You with me

"Kenapa bu?" "Kamu sayang sama ibukan? Ingin ibu bahagia?" "Tentu bu,,, adakah yang harus Lily lakukan untuk ibu?" "Hanya ada satu yang ibu inginkan Li, ibu tidak akan memaksamu melakukannya. tapi, andaikan kamu mau melakukannya sungguh ibu akan teramat sangat bahagia Li.." "Baik bu, selagi Lily janji jika dapat melakukannya akan Lily usahakan, jadi apa yang ibu inginkan itu?" "Jangan berjanji, ibukan jadi berharap atas keputusanmu." "Gak ibu, Lily akan melakukannya. karena ibu adalah matahari bagi hidup Lily. Jadi, apa itu" "Ibu tak menyukai orang yang ingkar pada janjinya. Berjanjilah untuk tidak menginkarinya." Lily hanya bisa terdiam, sejenak berfikir dan menyangka apa yang diinginkan sang ibu sehingga membuat sang ibu sangat berharap padanya untuk di kabulkan, walau kata-kata yang di keluarkan oleh sang ibu masihlah memberikannya pilihan. "Baiklah bu, Lily akan coba menerima apapun yang ibu inginkan. Karna Lily tahu ibu pasti menginginkan yang terbaik untuk Lily." Jawab Lily sebagai keputusan akhir. Mendengar ucapan Lily membuat senyum sang ibu yang melahirkannya ini tersenyum dengan sangat merekah. "Harry come here. Tampakan dirimu." panggil ibu kearah seseorang dibelakang Lily sambil melambaikan tangannya sebagai isyarat untuk orang itu mendekat. Melihat ibunya seperti itu jelas Lily ikut menoleh kearah seseorang yang ada di belakangnya. "Kau ingat dia? Anak Mommy dan Daddy." Jelas ibu, aku hanya menatap kearahnya tanpa berkomentar masih memikirkan apa yang dimaksudkan oleh ibu. "Li.. Putri ibu yang manis. Ia Harry, dia akan menjadi calon suamimu. Ibu, Mommy dan Daddy sudah lama ingin mengatakannya dan kami rasa inilah waktu yang tepat." ucap ibu yang membuat Lily sedikit tersentak kaget. Namun, segera ia kembali sadar dan langsung merubah raut wajahnya untuk tersenyum ramah pada Harry. Lama tak melihat bocah kecil yang dulu ia sayangi sebagai adik dapat berubah seperti ini hingga membuat ia tak terkenali "Hy, Iam Harry. nice to meet you sis, ahhh it's not like I'll call you a future wife." sapa Harry pada Lily dengan tersenyum manis serta mengulurkan tangannya. "Nice to meet you too Harry." balas Lily sambil menyambut uluran tangan Harry. Lily menoleh ke ibunya untuk meminta izin untuk diberikan kesempatan bertanya kepada Harry. Dan dijawab sang ibu dengan anggukan kepala. "Harry, can you speak Indonesian?" "I can't speak Indonesian. But, I can learn quickly.So, don't worry." jawab Harry tenang. "Where did you live before?" tanya Lily untuk kedua kalinya. Sebenarnya Lily kenal baik siapa Harry sebab dia sangat menyayangi Harry sebagai adiknya dulu. Ya dulu, sebelum mereka harus berpisah 15 tahun yang lalu karena Harry di bawa oleh kedua orang tuanya berpindah-pindah negara hingga keduanya sulit untuk bertukar kabar. "I lived previously in Amsterdam in the Netherlands. only three days ago arrived in Indonesia." jawab Harry lagi. Kali ini Lily ingin bertanya karena menurutnya ini adalah suatu hal yang penting. Walau kenyataannya sangatlah tidak bisa ia terima dengan akal sehatnya. "I see you are still very, very young Harry knows what makes you willing about this matchmaking. but, may I ask how old are you now?" tanya Lily dengan suara tenang. Namun, tidak dengan hatinya yang ketar-ketir sendiri menunggu jawaban dari Harry. Berbeda dengan Harry yang seakan telah tahu bahwa perempuan yang ada dihadapan nya ini akan menanyakan perihal tersebut, maka kini Harry hanya tersenyum hangat dihadapan perempuan itu sebelum menjawab pertanyaan yang dilontarkan kepadanya. "About accepting, maybe because I know that mommy won't be able to give me women who like all kinds. And true peral age I can say you are very young in your bading, my age will only step on 18 years in the next month." Jawab Harry. 'Hah?!.. akankah pernikahan ini akan berjalan sebagaimana mestinya?' tanya Lily dalam hati bersedih.. Namun, tetap tersenyum dihadapan sang ibu agar merasa tenang. "Kau baik-baik saja kan Lily?" tanya ibu yang mulai khawatir dengan penolakan putri semata wayang nya tersebut. "Ibu tenang saja,,, Lily baik-baik saja." jawab Lily agar dapat menenangkan sang ibu sekaligus meyakini bahwa dirinya benar-benar akan baik-baik saja. 'It's okay Everything will be alright' Ucap Lily dalam hati... *** 'Menjalankan hidup suka dan duka dengan orang yang seharusnya kau cintai dan sejalan denganmu dalam komitmen hidup bukankah itu adalah impian semua orang? itupun harus dilakukan dengan usaha maksimal. Tapi bagaimana dengan yang harus Lily jalani? mengenyahkan impian yang sebenarnya jadi impian semua orang sedangkan dia tak menginginkannya sama sekali dan berusaha melakukan dengan orang telah dia anggap sebagai keluarganya sendiri demi kebahagiaan rembulan hidupnya. Bukankah hidup ini akan menjadi sangat konyol bila di lakukan?' #Lily aprilya 'Menunggu dan menanti sebenarnya adalah hal yang paling tidak aku senangi. Untuk apa melakukan hal tersebut bila kita bisa melakukan dengan cepat bukan? Tapi bila menyangkut tentangnya bisakah aku menolak? Heyy! katakanlah padaku bila yang aku rasakan adalah sebuah hal yang salah. Memendam perasaan begitu lama hingga bertahun-tahun dengan harapan ia akan melihatku barang sekali. Bukan, bukan sebagai adik... Tapi, sebagai teman hidupnya... Bisakah? apakah keinginan ini sungguh teramat sulit dicapai? Atau masihlah aku memerlukan waktu lagi demi dirinya. telah lama berpisah namun membuat rindu ini semakin memuncak, ataukah berpisahlah pilihan paling yang sangat baik untuk kami dan orang-orang yang kami sayangi. jika itu yang terbaik, sungguh aku akan melakukannya demi dirinya...' #Harry aldrick *** "Hidup adalah sebuah pilihan dimana siapapun tidak bisa menyakalnya. Termasuk kehadiran cinta yang sempat akan terhalangi dengan usia, walau demikian akankah Harry dan Lily dapat melewati terjang angin sekitar tebing yang curam? Akankah mereka dapat bersama dengan sesuai yang mereka kehendaki?" Lily aprilya... Seorang perempuan berusia 26 tahun. Bekerja sebagai presdir atau yang biasa terkenal dengan CEO di perusahaan milik keluarganya, kehilangan figur sang ayah dalam usia masih anak-anak memuat dia menjadi sosok dingin tak tersentuh selain pada sang ibu sebagai orang tua tunggal. juga membuat dia memaksakan diri sebagai anak yang dewasa dimasa sangat belia, karena ia berfikir ketiadaan sosok ayah pada keluarga kecilnya memuat dia harus menjadi sosok yang dapat diandalkan oleh sang ibu terutama dalam menjaganya. Harry aldrick Seorang pria muda dengan karisma yang tidak bisa ditolak, juga mempunyai kepintaran diatas rata-rata membuat ia semakin di kagumi banyak orang. Dengan sifatnya yang terbuka dan friendly mempermudahnya cepat beradaptasi terhadap lingkungan sekitar dan dia juga dapat membuat luas jaringan sosialnya. Bahkan, bisa dibilang kenalannya bisa saja ada banyak yang berasal dari macan negara belahan dunia. -> sekian dulu ya buat perkenalan tokoh kurang lebihnya seperti itu, kalau kalian suka dengan cerita ini mohon dukungannya ya dan jikalau masih ada yang kurang-kurang mohon kritik dan sarannya... see you all