Ziona mengerang malas. Hari masih pagi, tapi bossnya sudah memanggil, dengan nada kesal pula! Astaga, apa dosanya hingga harus berada di posisi sulit seperti ini? Bertemu dengan mantan kekasih saja sudah sulit, apalagi saat harus menjadi sekretaris dari mantan kekasih yang sakit hati dengan ucapannya di masa lalu?!
Itu jauh lebih sulit dan memusingkan! Jadi meski enggan, tapi Ziona tidak mungkin menghindar atau Noah akan semakin mengamuk! Jadi lebih baik menghadapinya dengan berani. Lagipula kenapa Noah masih terkungkung pada masa lalu mereka sih?!
Tepat sebelum mengetuk pintu ruang kerja bossnya, Ziona menarik nafas panjang sambil berdoa dalam hati, berharap Noah tidak bersikap menyebalkan.
“Selamat pagi, anda memanggil saya?”
Mata Noah memicing tajam, tidak suka jika melihat Ziona bersikap seformal ini padanya. Padahal semalam gadis itu bisa bersikap begitu santai dan akrab dengan David!
Ahh! Mengingat David membuat Noah kembali kesal!
“Ya, aku ingin kamu menyelesaikan laporan aktivitas keuangan perusahaan dalam 2 tahun terakhir hari ini juga!” perintah Noah membuat Ziona terbelalak kaget.
Bagaimana mungkin dirinya bisa menyelesaikan laporan sebanyak itu dalam waktu satu hari? Masalahnya yang harus Ziona periksa adalah laporan dalam periode 2 tahun terakhir, bukan hanya 1 atau 2 bulan! Damn! Apa Noah sengaja ingin mempersulitnya?
Pertanyaan bodoh! Tentu saja iya!
“Tapi bagaimana mungkin saya menyelesaikan laporan sebanyak itu dalam satu hari? Begitu banyak data yang harus saya periksa dan kerjakan. Saya…”
“Jika banyak yang harus kamu periksa lebih baik kembali ke ruanganmu dan kerjakan sekarang juga! Jangan membuang-buang waktu hanya untuk protes!” sela Noah dingin, tidak ingin mendengar alasan apapun.
Ziona hanya bisa mendesah lelah, pasrah. Sadar kalau dirinya tidak memiliki hak untuk melawan. Di perusahaan manapun, perintah boss adalah mutlak!
“Baiklah, saya akan serahkan laporannya pada anda secepatnya.”
Ziona kembali ke ruangannya dengan hati dongkol, sadar kalau Noah hanya ingin mempersulitnya. Tapi tidak masalah, Ziona akan buktikan kalau dirinya bisa melakukan pekerjaannya dengan baik!
Dan selama beberapa jam berikutnya, Ziona sibuk berdiskusi dengan bagian finance accounting, meminta seluruh data selama 2 tahun terakhir, sibuk berkutat dengan computer hingga melewatkan jam makan siang meski perutnya sudah berteriak lapar!
Terpaksa Ziona mengganjal rasa laparnya dengan sepotong roti yang dibawanya dari rumah, padahal rencana awalnya Ziona akan memakan roti itu di saat dirinya memerlukan cemilan, tapi nyatanya hanya itulah yang bisa Ziona makan hari ini karena dirinya tidak memiliki waktu untuk makan di kantin perusahaan. Apes sekali!
Ziona melirik jam di sudut layar komputernya. Pukul 19.48. Akhirnya setelah berjam-jam berjibaku dengan seluruh data yang ada hingga kepalanya pusing, Ziona bisa menyelesaikan pekerjaannya juga meski harus mengorbankan waktu makan siang dan makan malamnya! Fiuh!
Meski sekarang sudah lewat dari jam pulang kantor, tapi tadi Noah tidak bilang laporannya harus selesai jam berapa kan? Noah hanya bilang harus selesai hari ini juga, jadi seharusnya tidak masalah meski sekarang sudah lewat dari jam pulang kerja! Semoga saja Noah tidak kembali mempersulitnya.
Ziona meraih hasil cetak laporannya, memasukkannya ke dalam map dan bergegas menuju ruangan Noah, sambil berharap kalau bossnya itu sudah pulang. Namun saat melihat Mark masih betah di meja kerjanya, harapan Ziona memudar seketika!
“Apakah Mr. Linford masih ada di ruangannya?”
“Tentu saja, silahkan masuk.”
Meski enggan, tapi Ziona tetap melangkah masuk dan menyerahkan laporan yang telah dikerjakannya dengan susah payah.
Noah melirik map yang disodorkan oleh Ziona, bahkan menyentuhnya pun tidak. Kurang ajar! Tidak taukah pria itu kalau Ziona bekerja keras hari ini hanya untuk menyelesaikan laporan sialan tersebut?! Bahkan Ziona sampai mengabaikan pekerjaannya yang lain!
“Aku akan memeriksanya nanti.”
Hanya itu ucapan Noah saat Ziona menyerahkan laporannya. Ziona ingin protes, tapi mengurungkan niat, sadar protes pun percuma karena dirinya hanya seorang karyawan!
“Baiklah, jika tidak ada hal lain saya izin kembali ke ruangan saya.”
Tidak ada respon membuat Ziona kian dongkol.
Heran, dulu Noah adalah pria yang easy going dan menyenangkan, tapi kenapa sekarang malah jadi menyebalkan seperti ini? Ahh, Ziona lagi-lagi lupa, mungkin dirinya salah satu penyebab hingga Noah berubah drastis seperti ini! Tidak heran kalau sekarang Noah hendak ‘membalasnya’! Ya sudahlah, terima saja!
Ziona mematikan computer dan meraih tasnya, namun langkahnya terhenti saat lambungnya terasa semakin perih, padahal Ziona sudah meminum obatnya beberapa waktu yang lalu sebelum menyerahkan laporan ke ruangan Noah, tapi rasanya tidak ada gunanya karena rasa sakitnya kian parah. Damn!
Gadis itu memaksakan langkahnya, bertahan di kantor hingga menunggu sakit lambungnya mereda pun percuma karena itu bisa memakan waktu cukup lama, jadi lebih baik tetap memaksakan diri untuk pulang dan beristirahat di rumah secepatnya!
Sesekali Ziona meringis sambil mengusap lambungnya, berharap efek obatnya bekerja, tapi percuma karena setiap obat memang memerlukan waktu untuk terlihat hasilnya.
Ziona baru saja tiba di lobby kantor saat sebuah mobil mewah muncul di hadapannya. Mobil bossnya. Gerald keluar, membuka pintu yang langsung menampakkan wajah Noah.
“Masuklah!”
Lagi, nada perintah keluar dari bibir Noah membuat Ziona mengerang kesal. Suasana hatinya sekarang sedang buruk, ditambah lambungnya masih berteriak kesakitan! Dan itu semua terjadi karena ulah Noah. Sekarang dengan mudahnya pria itu memberi perintah?
Ziona tidak akan mau menurutinya lagi! Apalagi sekarang sudah diluar jam kerja, jadi Ziona tidak memiliki kewajiban untuk menuruti segala perintah Noah kan?
“Tidak perlu! Lebih baik saya pulang sendiri!” ketus Ziona dan berlalu pergi.
Rasa kesal mengalahkan rasa sakit yang sedang dirasakan lambungnya.
Noah menatap geram pada Ziona, tanpa pikir panjang Noah keluar dari mobil dan langsung menyeret gadis itu menuju mobilnya. Ziona terpekik kaget, tidak menduga kalau Noah akan memaksanya seperti ini! Ziona ingin teriak, tapi apa gunanya? Security kantor pasti tidak akan berani menghalangi Noah kan? Jika nekat, mereka bisa saja dipecat!
Saat itu juga Ziona sadar kalau dirinya tidak memiliki sekutu atau bala bantuan, semua pasti berpihak pada Noah! Kurang ajar!
Sejujurnya Ziona masih ingin melawan, tapi rasa sakit di lambungnya yang kian parah mengurungkan niatnya. Tubuhnya kian lemah. Tidak heran kalau Noah bisa menyeretnya dengan mudah tadi karena Ziona tidak sanggup melawan!
Dengan wajah memberengut kesal Ziona terpaksa masuk ke dalam mobil. Sedangkan Gerald hanya menggeleng pelan melihat kelakuan bossnya. Bertahun-tahun bekerja pada Noah, baru kali ini Gerald melihat bossnya bersikap posesif seperti ini pada seorang gadis!
Sepanjang perjalanan hanya ada hening, tidak ada pembicaraan apapun. Ziona sibuk meredakan kedongkolan hatinya karena paksaan Noah, apalagi sakit lambungnya juga masih belum mereda. Damn!
Noah melirik ke arah Ziona yang terlihat mengernyit kesakitan, penasaran campur cemas. Rasa kesalnya mendadak lenyap, berganti kekhawatiran.
“Kamu sakit?”
“Bukan urusanmu!” ketus Ziona membuat Noah ternganga.
Sejak bertemu kembali, rasanya ini pertama kalinya Ziona bersikap seketus ini padanya.
Biasanya Ziona selalu menurut meski tampak kesal dan terpaksa.
“Kamu berani bersikap seperti ini pada boss kamu?”
“Ini diluar jam kerja, jadi kamu bukan bossku!”
“Kamu…”
“Diamlah! Aku sedang tidak ingin berdebat!” sela Ziona membuat Noah bungkam.
Suasana kembali hening, Noah tidak ingin mengusik Ziona yang sedang kesal. Meski telah berpisah cukup lama, tapi Noah masih ingat jelas kalau Ziona bisa menjadi sangat menakutkan jika sedang kesal! Jadi lebih baik jangan mengusiknya hingga rasa kesal gadis itu mereda atau memudar sepenuhnya.
“Terima kasih telah mengantar saya pulang, namun saya harap lain kali anda tidak memaksa saya lagi seperti ini!”
Noah belum sempat merespon saat Ziona sudah keluar dari mobilnya. Langkahnya terlihat lemah membuat Noah mengerutkan kening, khawatir.
Kenapa Ziona terlihat begitu lemah? Apa karena kelelahan? Atau gadis itu sedang sakit? Bukankah tadi Noah beberapa kali melihat Ziona mengernyit kesakitan? Sayangnya Ziona tidak merespon pertanyaannya dengan baik dan menjawabnya dengan ketus membuat Noah serba salah dan enggan bertanya lagi!
Noah belum sempat berpikir lebih jauh saat melihat tubuh Ziona terkulai lemah dan jatuh tersungkur begitu saja, tepat di depan matanya! Ziona pingsan!