"KAMU KOK ADA DI SINI?!" teriak Kinan seraya mendorong d**a Arya agar menjauh dari dirinya. Ia berjengit mundur. Arya mengerjapkan mata dan menggosok telinganya. "Apa sih?" "KELUAR DARI KAMAR AKU!" Arya bangun lalu mengulurkan tangannya ingin meraih lengan Kinan, tetapi wanita hamil itu langsung mengelak. "Nanti kamu bisa jatuh kalau mundur-mundur terus." "PERGI! Auww ..." Setelah membentak Arya lagi, Kinan mengaduh kesakitan sambil mencengkeram perutnya. Arya bergerak maju, menarik tubuh Kinan mendekat pada dirinya. "Tuh kan, kamu sih ngeyel. Orang dedeknya mau deket sama Papanya kok." Pria itu menundukkan kepalanya di depan perut buncit Kinan. "Selamat pagi kesayangan Papa." Ucapan selamat pagi itu diakhiri dengan sebuah kecupan hangat di permukaan perut Kinan, seperti tadi malam.

