"Tak semua yang hilang bisa ditemukan kembali. Tapi cinta… selalu meninggalkan jejak, bahkan di antara reruntuhan yang tak utuh lagi.” ... Cahaya matahari yang hangat merayap pelan masuk melalui tirai tipis kamar, membentuk garis-garis keemasan di lantai yang dingin. Udara desa yang sejuk membawa aroma tanah basah selepas hujan semalam, membuat kamar itu terasa damai… sekaligus terlalu sunyi. Cindra duduk di kursi roda. Memandang ke luar jendela. Namun, sorot matanya menyimpan kesedihan yang tak terungkap. Ia lalu menunduk, menatap sebuah sepatu berwarna pink keemasan di tangannya. Ia menatap lama hingga detik jam dinding terdengar lebih jelas daripada biasanya. Ada hampa yang tak ia mengerti—atau mungkin justru sangat ia mengerti—sebab setiap keheningan yang hadir selalu membawa sat

