Part 29,30,31,32

2528 Words

Dua puluh Sembilan Malam begitu dingin, kabut tebal mulai menutupi. Luc memutuskan untuk kembali ke rumahnya setelah menghabiskan dua cangkir kopi hitam bersama Roland. Pemuda itu masuk, melepaskan sepatu boots dan mantel tebalnya. Menyalakan pemanas ruangan kemudian berbaring di sofa panjang. Besok malam, acara pertunangannya dengan Caress akan dilaksanakan. Luc tidak bisa menghindarinya, bagaimanapun juga ia tidak boleh melupakan pengorbanan ayah Caress itu. Butuh waktu untuk Luc terlelap. Letih seolah bertumpu di bahunya. Dan ketika pemuda itu mulai terlelap, samar ia mendengar suara seseorang menyebut namanya. Gadis itu berdiri di dalam kabut, gelap dan terluka. Gaun putihnya tak lagi seputih itu, debu dan tanah mengotori gaun indah berhias Swarovski. Sebagian wajahnya tertutup r

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD