Ancaman Noah

1212 Words
Ucapan Noah membuat Ziona sempat ternganga kaget, tapi tidak lama kemudian rasa kaget itu berganti dengan kemarahan. “Anda tidak berhak memaksa saya untuk menjawab pertanyaan yang bersifat pribadi! Dan apa yang terjadi antara saya dengan David bukanlah urusan anda!” ketus Ziona, tetap bertahan pada kekeraskepalaannya. Bosan bertingkah menjadi gadis penurut. Sejak tadi Ziona sudah menuruti permintaan Noah, tapi pria itu malah melewati batas! “Begitukah? Jadi kamu ingin agar aku menghancurkan pria sialan itu?” sinis Noah. “Anda tidak akan bisa menghancurkan David!” balas Ziona. Ya, sedikit banyak Ziona tau kalau David termasuk ke dalam jajaran pengusaha yang diperhitungkan keberadaannya, tidak heran saat pertama kali mengetahui kalau David adalah anak dari pengusaha terkenal, Ziona langsung meminta bantuannya! Setidaknya saat itu Noah belum bisa menyaingi David kan? Apalagi Noah masih pura-pura miskin! Jawaban Ziona membuat Noah terbahak. “Tidak akan bisa katamu? Dengar baik-baik, Nona, tidak ada satu hal pun yang tidak bisa dilakukan oleh keluarga Linford!” tegas Noah, nada suaranya terdengar berbahaya. Penuh ancaman. Ziona menelan saliva, lupa pada kenyataan penting itu. Lupa bahwa Noah bukan hanya sekedar pria biasa, tapi pria itu bagian dari keluarga Linford yang terhormat, bahkan disegani oleh pengusaha lain! Lupa bahwa Noah merupakan ahli waris tunggal keluarga Linford, bukan lagi karyawan biasa yang berstatus kontrak! “Lagipula untuk apa anda menanyakan hal itu pada saya?” “Aku hanya ingin tau alasan kalian putus, bukankah karena pria sialan itu kamu tega meninggalkanku dulu?” sinis Noah, masih merasa marah saat teringat masa lalu meski 2 tahun telah berlalu. “Well memang, tapi kami putus karena kesibukan masing-masing dan lagi aku memutuskan menetap di Bali, sedangkan David sibuk dengan kuliah masternya di Inggris. Bukankah hubungan LDR akan lebih sulit dipertahankan karena rentan akan kesalahpahaman? Jadi kami sepakat untuk menjalani hidup masing-masing dan menjadi teman saja,” dusta Ziona. Dusta yang ia lontarkan agar Noah berhenti mendesaknya. Dugaannya tepat karena setelah itu Noah bergerak menjauhinya, membuat Ziona dapat bernafas lega. Setidaknya Noah tidak lagi membuatnya terpojok! Sumpah demi Tuhan, saking dekatnya jarak antara mereka tadi membuat Ziona sesak nafas karena gugup! “Begitukah? Baiklah, kita lihat saja nanti. Aku sedang memikirkan cara terbaik untuk menghancurkan pria sialan itu!” Ucapan Noah membuat Ziona membola terkejut. “Kenapa kamu masih berniat menghancurkan David? Bukankah aku sudah menjawab pertanyaanmu dengan jelas?” protes Ziona. “Karena aku tidak akan membiarkan orang yang pernah menyakitiku hidup dengan tenang! Termasuk kamu!” desis Noah dengan nada datar yang membuat Ziona bungkam seketika, merasakan aura berbahaya yang terpancar dari diri Noah. “Aku…” “Selamat malam, Nona Ziona,” sela Noah sebelum Ziona sempat mengucapkan apapun. Ziona mendesah pasrah, sadar kalau dirinya tidak memiliki kesempatan untuk membela diri. Lagipula apa yang akan dikatakannya? Mengatakan alasan yang sejujurnya? Tentang mommy Victoria yang mendatanginya dan meminta Ziona memutuskan hubungan dengan Noah? Apakah pria itu akan percaya padanya? Rasanya mustahil! Ziona yakin kalau Noah tidak akan percaya dan menuduh Ziona hanya mengada-ngada! Jadi daripada berdebat dan buang tenaga lebih baik diam! Mau tidak mau Ziona harus bersiap menerima apapun yang hendak Noah lakukan padanya di kantor mulai besok. Semoga saja Ziona bisa bertahan! Jika tidak, Ziona pasti akan pusing mencari pekerjaan baru! “Selamat malam, Mr. Linford. Saya akan mengembalikan dress, stiletto dan clutch yang anda pinjamkan kepada saya malam ini secepat mungkin.” “Tidak perlu. Buang saja. Aku tidak membutuhkannya!” Ziona sempat tertegun sejenak sebelum akhirnya mengangguk paham. Ya, bagi Noah harga dress, stiletto dan clutch ini pasti tidak seberapa jika dibandingkan dengan harta keluarga Linford yang melimpah, tidak heran kalau pria itu enggan menyimpan barang bekas yang sudah pernah Ziona pakai! Ziona masuk ke rumahnya tanpa menoleh lagi. Dengan malas gadis itu membersihkan diri. Otaknya terasa penuh. Sikap Noah padanya sekarang terasa berbeda. Terkesan dingin, angkuh dan menyebalkan. Ahh, Ziona lupa, wajar Noah bersikap seperti itu karena dirinya telah melukai pria itu! Tapi bukankah tidak adil mencampur adukkan urusan pribadi dengan pekerjaan? Bukankah itu tidak professional? Ahh, persetan! Siapa yang peduli pada profesionalisme? Noah berhak melakukan apapun karena pria itu adalah pemilik perusahaan! Damn! Dengan pikiran suntuk Ziona merebahkan tubuhnya ke atas ranjang. Sekarang lebih baik istirahat karena besok dirinya masih harus bekerja. Ziona hanya bisa berdoa agar Noah tidak mempersulitnya di kantor. Semoga saja! Sementara itu Noah melempar jasnya dengan kesal ke atas ranjang. Mengingat betapa dekatnya Ziona dengan David membuatnya geram! “Aku pasti akan membuat perhitungan dengan kalian berdua!” gumam Noah. Tangannya dengan cepat meraih ponsel, menghubungi Mark, asisten pribadi yang selalu bisa diandalkan. Tidak peduli meski hari telah larut! “Cari semua informasi tentang David Mackenzie secepatnya, baik mengenai perusahaannya, kehidupan sosialnya, hubungan pribadinya, keluarganya, semuanya. Besok pagi semua informasi itu sudah harus ada di atas mejaku!” perintah Noah pada Mark membuat pria itu mengerang frustasi. Mark bahkan belum sempat mengucapkan kata ‘halo’, tapi bossnya sudah memberi tugas yang membuat waktu istirahatnya tertunda! Terpaksa Mark harus lembur mendadak malam ini! Shitttt! Keesokan paginya… Mark mengetuk pintu ruang kerja Noah dan masuk, tidak peduli meski bossnya belum memberi izin. Bukankah semalam bossnya meminta Mark untuk melaporkan seluruh informasi tentang David secepatnya? Jadi daripada kena omel, lebih baik langsung segera melapor! Apalagi karena tugas dadakan inilah yang membuat Mark baru bisa terlelap pada jam 1 pagi! “Pagi, Boss. Berikut seluruh informasi yang saya dapatkan mengenai David Mackenzie.” Noah menerima file yang disodorkan Mark dan mempelajarinya. Keningnya berkerut dalam, berpikir keras. “David putra tunggal dari pemilik Max corporation? Bukankah perusahaan kita bekerja sama dengan Max corporation?” lirih Noah. “Benar, Boss. Sudah 3 tahun terakhir perusahaan Linford dan Max corporation bekerjasama. Dan sejauh ini hubungan yang terjalin cukup baik dan menguntungkan.” ‘Sayangnya kerjasama antara kami mungkin harus berakhir sebentar lagi!’ batin Noah. “Baiklah, kamu yakin tidak ada informasi yang tertinggal kan?” “Yakin, Boss! Saya sudah cantumkan semua informasi tentang David di file itu. Bahkan tentang hubungan pribadinya pun ada. Saya tidak menyangka kalau David dan nona Ziona begitu dekat, bagaikan sepasang kekasih. Mereka terlihat serasi,” cerocos Mark yang mendapat informasi bahwa Ziona dan David cukup sering menghabiskan waktu santai berdua, sesaat sebelum Ziona memutuskan menetap di Bali. Bukan hal yang mengherankan karena David memiliki sifat easy going membuat Ziona nyaman berteman dengan pria itu. Mark tidak sadar kalau ucapannya barusan membuat amarah Noah berkobar, tidak suka mendengarnya. Ziona hanya serasi dengannya! Tidak heran kalau Mark hanya bisa terlonjak kaget saat Noah menggebrak meja dengan kesal dan mengusirnya keluar dari ruangan! Membuat Mark langsung melesat kabur, tidak ingin kena omelan di pagi hari! Serasi katanya? Mark pasti sudah gila! Bagaimana mungkin Mark bisa menyebut David dan Ziona serasi? Rasanya Noah harus segera mencari asisten pribadi yang baru untuk menggantikan Mark! Dengan tangan terkepal erat Noah kembali meneliti file di tangannya. Di dalam file itu ada beberapa foto-foto saat David dan Ziona pergi berdua, entah bagaimana cara Mark mendapatkan foto ini, tapi harus Noah akui kalau Mark selalu bisa diandalkan dan kinerjanya membuat Noah puas hingga rencananya untuk mencari pengganti Mark harus dibatalkan. Noah tidak yakin bisa menemukan pengganti sebaik Mark! Namun saat melihat foto-foto tersebut membuat Noah semakin kesal. Rasa cemburunya kian berkobar bagaikan lautan api. Tanpa pikir panjang Noah menekan telepon di atas meja kerjanya, memanggil Ziona. “Ke ruangan saya sekarang!”
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD