Kekecewaan

1159 Words
Axton sesekali melihat jam tangan Tag Heuer berstrap kulit hitam yang membuatnya tampak semakin elegan dan berkelas. Ia membuka layar ponselnya dan mengetikkan sebuah pesan untuk Athena. Axton :Aku berangkat sekarang, mungkin akan tiba pukul 2 siang. Dan setelah memastikan pesan terkirim Axton kembali menutupnya dan menikmati perjalanannya dengan tenang. Pria blasteran ini hanya mengenakan, setelan polo shirt berwarna abu dan celana chino favoritnya, ia nampak gagah dengan tubuhnya yang atletis dan penuh otot kekar yang memperlihatkan bahwa ia adalah seorang pria yang menyukai olahraga. Axton berangkat dari Dublin pukul 12 siang dan tiba di Indonesia sekitar pukul 2 siang, perjalanan yang panjang yang memakan waktu 19 jam lamanya, tentunya sangat melelahkan. Setibanya di Bandara internasional Soekarno Hatta, Axton melihat sekelilingnya, mencari sosok wanita yang saat itu berjanji akan menemuinya, lebih tepatnya menjemputnya. Ekor matanya menyapu seluruh area bandara, namun tak ada seorangpun yang membawa kertas bertuliskan namanya. Axton mendesah kecewa, apakah si gadis ini ingkar janji? Axton, mengambil kembali ponselnya, ia mencoba peruntungannya, namun ketika dia mencoba menelepon wanita itu itu dan ditunggu untuk beberapa saat kemudian teleponnya tidak diangkat, tidak menyerah begitu saja, Axton kembali menelpon si gadis itu, namun kembali, ia harus menelan kekecewaan karena Athena tidak juga mengangkat teleponnya. Apakah aku datang dengan sia-sia? Ataukah aku yang terlalu berharap? pikir Axton dalam hati. ** Entah mengapa kliennya kali ini begitu sangat menyebalkan, seharusnya Athena tidaklah perlu datang ke acara pernikahan ini, namun karena kliennya ini meminta sesuatu yang sungguh diluar kebiasaan darinya, maka dari itu, Athena pun turun tangan untuk memasangkan gaun pengantin ini. "Semuanya sudah selesai jadi tinggal acaranya saja." ujar Athena yang sudah selesai memasangkan gaun pengantin di tubuh. "Tapi ini kayaknya terlalu ketat deh, engap akunya." ujar Nuna, kliennya. Athena mendesah pasrah saat ia melihat waktu sudah mulai menunjukkan pukul 13.40, siang ini adalah waktunya dia harus secepatnya berangkat ke bandara dan menjemput Axton disana. "Seharusnya ini ukurannya sudah sesuai dengan sewaktu Mbak pesan gaun di saya pertama kali." ujar Athena yang menahan kekesalannya pada klien yang super duper ribet ini. "Itu ukuran yang lama Mbak, lagipula kan saya pesan itu kan udah sebulan yang lalu, wajar dong kalau berat badan saya bertambah lagi, apalagi sekarang saya lagi hamil." mendengar jawaban dari Nuna, Athena sudah tidak dapat melawannya lagi, akhirnya dengan terpaksa, Athena kemudian langsung mengambil alat jahit mini yang dia punya, membongkar kembali gaun yang sudah dipakai oleh pengantin tersebut, kemudian ia jahit ulang di bagian pinggang yang sudah ia bedah terlebih dahulu jahitan benangnya. Waktu sudah menunjukkan pukul 1.50 siang, Athena terus memacu keterampilan yang ia miliki untuk memodifikasi ulang gaun pengantin rancangannya dan ia harus menyelesaikannya secepat mungkin sebelum pukul 2 siang. "Shh." Athena mendesis, saat jari telunjuknya tanpa sengaja tertusuk jarum pentul yang ia pakai untuk menandai baju yang akan dijahitnya. Sebelum darahnya menetes ke gaun putih itu, Athena segera menghisap darahnya agar tidak bercucuran, hingga dirasa pendarahannya sudah berhenti barulah Athena melanjutkan pekerjaannya. Dan last minute, Athena dapat menyelesaikan semuanya, dengan cepat Athena segera memasangkan gaun pengantin tersebut, dan bergegas keluar dari hotel dengan berlarian menuju parkiran mobilnya. Sesampainya didalam mobil Athena segera tancap gas dengan kecepatan yang mampu ia bawa untuk membelah kemacetan ibukota Jakarta. Jam tangan sudah menunjukkan pukul 14.10 siang, sementara perjalanan dari Slipi ke bandara jika lancar memerlukan waktu hampir 30 menit, Athena begitu nampak gelisah, dan betapa cerewetnya Athena hari ini, ketika ia memacu kendaraannya di jalanan, wanita bertubuh ramping ini terus menekan klakson untuk menyingkirkan apapun yang menghalangi perjalanannya kali ini. "Ampun, lampu merahnya lama banget lagi." gerutu Athena, saat dirinya terjebak di lampu merah. Disaat bersamaan dengan lampu rambu lalu lintas berwarna hijau, ponselnya berdering nyaring, ia mencoba membuka tasnya, dan mengambil ponsel tersebut, namun karena Athena sedang fokus mengemudi dan otaknya bercabang kesana-kemari, disaat ia akan menekan tombol hijau ponselnya jatuh begitu saja, tanpa ada kesempatan untuk mengambilnya. Sudah tak ada waktu lagi untuk memikirkan bagaimana caranya ia bisa mendapatkan kembali ponselnya yang terjatuh di bawah sana, yang penting sekarang, ia harus segera sampai di bandara, karena ia tidak ingin mengingkari janjinya untuk menjemput Axton. -- Axton terduduk lemas di salah satu bangku yang ada di bandara, sepi, sunyi dan kosong, sudah hampir 1 jam ia menunggu tapi tak juga ia melihat wanita yang berjanji akan menemuinya, kini hatinya terasa sedih dan kecewa, karena wanita yang menjadi tujuannya datang ke Indonesia ini tidak datang, dan bahkan tidak mengangkat teleponnya sama sekali. Dengan berat hati, Axton bangkit berdiri, dan menegakkan tubuhnya bersiap untuk menelepon salah satu bawahannya agar menjemput dirinya di bandara. "Jemput aku sekarang di bandara." ucapnya tanpa basa-basi. Tak menunggu waktu lama, bawahan yang ia panggil tadi sudah tiba di bandara, wajah Axton disaat ia pertama kali tiba di bandara nampak berseri-seri dan penuh semangat, namun tidak, setelah ia merasa kecewa karena sudah dibohongi oleh wanita yang menjanjikannya untuk menjemput dirinya. Wajah Axton kembali dingin dan tak ada ramah ramahnya sama sekali, bahkan ketika 2 orang bawahnya datang menjemput dirinya, ia hanya mendelik sadis ke arah mereka, tanpa mengucapkan sepatah katapun. Mobil Axton berlalu meninggalkan bandara, dan disaat yang bersamaan mobil Athena datang, BMW series terbaru berwarna hitam itu bersimpangan dengan Jazz putih berplat B. Mobil Axton tetap melaju dan berlalu meninggalkan bandara, meninggalkan jejak kekecewaan yang dalam bagi Axton, dirinya tidak pernah menyangka akan dikecewakan begitu dalam oleh seorang gadis yang sama sekali belum pernah bertemu secara fisik dengannya. Athena melangkah dengan langkahnya yang lebar, ia terus menyapu sekelilingnya mencari sosok pria yang kini terus terngiang diingatannya. Setelah lama mencari, namun tak juga ia temui, Athena lantas berlarian menuju ruang informasi. "Siang Mbak, kalau yang dari Dublin sudah datang?" tanya Athena pada CS tersebut. "Selamat siang Mbak, yang dari Dublin sudah tiba daritadi jam 14.05 Mbak." jawabnya. "Oh.. makasih mbak." jawab Athena dengan lesu. Athena pun lantas membalikan tubuhnya dan pandangannya kembali menyapu ke sekelilingnya, memastikan sekali lagi bahwa Axton masih berada disini. Teringat dengan ponselnya, Athena lantas menepuk dahinya dengan kencang, "Bego, kenapa bisa gak inget sih?" Athena lantas kembali berlari menuju parkiran, semenjak turun dari mobil Athena sudah tidak ingat lagi dengan ponselnya, karena yang ada di otaknya saat itu adalah segera menemui Axton. Sesampainya di dalam mobil, Athena segera mencari ponselnya dan akhirnya ponsel itu ditemukan, ketika dibuka, benar saja ada kurang lebih sekitar 10 kali panggilan dari Axton. Athena mencoba kembali menelepon Axton, namun berkali-kali juga teleponnya tidak diangkat, namun ia tak menyerah begitu saja. Sementara didalam mobil Axton duduk diam dengan wajah dinginnya, karena rasa kesal dan kecewanya yang menggunung Axton mengabaikan panggilan telepon yang beberapa berdering di ponselnya. Hingga akhirnya, supir yang bernama Tono memberitahukan bahwa teleponnya sudah berdering beberapa kali. "Pak, mohon maaf, sepertinya itu penting, apa tidak diangkat saja?" ucap Tono yang mendapatkan tatapan tajam dari Axton. Axton pun lantas mengambil ponselnya yang ia letakkan disampingnya, begitu ia lihat, betapa terkejutnya Axton ketika dilihat rupanya itu adalah panggilan dari Athena. "Pak, putar kembali ke bandara." perintah Axton, dan tak membantah lagi, Tono segera memutar arah dan kembali ke bandara.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD