Bagian 4 : Waktu Yang Terasa Singkat

1050 Words
Tanpa terasa, sudah hampir satu minggu sejak Nayla dan Elvano memulai hubungan mereka! Hari-hari terasa cepat berlalu, dipenuhi senyum dan obrolan ringan yang hangat! Meskipun baru, kedekatan mereka terasa begitu alami, seperti dua jiwa yang memang ditakdirkan bertemu! Disisi lain, Dion dan Nino teman dekat Elvano, sedang membicarakan hal itu di tempat tongkrongan mereka! "Gue kira Elvano cuma main-main, ternyata serius, kata Dion dengan nada heran! Kayaknya sih Nayla juga beneran suka, Tapi lu tahu kan... Tasya belum sepenuhnya move on, sahut Nino sambil melirik ke arah jalan! Tasya, mantan pacar Elvano, memang belakangan ini terlihat murung, Ia beberapa kali melihat Nayla dan Elvano dari kejauhan, hatinya campur aduk! Sementara itu, Ayla... sahabat Nayla, mulai merasa khawatir, Ia tahu Elvano punya masa lalu rumit, dan takut Nayla akan tersakiti! Di rumah, Ibu Nayla.... Bu Riana? baru mengetahui hubungan anaknya dengan Elvano, Sudah hampir seminggu ia menyimpan rasa tidak tenang saat mendengar kabar itu dari kerabatnya! Kenapa harus Elvano, Anak itu punya banyak masalah... pikirnya dalam hati, sambil mengamati putrinya yang tampak bahagia di ruang tengah! Sejak saat itu, Bu Riana mulai menjaga jarak dari Rayhan dan bahkan melarangnya datang ke rumah lagi! Bagi Bu Riana, pilihan Nayla sudah jelas, Ia hanya bisa berharap putrinya tidak salah menaruh hati! Namun, batin seorang ibu tak bisa di bohongi, Meskipun mulutnya memilih diam, pikirannya terus gelisah, Bu Riana sudah lama mengenal Rayhan, Anak baik, sopan, dan datang dari keluarga yang jelas, Ia tahu Rayhan menyayangi Nayla sepenuh hati, Tapi kini putrinya lebih memilih Elvano pemuda yang belum sepenuhnya ia kenal! Sore itu, saat sedang menyapu halaman, Bu Riana melihat Nayla turun dari motor Elvano, Mereka tertawa bersama, tampak begitu dekat, Bu Riana hanya memperhatikan dari kejauhan, lalu kembali masuk ke dalam rumah tanpa sepatah kata! Di sisi lain, hubungan Nayla dan Elvano memang berjalan hangat, tapi mulai menghadapi gesekan kecil, Bukan hanya dari orang tua, tapi juga dari orang-orang di sekitar mereka! Di kampus, kabar kedekatan mereka sudah tersebar luas, Banyak yang tak menyangka Nayla dan Elvano bisa bersama, Beberapa orang melihatnya sebagai pasangan yang serasi, namun tak sedikit pula yang merasa hubungan mereka akan berakhir cepat! Siang itu, Dion dan Nino, teman dekat Elvano, mulai merasa khawatir, Mereka sedang nongkrong di kantin, saat Nino membuka pembicaraan! Lu yakin sama Nayla, Van? Cewe itu kayaknya rumit, ujar Nino sambil menyeruput jus jeruk! Gue enggak nyari yang sederhana, Bro... Gue cuma nyari yang bikin tenang! "Jawab Elvano, santai tapi serius! Dion menimpali, "Lu... inget Tasya, kan? Dulu juga gitu, Awalnya manis, akhirnya nyakitin! Nama Tasya langsung membuat suasana hening, Tak ada yang melupakan masa lalu Elvano bersama mantannya itu, Hubungan mereka dulu penuh drama dan luka, dan sekarang Tasya tampaknya belum bisa menerima kenyataan kalau Elvano sudah move on! Bahkan siang itu, Tasya dengan sengaja menghampiri Ayla di lorong kampus! Lu temennya Nayla, kan? tanya Tasya dengan nada tajam! Ayla mengangkat alis, "Iya... Kenapa! Cuma mau bilang, jagain temen Lo?" Elvano itu enggak sebaik yang dia tampilin, Gue sudah ngerasain! Ayla hanya tersenyum sinis, "Atau mungkin Lo yang enggak cukup baik buat dia! Tasya tak menjawab, Matanya menatap tajam, tapi bibirnya diam, Ia tahu, perang ini belum selesai! Sementara itu, Nayla mulai merasa perubahan di rumah, Ibunya menjadi lebih pendiam, lebih sering menyibukkan diri di dapur atau kebun kecil belakang rumah, Tak ada lagi obrolan hangat sebelum tidur, Bahkan saat Nayla bertanya sesuatu, Jawabnya hanya pendek dan dingin! Bu.... Nayla boleh cerita? →Kalau mau cerita, cerita aja, Tapi ibu enggak janji akan selalu setuju! Nayla terdiam, Perkataan ibunya tajam, walau terdengar halus... Ibu enggak suka Elvano? tanya Nayla perlahan! Bu Riana berhenti menyiram bunga, Ia menoleh, menatap mata putrinya! Bukan enggak suka, Ibu cuma belum kenal dia, dan ibu enggak pernah mau anak ibu jatuh ke tempat yang salah! Ucapan itu cukup untuk membuat Nayla diam, Ia tahu... Ibunya tak akan mudah luluh! Hari-hari berikutnya pun mulai penuh dengan ujian, Rayhan, yang selama ini selalu hadir sebagai bayangan masa depan Nayla, kini menjauh sepenuhnya, Tak ada lagi chat panjang di malam hari, tak ada lagi senyuman saat berpapasan di koridor kampus! Dan Nayla merasakan kehilangan, bukan karena cintanya untuk Rayhan, tapi karena ia kehilangan sosok teman yang selalu ada! Konflik pun semakin panas saat suatu sore, Dion dan Nino datang ke rumah Elvano, Mereka duduk di ruang tamu, menunggu Elvano turun dari kamar! Lo yakin mau lanjutin semua ini, Tanya Dion saat Elvano muncul! Kenapa sih Lo semua nanya hal yang sama? "Jawab Elvano sedikit kesal! Karena kita tahu, Tasya belum nyerah, Dan lo tau gimana caranya dia balas dendam! Elvano duduk, menarik napas panjang, "Gue enggak peduli... Gue enggak bisa terus-terusan mikirin mantan gue... "Sekarang yang penting, Nayla! Tapi tak semua orang berpikir sepositif itu! Tasya, di sisi lain, mulai menyusun rencananya, Ia tahu kelemahan Nayla... Ibunya yang keras, dan latar belakangnya yang berbeda, Ia pun mulai menyebar gosip, pelan-pelan... diam-diam, tapi tetap sasaran! Beberapa teman Nayla mulai bersikap dingin, Bahkan Ayla pun mulai merasa dikucilkan karena membela Nayla! Dan tanpa disadari, sebuah badai kecil mulai menggulung, Hubungan yang awalnya terasa indah, kini mulai diuji... Oleh masa lalu, oleh orang tua, oleh teman, dan oleh rasa percaya satu sama lain! Tapi Nayla tetap menggenggam keyakinannya, Bahwa perasaan yang ia bangun bersama Elvano bukan sekedar angin lalu, Ia tahu ini baru permulaan... Tapi ia juga tahu, cinta tanpa ujian hanyalah dongeng! Malam itu, Nayla duduk di meja belajarnya sambil memandangi layar ponsel, Pesan terakhir dari Elvano masih terbuka! Kita harus tetap kuat, Nayla? Apapun yang terjadi, aku disini buat kamu! Ia menarik napas panjang, Di luar... Suasana jangkrik mengisi keheningan, Tapi di dalam dirinya, ada gemuruh yang tak bisa diredakan, Ia tahu dunia tak sepenuhnya mendukung hubungannya dengan Elvano... Bahkan ibunya sendiri ragu, Tapi rasa yang tumbuh di hatinya terlalu nyata untuk diabaikan! Sementara itu, di sisi lain kota, Rayhan berdiri termenung di depan gerbang rumah Nayla, Sudah hampir sepuluh menit ia berdiri di sana! Namun tak berani mengetuk pintu, Ia tahu Bu Riana tak lagi ingin melihatnya, Namun hatinya belum siap melepaskan Nayla begitu saja! Akhirnya, Rayhan berbalik pergi, Langkahnya berat, tapi ia tahu, cinta tak bisa dipaksakan jika hanya satu hati yang berjuang! Dan di balik semua itu, Tasya masih menyimpan bara, Ia tak akan membiarkan Nayla menang begitu saja! Dalam pikirannya, ini belum akhir... ini baru awal dari permainan yang sesungguhnya!
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD