Tuduhan Untuk Ken

1019 Words
"Jangan melemparkan tuduhan sembarangan, Michelle! Lebih baik kamu fokus dengan kesembuhanmu daripada berpikir yang tidak-tidak tentang Ken." Sophia Veloz langsung mendekati anaknya dan berusaha untuk menenangkan Michelle. Dia tak ingin kegelisahannya itu bisa memperburuk kondisinya. Kendrick akhirnya bisa sedikit lebih tenang, setidaknya ia tak perlu memberikan jawaban apapun pada mantan istrinya itu. Tercipta sebuah kecanggungan yang tak mungkin bisa ditutupinya. Rasanya semakin menghimpit dan membuat dirinya tak nyaman. "Benar kata ibumu Michelle. Kamu harus lebih banyak beristirahat agar kondisimu lekas membaik," timpal Kendrick atas perkataan Sophia yang baru saja. "Al! Apa kamu tak merindukan mama?" Michelle berusaha untuk mengambil Albert dari gendongan ayahnya. Namun anak itu sama sekali tak mau melihat ibunya. Bahkan Albert memegangi ayahnya dengan erat. Anak itu justru menyembunyikan wajahnya di bahu Kendrick. Seakan dia sangat ketakutan pada sosok perempuan yang tak pernah peduli dengan dirinya. "Daddy! Al mau ice cream," rengek Albert dalam pandangan mata yang mulai berkaca-kaca. Anak itu benar-benar tak ingin memandang ibunya sendiri. Baginya, Michelle adalah orang asing. "Mine ... tolong bawa El keluar untuk membeli ice cream," pinta Kendrick pada istrinya. Dia menyadari jika anak laki-lakinya merasa ketakutan berhadapan dengan seorang wanita yang sudah menelantarkannya. Jasmine hanya mengulum senyuman lembut lalu menggandeng Albert keluar dari ruangan itu. Mereka berdua tampak begitu serasi seperti pasangan ibu dan anak. Melihat kedekatan anaknya dan guru musik itu, hati Michelle mulai merasakan kecemburuan. Dia bisa melihat jika Albert begitu nyaman bersama perempuan itu. Sedangkan dengannya, anak itu sangat tak nyaman dan tampak ketakutan. "Ken ... bukankah itu sangat aneh? Mengapa Al tampak sangat menyayangi guru musiknya daripada aku?" keluh Michelle dalam wajahnya yang sangat memelas. Terlalu sulit baginya untuk menerima hal itu. Dia berpikir jika Albert adalah seorang anak yang sangat disayanginya. Perempuan itu benar-benar telah melupakan masa lalunya. Bagaimana dia meninggal anaknya sendiri tanpa perasaan? Ketika Albert sedang berjuang di antara hidup dan mati, Michelle justru bersenang-senang dengan suami barunya. Dan sekarang .... "Tidak ada yang aneh dengan Al, Michelle. Kamu berada di rumah sakit cukup lama, tak heran jika Al begitu akrab dengan guru musik yang setiap hari bersamanya." Kendrick hanya bisa mengatakan hal itu saja. Walaupun sebenarnya, dia ingin membuka kembali ingatan mantan istrinya itu. "Tapi, Ken .... Perempuan itu bersikap sangat berlebihan pada anak kita. Apakah kamu sama sekali tak mengkhawatirkan hal itu?" Dalam wajahnya yang semakin cemas, Michelle merasakan hubungan Albert dan guru musiknya sudah melebihi batas. Namun lelaki yang dia pikir masih suaminya itu, terus saja menolak hal itu. Tak ingin berlarut-larut semakin dalam, Ken mengajak Michelle untuk kembali ke ranjang. Dia menyuruh perempuan itu agar beristirahat lebih banyak. "Jangan berpikir macam-macam. Istirahatlah dulu," bujuk Kendrick sembari mengambil selimut untuk menutupi kaki mantan istrinya. Sekuat hati ia bertahan dalam sandiwara itu. Meskipun di dasar hatinya, Kendrick sangat muak berhadapan dengan ibu dari anaknya. "Apakah kamu jatuh cinta pada guru musik Al?" Michelle kembali melontarkan sebuah pertanyaan yang sebentar cukup mudah. Namun dengan kondisi Michelle saat itu, segalanya seakan sangat sulit. Sebelum menjawab pertanyaan itu, Kendrick tampak sedang menghela nafasnya cukup pelan. Rasanya begitu berat dan sangat menyesakkan berada di satu ruangan yang sama dengan mantan istrinya. "Mengapa kamu sampai berpikir seperti itu?" Bukannya langsung memberikan jawaban, Kendrick memilih untuk memberikan pertanyaan balasan pada wanita itu. Dia sama sekali tak tertarik dengan seorang wanita yang sudah mengkhianati dan juga meninggalkannya. Dengan wajah yang begitu gugup, suaranya yang terdengar tak stabil. Michelle memberikan sebuah jawaban atas penilaiannya terhadap Kendrick dan guru musik anaknya. "Kulihat ... caramu memandang perempuan itu sangatlah berbeda. Aku tak pernah melihatmu menatap seorang perempuan seperti itu," terang Michelle dengan suara terbata-bata. Hal itu memang sangat benar, Michelle bisa melihat dan juga merasakan perasaan Kendrick atas Jasmine. Sayangnya ... kisah cinta mereka harus disamarkan sampai mantan istrinya itu kembali mengingat masa lalunya. Bersandiwara! Hal itu yang sedang dilakoni oleh Kendrick di hadapan ibu kandung dari anak semata wayangnya. "Apakah Ibu juga merasa seperti itu? Bukankah aku dan Jasmine bersikap biasa saja?" Kendrick sengaja melemparkan pertanyaan itu pada mantan ibu mertuanya. Dia tak ingin repot-repot menjelaskan sesuatu yang seharusnya tak membuahkan penjelasan. Sophia memperlihatkan respon sangat terkejut. Dia masih tak menduga jika Kendrick akan melemparkan pertanyaan itu padanya. Bagaimana pun caranya, wanita tua itu harus memberikan sebuah jawaban yang bisa memenangkan anak perempuan kesayangannya. "Benar, Ken. Ibu juga melihatnya biasa saja," kilah Sophia untuk menutupi sandiwara yang sedang mereka mainkan. "Sepertinya kamu yang terlalu berlebihan saja, Michelle. Cobalah berpikir positif atas hubungan Ken dan juga guru musik anakmu," bujuk seorang wanita tua yang sangat mengkhawatirkan anaknya. Merasa tak ada yang mendukungnya, Michelle menunjukkan wajah muram dan tak senang. Dia merasa jika mereka sama sekali tak peduli dengan dirinya. Padahal dia sudah sangat yakin jika Kendrick dan juga Jasmine memiliki hubungan yang tak biasa. Kendrick dan Sophia saling melemparkan tatapan satu sama lain. Mereka tahu jika perempuan itu sedang tak senang. Dengan sangat terpaksa, lelaki itu mendekati tempat tidur Michelle. Berniat untuk sedikit menghiburnya. "Apakah kamu sedang marah, Michelle? Ada apakah dengan wajahmu itu? Apakah kamu tak senang aku di sini?" Bukannya menghibur, Kendrick justru memprovokasi mantan istrinya. Dia sendiri juga bingung harus bersikap seperti apa pada Michelle. "Tidak, Ken!" seru Michelle bersamaan dengan sebuah gerakan cepat untuk memeluk lelaki itu. Seperti seorang istri yang sudah sangat merindukan suaminya, begitulah perasaan Michelle atas Kendrick. Namun hal itu tak berlaku bagi Kendrick, perasaannya terhadap Michelle benar-benar sirna di saat wanita itu memilih untuk pergi bersama dengan lelaki lain. "Beristirahatlah!" Kendrick membantu mantan istrinya untuk kembali berbaring. Namun perempuan itu justru merasa tak senang dengan sikap Ken. Dia merasa jika suaminya itu seolah sedang menghindarinya. "Apakah kamu tak senang saat aku terbangun, Ken?" tanya Michelle dengan tatapan tajam yang seolah menuntut sebuah kejujuran dari suaminya. Untuk sesaat, Kendrick tertegun sebentar. Dia tak menduga jika Michelle akan menanyakan hal itu padanya. Sayangnya, lelaki itu tak mungkin lagi menghindari pertanyaannya. "Kamu mulai meragukan aku, Michelle. Apa alasanmu berpikir seperti itu?" tanya Kendrick pada sosok perempuan yang baru mendapatkan kesadarannya setelah beberapa tahun koma. "Ini bukan alasan Ken! Aku merasa jika kamu sedang menghindari aku!" Michelle meninggikan nada suaranya di hadapan ayah dari anaknya. Dia merasa frustrasi karena merasa jika Kendrick sudah tak peduli padanya.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD