87. Masih Cinta

1108 Words

"Bi, bubur untuk Mas Damar udah saya siapkan di atas meja makan. Tolong antarkan ke kamar, ya?" ujar Dania di rumah sebelah. "Kenapa gak Mbak aja yang anterin?" "Bibi aja lah," sahut Dani sembari tersenyum. Ia tidak nyaman dengan sikap Wira yang sedikit berubah. Entah benar atau hanya perasaannya saja. "Ya udah kalau gitu." "Saya di kamar, ya, Bi, kalau Dion tanya." Asisten rumah tangga itu mengangguk kemudian melakukan apa yang diminta Dania. "Makasih, Bi," ucap Wira sambil tersenyum ramah. "Jangan makasih sama saya, Mas Saya cuma nganterin. Yang bikin buburnya Mbak Dania." "Oh," tanggap Wira, singkat, "Dion di mana?" "Lagi main di depan ditemenin mamang." "Memang ibunya ke mana?" "Di sebelah, Mas." "Baguslah. Jangan kelamaan di sini. Nanti dikira tetangga macam-macam. Satu

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD