BAB 14. PERTANYAN MACAM APA ITU

941 Words
Biarlah aku akan mengambilnya" Rayhan mengeluarkan kartu untuk melakukan pembayaran " Aku bisa tidur di sofa" Kata Rayhan cuek. Seakan Rayhan mengerti fikiran Mia. Mereka kemudian berjalan beriringan dengan porter yang menunjukan kamar mereka Vila itu sangat cantik. hanya miliki 24 kamar saja. Terbuat dari kayu di bangun di atas Air laut pada tepian pantai yang berwarna hijau tosca. Kamar satu dengan yang lain terpisah, dan memiliki jarak sekitar 6 meter. Namun tetap saling terhubung dengan lantai titian yang juga dari kayu. Mereka meletakan Karpet diatas nya, Mungkin untuk meredam bunyi langkah kaki Mia hampir pingsan saat menginjakan kaki di kamar mereka " Wow, ini sangat cantik" Vila itu memiliki ruang yang luas, dan dekorasi sangat indah Semua perabotan dari kayu dengan warna kuning kecoklatan. Lantai nyapun juga terbuat dari kayu berwarna mocca Tempat tidur ditata sangat indah dengan warna senada. Terdapat tirai kelambu transparan berwarna putih yang di ikat pada tiang Ranjang. Terdapat pula ruang keluarga, dengan kursi malas yang besar Pelataran kamar langsung menghadap ke laut, Mereka dapat melihat ikan dan juga terumbu karang dari lantai teras. Airnya sangat jernih Pelataran di lengkapi pula dengan meja dan kursi juga dari kayu dengan warna serupa " Mereka juga menyediakan Alat memanggang ikan disini" Mia menyentuh alat pemangang ikan yang masih memakai arang sebagai penghasil panas "Iya, Kita akan membakar sendiri seafood di malam hari pada Saat makan malam" Rayhan menimpali "Aku sudah tidak sabar" Mia sangat bersemangat Mia terpukau melihat pemandangan dari teras kamar. Dia tak tahan melihat semua keindahan yang sangat elok memukau mata. Mia segera berganti pakaian dengan T-shirt dan celana hot pants. kemudian Ia masuk kedalam Air, melemparkan tubuhnya sehingga mengeluarkan bunyi yang nyaring saat kedua kakinya memecah Air. Dia berenang dari depan kamar mereka " Kemarilah..." Mia melambaikan tangan pada Rayhan " Baiklah,Aku ganti baju dulu" Rayhan kemudian ikut membuang diri kelaut. Berenang menemani Mia " Kamu tidak mengenakan bikini?" Rayhan memerhatikan setelan yang Mia kenakan " Tidak itu terlalu seksi. Aku lebih suka seperti ini" Mia menggelengkan kepala perlahan. Rayhan tersenyum puas, Dia senang akan jawaban Mia Mereka larut dalam kebahagiaan. Saling bercanda berkejaran di dalam air. Mereka berhenti saat pelayan hotel membawakan makan siang. Bahkan mereka makan dengan pakaian yang basah dan duduk menapak di lantai di teras kamar Setelah menikmati makan siang. Mereka mandi dan istirahat lalu tidur. Rayhan menepati janji nya untuk tidur di sofa Terdengar dengkuran halus dari atas kasur. Rayhan tersenyum, mungkin Mia sangat kelelahan. Ia bergumam didalam hati. Rayhan menutup tirai jendela untuk menghalau sinar matahari yang menyilaukan Mia terbangun jam 5:30 disore hari. Ia tak mendapati Rayhan. Lelaki itu tidak ada didalam kamar. Mia mencari keseluruh ruangan Mia kemudian membuka pintu ke arah teras, di sana pun Ia tak menemukan Rayhan. Mia duduk dan menyandarkan tubuhnya di kursi. Menanti Rayhan kembali " aku harus mengatakan perasaan ku hari ini" Mia bertekad dan menyemangati dirinya sendiri Terdengar langkah kaki mendekat, Mia menolehkan wajah. Ternyata orang itu adalah Rayhan. Dia membawa 2 cup coffe. Baunya sangat harum menggoda selera "Hum.., bukankah seharusnya kamu membawa Wine untuk saat seperti ini" Kata Ma keheranan " Aku tidak minum alcohol Mia" Rayhan meletakan cangkir kopi di atas meja " Lalu, kamu minum apa di club malam" Kedua alis Mia meninggi " Aku minum soft drink" " Soft drink? Kamu pergi ke club malam hanya untuk minum soft drink?! Mia terpekik. Ia terkejut " Aku tidak sering pergi ke club malam. Biasanya aku pergi hanya karena merasa tidak enak menolak ajakan teman yang berulang tahun. Aku juga ingin tahu seperti apa club malam, bukan hanya mendengar cerita dari teman" Rayahan menghirup kopi secara perlahan " Begitu " Mia menganggukan kepala perlahan Jadi Rayhan tidak pernah pacaran, dia juga jarang pergi ke club malam, dan tidak meminum alcohol, Teranyata masih ada lelaki seperti itu. Mia Termenung. Mungkinkah dia akan menerima ku?! Rayhan yang mungkin anak rumahan. Dengan keadaan diriku yang seperti ini? Mia menarik nafas panjang penuh keresahan " Ayo Mia minum kopi mu, setelah itu kita akan berjalan-jalan. Sebentar lagi sunset" " Baiklah " Mia menghabiskan kopinya hanya dalam beberapa kali teguk Ketika berjalan menyusuri pantai Mia mengumpulkan kulit kerang " Untuk apa itu Mia" " Aku akan membuat tirai dari ini" " Aku akan membelikannya untukmu. Kapan kamu punya waktu untuk merangkainya, bukankah kamu sibuk bekerja siang dan malam?" Rayhan nampak khawatir " Kamu benar" Mia kemudian membuang semua kulit kerang yang dia kumpulkan Langit mulai berubah warna menjadi jingga " Duduklah Mia sebentar lagi sunset" Rayhan menarik tangan Mia. Mereka duduk di atas pasir pada tepi pantai. Beberapa menit kemudian, seluruhnya warna langit berubah jingga Sebuah bola jingga raksasa terlihat seolah mulai menyentuh Air laut. Air di lautan itu pun berubah jingga memantulkan bias keindahan dari langit " Ya tuhan, ini cantik sekali " Mia menutup mulut dengan kedua telapak tangannya penuh dengan rasa takjub. Rayhan tersenyum melihat wajah Mia yang lebih menarik saat dalam keadaan terperagah seperti itu " Ya ,ini memang cantik sekali. Rayah tersenyum memandang wajah Mia lekat Kedua bola mata Mia pun tertuju pada Wajah Rayhan yang tampak lebih mempesona dengan senyuman Dada Mia bergetar. Ia merasa sangat canggung. Mia teringat sesuatu yang ingin di ucapkannya Mia kemudian menarik nafas panjang Sambil menunduk, Seolah Ia mengambil kekuatan dari alam untuk menyatakan perasaannya "Baiklah pada hitungan ketiga aku akan mengatakan nya 1 2 3 Mia mengangkat wajahnya, Melihat kedalam manik mata Rayhan Yang itu juga tepat itu juga tengah memandangi wajahnya "Rayhan" "Mia" Mereka memangil secara bersamaaan. Mia terdiam " Kamu lebih dulu" Mia mempersilahkan Rayhan " Mia, Apakah kamu mencintai ku ?" " Apakah kamu menyayangi ku?" Mia melongo terdiam membisu memandangi wajah Rayhan, Ia Terkesima tanpa kata
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD