CHAPTER TWENTY THREE

2120 Words

“Semua masalah gak bisa selesai dalam hitungan detik.” . . . Cia menunggu Galang di depan gerbang sambil memainkan ujung seragamnya. Wajahnya murung, pikirannya kosong. Yang ada dipikirannya saat itu hanya ‘Berapa lama Galang akan datang’. Langit sudah berubah menjadi kemerahan. Sekolah juga sudah sepi. Cia menghela napas sambil menatap datar ke arah jalan. Disisi lain, Barga baru saja selesai menemui Pak Jun untuk menyerahkan berkas yang dititipkan Cia. Barga berjalan keluar gerbang dan mendapati Cia sedang berdiri tak jauh darinya. Barga tersenyum, berjalan menghampiri Cia. “Hai,” sapa Barga. Cia hanya menoleh ke arah Barga sebentar lalu kembali menatap jalan tanpa membalas sapaan cowok itu. Barga tersenyum samar. “Nunggu jemputan, ya?” tanya Barga lagi. “Hmm,” jawab Cia tanpa me

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD