.." Levia pun mengangguk dan tersenyum manis ke arah Delia. " Terima kasih..." " Sama-sama mba, Saya permisi.." Levia hanya mengangguk dan tetap tersenyum. Terdengar pintu suara tertutup. Nizar tetap dalam posisinya, entah mengapa Ia justru merasa sedikit gugup. Padahal ini bukan kali pertama dirinya bertemu Levia. Aroma parfum Levia hampir menyelimuti seisi ruangan Nizar saat ini. " siall.. wangi parfumnya. arghh! sangat manis, semanis orangnya.." Levia yang merasa orang di depannya tidak lekas memulai interview pun merasa bingung. " kenapa Ia tak berbalik dan melihatku lalu meng interview ku, kenapa malah diam saja, apa dia tertidur..?" " Sebelumnya maaf Pak, apa bisa kita mulai proses interview nya sekarang..?" - ucap Levia dengan nada lembut. " s**t!!.. suaranya..!" - gumam Nizar. Levia yang sedang mengedarkan pandangannya melihat-lihat ke sekeliling ruangan pun tak menyadari bahwa lelaki yang di hadapannya kini tengah berbalik dan sedang menatap ke arahnya. Nizar berdehem.. " Ehemm... Selamat Pagi Levia Putri Samantha.." - sapa Nizar Levia sontak kaget dan menoleh ke arah pemilik suara, dan langsung membulatkan matanya seolah yang di hadapannya kini adalah sosok hantu. " Ka.. Ka...Kamu...?" - ucap Levia terbata. ••
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD