Cahaya putih keperakan dari liontin Senja beradu dengan aura ungu yang mengalir dari kembarannya menuju Arya, menciptakan riak energi di kehampaan, pertarungan antara terang dan gelap. Di benak Arya, suara ibunda Senja bergema, "Arya... kendalikan dirimu... dan ingatlah... cinta adalah penyeimbangnya!" Kata-kata itu merasuk, membangkitkan kekuatan yang terpendam. Artefak di tangan Arya bergetar hebat, cahayanya menguat. Ia merasakan aliran energi purba, menghubungkannya dengan kehampaan dan cahaya bintang. Ia menyadari bahwa ia mewarisi keduanya. Dan liontin Senja, bersinar di tangan Bayu, adalah jangkar, mencegahnya tersesat dalam kegelapan. Kembaran Senja mendesis marah saat cahayanya terhalau. "Pengganggu! Kalian takkan menghalangi takdir kami!" Matanya berkilat ungu, auranya semakin

