21. Hadiah?

1826 Words

Moza melambaikan tangan pada mobil yang membawa ibunya perlahan menjauh, melintasi gerbang mansion yang megah. Hening untuk sesaat, sebelum suara pelayan memecah kesunyian. "Anda ingin kembali ke kamar, Nyonya?" tanya pelayan di belakangnya. "Tidak," bantah Moza lembut, "Aku ingin ke taman belakang sekali lagi." "Baik, Nyonya." Sheena mendekat dari balik pintu, senyum tipis mengambang di bibirnya. "Biar aku yang mendorongnya," ujarnya pada pelayan itu. Sang pelayan ragu, menatap Moza meminta konfirmasi. Setelah Moza mengangguk perlahan, barulah dia mengundurkan diri. "Terima kasih," gumam Sheena, suaranyaterdengar riang. Tangannya memegang erat pegangan kursi roda, mendorong Moza melewati koridor-koridor luas yang sunyi. Diam yang tegang menyelimuti mereka, tidak ada kata-kata yang k

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD