Napas Sheena tersengal-sengal, jarinya tergigit semakin dalam menahan setiap hantaman Leonard yang menusuk sampai ke ulu hatinya. Dia yang tadinya terlelap, kini terjaga sepenuhnya, dibangunkan secara paksa oleh pria yang paling dia benci dalam hidupnya. Pria yang kini menguasai hidup dan dirinya.
Padahal, Leonard sendiri sebenarnya kelelahan setelah seharian berkutat dengan urusan pekerjaan dan pertemuan bisnis keluarga. Namun, begitu matanya menangkap bayangan istri barunya yang terbaring lemah di balik gaun tidur tipis, semua rasa lelah itu seolah terbayar lunas. Belum lagi misi balas dendamnya terhadap Moza yang masih terus dipupuknya.
Leonard mendesah panjang, lalu dengan mudah mengganti posisi Sheena yang semula berbaring, kini gadis itu berada di atas pangkuannya.
"Kau benar-be
