Cemburu

1366 Words
Ziona terbelalak kaget saat bibir Noah menyentuh bibirnya dengan lembut. Awalnya hanya sebuah kecupan, tapi lama kelamaan ciuman Noah semakin menuntut, melumatnya dengan ganas. Penuh gairah. Tepat sebelum Ziona terbuai, akal sehatnya kembali. Gadis itu mendorong d**a bidang Noah membuat pria itu terjajar mundur karena Ziona mengerahkan seluruh tenaganya. Noah seperti baru tersadar, tubuhnya mematung, sibuk memaki dalam hati karena tidak bisa menahan diri. Sepertinya alkohol membuat Noah tidak bisa berpikir jernih! “Maaf, aku…” “Saya permisi ke toilet,” sela Ziona, tidak ingin mendengar alasan Noah. Percuma, alasan apapun yang dilontarkan pria itu tidak akan bisa meredakan hati Ziona yang sudah terlanjur berdesir akibat ciuman curian yang dilakukan Noah! Noah menyugar rambutnya dengan frustasi. Matanya menatap kepergian Ziona dengan perasaan campur aduk. Sibuk menduga-duga apakah gadis itu marah padanya? ‘Tentu saja! Jika tidak, Ziona tidak akan menghindar seperti ini! Dasar bodoh!’ Saking sibuknya memaki diri sendiri, Noah tidak memperhatikan sekelilingnya. Tidak sadar kalau ada yang melihat kejadian barusan dan membidiknya dengan kamera! Sementara itu Ziona sibuk meredakan debaran jantungnya akibat ciuman curian yang dilakukan oleh Noah. Ciuman tanpa izin yang membuat Ziona panas dingin! Damn! Ini memang bukan ciuman pertamanya. Dulu, saat menjalin hubungan dengan Noah, mereka sudah pernah berciuman, tapi hanya sekedar ciuman untuk menyalurkan kasih sayang, beda halnya dengan yang terjadi barusan. Ziona bisa merasakan hasrat yang menggebu di balik ciuman Noah! Dan hal itulah yang membuat Ziona panas dingin! Apalagi reaksi tubuhnya juga tidak sinkron dengan akal sehatnya. Bagus sebelum terbuai lebih jauh, Ziona langsung menyadari kalau mereka tidak boleh melakukan hal terlarang itu! Dirinya disini hanya sebagai sekretaris, bukan kekasih Noah! Ziona menatap pantulan wajahnya yang memerah di cermin. Tanpa dapat dicegah ingatan saat Noah menciumnya barusan langsung mampir di benaknya. Ziona menyentuh bibirnya dan menggeleng, hendak mengusir ingatan itu jauh-jauh! ‘Lupakan! Itu hanya kecelakaan, Zi! Mungkin Noah sudah terlalu mabuk hingga tidak sadar melakukan hal itu!’ batin Ziona. Tapi bagaimana cara melupakannya? Ingatan itu enggan pergi dari benaknya! Ziona berdeham, menghembuskan nafas berulang kali. Setelah dirasa cukup tenang, barulah Ziona keluar dan kembali pada Noah yang sedang asyik menelepon, bahkan tampaknya pria itu tidak menyadari kehadirannya. Apalagi posisi pria itu yang berdiri memunggunginya. “Baiklah, aku akan menemuimu nanti. Love you.” Itu adalah sepenggal kalimat yang terdengar oleh Ziona, saat itu juga wajahnya memucat. Love you?! Noah mengatakan hal itu pada seseorang entah siapa setelah beberapa menit yang lalu menciumnya dengan penuh gairah? Wow, Ziona tidak menyangka kalau Noah telah berubah menjadi player sejati alias playboy! Nyatanya waktu memang bisa membuat siapapun berubah! Noah berbalik dan terkejut saat melihat Ziona sudah berada di dekatnya. Entah sejak kapan. Saking asyiknya menelepon, Noah sampai tidak menyadari kehadiran gadis itu. “Kita pulang sekarang!” tegas Noah dengan nada dingin. Sengaja, Noah tidak ingin Ziona melihat kegugupannya! Ziona mengikuti langkah kaki Noah. Cukup sulit, terlebih pria itu memiliki kaki yang panjang, ditambah lagi Ziona menggunakan stiletto dimana kakinya tidak bisa melangkah secepat biasa. Ziona harus berhati-hati agar tidak oleng! Apalagi mereka harus melewati cukup banyak orang yang masih asyik berbincang dengan rekan bisnis yang dikenalnya! ‘Bukankah tadi Noah bilang aku harus menggandengnya agar tidak terjatuh? Tapi kenapa sekarang malah meninggalkanku seperti ini? Dan kenapa pria itu bersikap dingin? Bukankah seharusnya aku yang marah karena dia menciumku tanpa izin? Tapi yang terjadi kenapa malah sebaliknya? Dasar pria aneh!’ gerutu Ziona, tentu saja hanya dalam hati. Ziona berusaha mengejar Noah yang sudah melangkah jauh di depannya. Sayang, niatnya harus pupus saat seseorang menabrak Ziona tanpa sengaja membuat gadis itu oleng seketika. Ziona hanya bisa memekik kaget, hendak mencari pegangan. Apapun itu, tapi tidak ada yang bisa dijadikan pegangan! Damn! Ziona hanya bisa pasrah sambil memejamkan mata, menanti kerasnya lantai yang akan membentur tubuhnya, namun hingga beberapa detik berlalu, Ziona tidak merasa sakit. Pelan tapi pasti, Ziona membuka mata dan menemukan seorang pria menahan pinggangnya, mencegah Ziona dari rasa sakit dan malu. Saat menyadari siapa pria yang telah menolongnya, Ziona hanya bisa ternganga kaget. “Ziona?!” “David?!” Noah yang mendengar pekik kekagetan Ziona langsung berlari, hendak memberi pertolongan. Sayangnya, Noah kalah cepat! Kini, Noah hanya bisa melihat apa yang terjadi dengan rasa dongkol! Dan lebih kesal lagi saat menyadari kalau David kembali hadir di antara dirinya dengan Ziona! Shittt! “Well, aku tidak menyangka gadis cantik yang kutolong malam ini ternyata kamu!” “Omong kosong! Jangan mengejekku. Aku pasti terlihat lebih tua dari terakhir kali kamu melihatku!” decak Ziona. “Aku serius. Kamu tetap terlihat cantik dan awet muda, Zi.” Ziona mengibaskan sebelah tangan. “Sudahlah, jangan menggodaku lagi. Aku harus berterima kasih karena kamu sudah menolongku. Jika tidak, aku pasti akan malu!” kekeh Ziona. “Aku senang bisa menolong gadis cantik sepertimu. Jujur saja aku tidak menyangka akan bertemu denganmu di acara ini!” “Begitulah, aku kesini bersama…” “Bukankah aku bilang kita harus pulang? Kenapa kamu malah berbincang disini?” sela Noah yang tidak suka melihat kedekatan antara Ziona dengan David. Ziona menepuk keningnya pelan, hampir lupa kalau Noah menunggunya! Huh! Siapa suruh pria itu meninggalkannya kan? “Maaf, tadi ada sedikit insiden, beruntung David menolongku.” Noah memandang tidak suka pada David, beda halnya dengan David yang tersenyum lebar. Sadar kalau Noah merasa cemburu saat melihat kedekatannya dengan Ziona! Meski dua tahun telah berlalu, tapi David masih ingat dengan Noah, terlebih saat itu Ziona meminta bantuannya untuk berpura-pura menjadi kekasihnya! “Hmm, aku beruntung bisa menolong gadis cantik ini!” Ziona menepuk pundak David pelan, terlihat akrab, hal yang membuat rasa kesal Noah semakin memuncak! “Jangan bicara sembarangan di hadapan bossku!” “Boss?” “Iya, perkenalkan beliau adalah Mr. Noah Linford, bossku.” David bersiul, tidak menyangka akan mendengar kejutan seperti ini. Siapa yang menduga kalau Noah ternyata adalah ahli waris tunggal keluarga Linford yang selama ini sulit dilacak keberadaan dan informasinya? Terlebih dulu saat Ziona meminta bantuannya, gadis itu tidak menjelaskan terlalu banyak! Dan David baru saja kembali dari Inggris setelah beberapa tahun menyelesaikan kuliah masternya disana. Praktis, dirinya ketinggalan banyak informasi penting. Salah satunya tentang Noah Linford! “Ahh, begitukah? Perkenalkan aku David Mackenzie, mantan kekasih Ziona,” balas David sambil mengedip genit, sengaja memprovokasi. “David!” tegur Ziona gemas. Sejak dulu, David memang suka bercanda dan Ziona tidak mempermasalahkannya, tapi kali ini berbeda, tidak heran kalau Ziona hanya bisa menegur pria itu dengan kesal! “Aku tidak ingin lagi berlama-lama di acara ini. Kita pulang sekarang!” ketus Noah, tidak peduli dengan apapun yang David ucapkan. Ziona mengangguk pasrah, paham kenapa Noah terlihat begitu kesal. Jadi daripada membantah, lebih baik menurut! “Baiklah, David. Aku harus pulang sekarang.” “Tidak masalah, besok aku akan menghubungimu lagi. Nomor ponselmu tidak ganti kan?” “Tentu saja tidak, kamu bisa menghubungiku kapanpun.” Ziona tidak sadar kalau jawabannya membuat kekesalan Noah semakin memuncak hingga tangan pria itu terkepal erat membuat kuku jarinya memutih! Beberapa saat kemudian… “Terima kasih karena sudah mengantar saya pulang. Selamat malam.” Ziona baru hendak membuka pintu saat tangannya ditahan oleh Noah. Pria itu menatap Gerald, supirnya, melalui spion tengah. Perintah tanpa kata yang segera dipahami oleh Gerald. Pria itu bergegas keluar dari mobil, sengaja memberi waktu untuk bossnya bicara berdua dengan sekretarisnya. Jantung Ziona kembali berdebar. Entah apa yang Noah inginkan hingga menahannya seperti ini. Apa yang ingin pria itu bicarakan? “Ada apa?” “Kenapa kamu putus dengan David?” Lagi, pertanyaan itu terlontar dari bibir Noah. Melihat kedekatan antara Ziona dengan David tadi membuat rasa penasaran Noah tidak bisa dibendung lagi. Penasaran campur marah! Tidak suka melihat Ziona sedekat itu dengan pria lain. Ziona tidak boleh dekat dengan pria manapun selain Noah! “Bukankah tadi saya sudah mengatakannya dengan jelas? Saya tidak ingin membicarakan hal yang bersifat pribadi. Hubungan kita hanya sebatas boss dan sekretaris, jadi saya tidak memiliki kewajiban untuk menjawab pertanyaan anda, Mr. Linford!” Jawaban Ziona membuat wajah Noah menggelap, marah. Pelan tapi pasti pria itu mencondongkan tubuhnya mendekati Ziona membuat wanita itu terpojok. Noah sengaja mengintimidasi Ziona dengan tubuh kekarnya. Ziona ingin membuka pintu, tapi dengan sigap Noah menguncinya. Damn! “Lebih baik kamu jawab pertanyaanku sebelum aku menghancurkan pria sialan itu!” geram Noah membuat Ziona ternganga shock!
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD