hari yang sial

617 Words
setelah perdebatan dengan ibu tiriku kemarin,,aku mengurung diri dan tidak keluar kamar seharian bahkan untung sekedar makan dan minum pun aku malas.. jam menunjukkan pukul 06:30 aku pun bangun dan segera bersiap2 untuk pergi bekerja tpi sial nya disaat aku ingin pergi seseorang memanggilku dan aku sudah tau itu siapa " nadia,,mau kemana mau pagi2 begini sudah mau pergi"(tanyanya sambil menyilang kan tangan di d**a) "ya seperti biasa dan kau pun tau aku mau pergi kemana"(jawab ku ketus dan menunjukkan ketidaksukaan ku padanya) "untuk apa kamu bekerja,,besok kan kamu akan menikah jadi tidak usah pergi bekerja karna suamimu itu orang kaya dan hartanya tidak akan habis 7 turunan"(ucapnya tidak puas dengan jawaban ku dan dia langsung melanjutkan kalimat nya)) seharusnya kamu bersukur dan berterima kasih kepada ku karna telah menjodohkan mu dengan anak teman ku yang super kaya raya.. "untuk apa aku berterima kasih kepada orang yang serakah seperti mu (ucap ku sambil melotot untuk memandang nya) "anak kurang ajar kamu dasar jalang sudah untung aku menjodohkan mu dengan pria kaya bukan dengan om om ataw kakek2" " cukup ya bu kalo kau ingin mempunyai mantu orang kaya mengapa tidak kau berikan saja dia anak mu,,anak kesayangan mu dan ingat jangan pernah memanggilku jalang karna yang pantas di sebut jalang itu kamu,,kamu yang merusak kebahagiaan ibu dan aku kamu juga yang menyebab kan ibu ku bunuh diri(ucapku emosi dan ingin mencekik nya tpi tangan ku di tahan oleh Iren ) "jangan berani2 kau menyentuh ibu ku dasar gila"(triak marah iren) "dasar ibu dan anak yang tak tau mau dasar dak..l"(aku pun melangkah pergi meninggalkan mereka berdua) "apa kamu bilang,,hey berenti kamu Nadia dasar w************n"(ucap Oren menggila) "sudah sayang percuma kamu teriak2 juga anak itu tidak akan perduli,,biarkan saja dia bersikap kurang ajar pada kita hari ini karna besok dia akan menikah dan pergi dari rumah ini"(ucap ibu tati yang menenangkan iren) "hhhh ibu betul juga" disisi lain Nadia yang pergi dengan perasaan marah dia berjalan cukup cepat sampai2 dia tidak melihat jika ada seseorang di depan nya dan Brug "awww"(pekik nadya yang kesakitan) hey kau tidak punya mata ya kalo jalan liat liat doang" "kau yang menabrak ku tapi kau sendiri yang marah2 dan bukan nya minta maaf,,dan lihat apa yang kamu lalukan terhadap ponsel ku"(((aku pun kaget dan seketika menutup mulut ku bukan karna telah merusak ponsel pria itu,,tapi karna terpanah oleh ketampanan nya,,hidung nya yang mancung matanya yang indah bibir yang seksi sangat menggoda iman)) "hey bodoh aku bicara padamu,," (seketika aku pun tersadar krna bentakan nya) "oh ya ampun tuan aku minta maaf dan aku akan memperbaiki ponsel anda tuan"(akupun menyodorkan tangan ku untuk mengambil ponsel nya sebelum tangan ku menyentuh ponsel aku langsung di tolak oleh nya)) "tidak perlu gadis seperti mu mana mampu mengganti ponsel ku"" (ucap nya sombong dan pergi meninggalkan ku) "dasar laki2 sombong berani sakali dia bicara seperti itu padaku ya walaupun memang aku tidak mampu tapi aku akan berusaha menyicil nya ko,,memang benar pribahasa jangan menilai buku dari sampulnya saja tampang memang seperti malaikat tpi hati seperti iblis huh" " hey nad lagi ngapain kamu kok bengong"(seraya menepuk pundak ku dan berhasil membuat ku tersentak kaget" "ya ampun mila..kamu ngagetin aku ajah deh"(balas ku sembari mengerucutkan bibirku) "ya udah aku minta maaf deh,,lagian kamu bengong aja smpe2 aku datang aja kamu ngga tau" "hari ini tuh aku sial bngt pagi2 denger ocehan Nene sihir dan tdi aku di omelin om om gila" "hahhh om om gila???emng kamu nya salah apa smpe di omelin dan tunggu2 om om nya itu siapa nya kamu??(ucap Mila sahabat tu panjang lebar dan hanya aku balas dengan acuh ta acuh " ntah lah aku pun ga kenal dia tah ga mau kenal"
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD