33. Bimbang

1070 Words

Kania terpaksa meninggalkan makan siangnya dan langsung kembali ke lantai teratas gedung, menekan tombol lift dengan tidak sadar sembari berdoa dalam hati agar nasibnya baik-baik saja karena sudah berani membentak sang atasan. Kania tidak mau dipecat, beban tanggung seluruh rumah ada di punggungnya, biaya sekolah di kembar dan masih banyak lagi. Tok!Tok!Tok! Kania mengetuk pintu dengan sopan sebelum akhirnya masuk dan berdiri dengan wajah menunduk dihadapan sang tuan yang masih duduk di meja kerjanya. "Maafkan ketidaksopanan saya, Tuan Daniel. Saya benar-benar tidak ada maksud untuk kurang ajar pada anda. Saya mohon maafkan saya." Kania menundukkan kepalanya dalam, sembari mengutuk dalam hati, 'Andai posisi orang ini bukan atasanku pasti akan kumaki lebih kejam lagi.' Tapi sayang untuk

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD