Bagian 2

1246 Words
“Ma…maaf siapa ya?” tanya Seraphina pada seorang wanita yang berdiri di hadapannya. “Aduh, ini Bu Marlina? Kok jadi muda lagi?” tanya wanita itu. “Tante waras?” tanya Sera sarkas. “Lho.. Lho.. Kok manggil Tante sih?” Seraphina memutar bola matanya malas. “Tunggu dulu, kamu istri barunya Revano?” tanya wanita itu. Seraphina diam tak ingin menanggapi wanita cantik tapi aneh di hadapannya ini. “Ah iya pasti kamu orangnya yang kemarin Ola kirimin fotonya.” Ucap wanita itu lagi. “Ola?” Beo Seraphina heran. Siapa Ola?” “Viola sayang maksud Tante.” Seraphina hanya mengangguk. “Tante mending masuk dulu deh, mau nanya-nanya di dalem aja ya. Masa di depan pintu gini, mitosnya nanti susah dapat jodoh lho.” Ucap Seraphina kemudian. “Ah iya iya, ayok tante ingin tahu banyak tentang kamu.” Ucap wanita itu kemudian mengikuti Sera menuju ruang tamu dan duduk di sofa. “Kamu cantik banget deh.” puji wanita itu kepada Sera. “Makasih, Tante juga cantik.” “Jangan mau kalah sama Syafira.” Ucap wanita itu. “Hah?” Sera tak paham. “Nama kamu siapa sayang?” tanya wanita itu mengalihkan pembicaraan. “Seraphina, Tante.” Jawab Sera. “Sera… what? Kamu Seraphina Roseanne pacarnya Revano lima tahun yang lalu kan?” tanya wanita itu terkaget-kaget. “Tante tahu saya?” Seraphina balik bertanya. “Jadi bener? Ya Tuhan, akhirnya keinginan Tante terwujud.” “Keinginan?” “Iya, Tante tuh ingin banget kamu jadi istrinya Revano dan sekarang akhirnya terwujud.” “Istri kedua, Tante.” Ucap Seraphina sambil tersenyum masam. “Kamu masih ingat sama tante?” tanya wanita itu lembut. Sera menggeleng. “Ini Tante Katrina, Tante cantiknya Revano.” “Hah? Serius ini Tante Katrina? Ya ampun Tante masih muda banget.” “Hihi iya dong, Tante emang awet muda. Kamu baru tahu ya?” “Iya Tante.” “Kamu apa kabar sayang?” “Baik Tante.” “Tante gak nyangka kalau kamu yang jadi istri keduanya Revano.” Ucap Katrina hati-hati. “Tante tahu? Bahkan Sera gak milih hidup kayak gini, tan. Sera gak mau.” Ucap Sera dengan nada bergetar pertanda ia menahan tangisannya. Katrina langsung menarik Sera ke dalam pelukannya. “Tante tahu ini berat buat kamu, apalagi alasan mereka menikahkan Revano dengan kamu hanya sebagai tanggung jawab karena Riano telah membuat kedua orang tua kamu meninggal. Padahal tante udah saranin kalau mau tanggung jawab gak usah pake jadiin kamu istri kedua Revano, tapi kamu tahu kan kalau ayah Revano itu seperti apa.” “Iya tante awalnya aku gak setuju sama semua ini, niat aku malah ingin menuntut Riano ketika sudah sadar nanti. Tapi liciknya ayah Revano itu malah bikin perusahaan papaku bangkrut dan semua asetnya disita bahkan rumah yang harusnya aku tempati sekarang.” “Tante harap kamu jangan tertekan disini, kamu gak usah merasa sendiri. Disini ada tante, Bu Marlina, si kembar Viola dan Viona sahabat kamu. Tante juga gak akan tinggal diam seandainya Revano atau Syafira nyakitin kamu.” “Makasih tante.” “Oh iya? Gimana rasanya disatukan lagi sama mantan terindah?” “Apaan sih tante? Bahkan semuanya aja udah beda, cinta Revano sekarang udah bukan buat Sera lagi.” “Kamu yakin?” “Iya tante, udah terbukti jelas.” “Kita lihat aja kedepannya gimana sayang, tante yakin Revano masih ada rasa sama kamu.” “Hahaha impossible.” Ucap Seraphina sambil tertawa renyah. “Pokoknya jangan mau kalah sama Syafira, dia dan kamu itu posisinya sama-sama istri Revano. Jangan takut sama dia.” “Tante kayaknya gak suka ya sama Syafira?” “Emang, ada suatu alasan. Tante akan cerita ke kamu saat sudah waktunya nanti.” “Oh iya, ngomong-ngomong tante udah darimana sih? Gaya banget.” Tanya Seraphina. “Kamu gak tahu?” Katrina malah bertanya kembali. “Engga tante.” Jawab Seraphina sekenanya. “Ck! Tante gemesh deh sama kamu, kan tante belum selesai bicara Seraphina sayang…” ujar Katrina begitu gemas. “Ya selesain dong tante.” Ujar Seraphina polos. “Bener-bener minta didandani ala sinden deh ini anak.” “Hehehehe…” “Jadi tante tuh baru pulang dari Manila, kamu tahu kan BLACKPINK Girlband Korea favorit tante ngadain konser disana.” Seraphina melongo beberapa detik. Ia tak menyangka bahwa tante dari suaminya ini sangat-sangat mirip ABG berumur tujuhbelas tahun. “Waw! Keren tante!!” ujar Seraphina kemudian. “Tante ini selalu keren sayang, makanya kamu harus bangga punya tante ipar seperti tante Katrina yang cantik ini.” “Iya tan.. Oh My God! Ini udah jam satu siang tante, Sera harus ke kampus.” “Hah serius? Udah udah cepetan kamu siap-siap nanti kamu dapet nilai E mau?” “NO WAY!” jerit Seraphina lalu ia berlari ke kamarnya. Katrina yang mendengar jeritan Seraphina barusan sampai menutup kedua telinganya. “Untung sayang banget sama dia dari dulu.” Ucap Katrina sambil mengelus d**a. Di kamarnya Seraphina telah bersiap menuju ke kampus. Ia telah berganti pakaian. Seperti biasa ia melakukan mirror selfie dulu setelah berganti baju. Entah ini mirror selfie miliknya yang keberapa. Di kampus. Seraphina baru saja turun dari taksi. Baru satu langkah berjalan sudah heboh cuitan dari beberapa orang lelaki disana yang sering Sera sebut ‘Catcaller’. “Wik..wiw.. satu titik dua koma Seraphina cantik bang Adit yang punya.” Ujar seorang Catcaller yang diketahui bernama Adit. “Baru kusadari cintaku bertepuk sebelah mata, eh tangan deh. Yah kan gue gak jadi ngegombalin Sera.” Ujar yang lainnya. Tapi sayang sekali, bahkan cuitan seperti itu hanya dianggap angina lalu oleh seorang Seraphina Roseanne. Pasalnya ia sama sekali tak pernah menggubris itu semua. “Sera…” panggil seseorang dan Sera menengok. Lelaki itu menerima beberapa cuitan dari teman-temannya karena berhasil menarik perhatian Sera. Sera tetap berdiri di tempatnya dengan tatapan datar dan dingin. Ia menoleh bukan karena menanggapi celotehan tak penting dari para Catcaller. Hanya saja suara yang memanggilnya barusan adalah suara seseorang yang telah resmi menjadi suaminya. Berbicara tentang Revano, ia memang telah lulus kuliah. Namun dia berada di kampus karena sedang mengantar sang istri pertama yang sedang kuliah kemudian ia bertemu dengan teman-teman kampusnya yang tak kunjung menyelesaikan studinya itu. “a***y keren pisan si Repano bisa ngalihin perhatiannya Sera, padahal kan maneh baru kali ini ketemu tuh cewek.” Ujar salah seorang lelaki yang Sera ketahui namanya adalah Asep. “Keren banget elo, Van bisa nengok gitu deh princess.” Sera tahu bahwa ini sangat tidak penting lalu ia memutuskan untuk melanjutkan langkahnya tanpa memperdulikan beberapa cuitan lainnya. “Dia siapa sih?” tanya Revano pura-pura tak tahu. “She is the most wanted girl kampus kita yang gak pernah tersentuh sama siapapun.” Jawab Rion. “Setahu aing ya, kata si bigos alias biang gossip si Meri katanya Seraphina itu pernah punya pacar tapi ditinggal nikah gitu jadi ya dia mungkin kapok.” Ujar Asep menambahkan. Revano terdiam karena orang yang dibicarakan sahabatnya itu adalah dirinya. “Lo semua tenang aja, gue bakalan bikin Seraphina move on dari mantannya yang b******n itu. Udah tahu Seraphina cantik gitu, masih nyari yang gimana coba.” Sahut Rion. “Aing setuju pisan lah!” ujar Asep menyemangati. Tanpa mereka sadari bahwa Revano tengah mengepal tinju di dalam saku jaketnya. “She is mine! Gak ada seorang pun yang bisa milikin dia selain gue dan dia udah jadi milik gue.” Ujar Revano dalam hati.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD