(05) bad twin

472 Words
Bad twin | alone 'Bedalah anak emas mah, upik abu mah bisa apa.' CHAPTER LIMA, SELAMAT MEMBACA! ***** TOK TOK TOK! "Siapa", bingung Ela, malam-malam begini ada yang mengetuk pintu kamar nya6 "Ela Bukain cepet ini gua Eca!", panggil Eca dan masih menggedor gedor pintu kamar Ela membuat gadis itu menghela nafas "Masuk aja ga dikunci" Ceklek.. "La, lu tau ga?" Tanya Eca tiba-tiba setelah masuk kamar Ela "Mana gua tau kan Lo belum ngasih tau", jawab Ela melirik kearah Eca "Hehe lupa," "Jadi itu Gini...", ucap Eca gantung membuat Ela tak sabar ingin mendengarnya, meskipun ia memasang wajah seolah lo ngomong aja gua dengerin kok, walaupun gak perduli. "Apaan" desak Ela tiba-tiba karna Eca tak kunjung bicara "Guee--", "PINDAH SEKOLAH KESEKOLAH LO!" Teriak Eca kencang bergemuruh dikamar Ela "Serius!" Tanya Ela tak percaya "Ya, seriuslah Eca gitu lohhh, selalu mendapatkan yang dimau, emangnya elo haha", jawab Eca sombong Rasa iri lagi-lagi menguasai dirinya, Ela segera membuang jauh-jauh perasaan itu dan tersenyum hambar setidaknya Eca akan segera pergi dari hadapannya "Yauda gua kekamar ah--ngantuk mau tidur bay bad twin ku sayang", pamit Eca melambaikan tangannya manja, dan keluar dari kamar Ela "Lo bener Ca, apapun yang Lo mau bakalan lo dapetin termasuk kasih sayang--", monolog Ela dan menatap kosong punggung Eca yang semakin hilang dibalik pintu "Lo beruntung", sambungnya dan segera mematikan lampu dan pergi tidur dengan perasaan khawatir memikirkan ia akan kembali sengsara satu sekolah dengan kembarannya itu, pantas saja waktu sarapan pagi kemarin Ela melihat Eca sedang sarapan dengan kedua orangtuanya padahal jam menunjukkan gerbang sekolah ditutup, pantas saja karna kembarannya itu memang tengah libur dan bersiap pindah sekolah, kesekolahnya. "Elaaa!" Teriakan Eca dikoridor sekolah pagi itu membuat Ela mendumal, usaha bangun paginya sia-sia hanya untuk menghindari Eca, karna pada akhirnya ia tetap saja bertemu Eca. "Apa", jawab Ela tak minat "Anterin gua ke ruang waka dong!", ajak Eca dan sedikit menarik lengan Ela "Ogah!", tolak Ela mentah-mentah dan melepaskan lengannya dari pegangan Eca "Please..." "Gak!" "Pelit!" "Bodo", final! Ela tak akan mengantarkan Eca, terlalu manja jelas-jelas ia bisa mencari sendiri dan meminta bantuan yang lain, sekalian cari teman baru kan bisa, kenapa harus Ela ia capek disuruh-suruh terus, emangnya Ela babysister Eca apa?. Setelah dirasa Ela telah berjalan menjauh dari Eca, dan beruntungnya Ela rasa Eca tak mengikutinya, tetapi tarikan seseorang dari belakang lagi-lagi membuat Ela, sumpah serapah. "Apalagi sih. Caa--ELO!" Kaget Ela karna bukan Eca yang menarik tangannya melainkan si-b******k Axsa. "Astaga! Pagi-pagi udah galak aja lo, pantes cepet tua," ledek Axsa membuat Ela memutar bola matanya malas, mood ia sudah sangat hancur pagi ini, dan melihat Axsa semakin menghancurkan mood Ela, gadis itu pun segera melepas paksa tarikan Axsa berniat kembali berjalan, tapi Axsa kembali menariknya  "Tunggu gua ditaman belakang Kalo lo gak dateng, berarti lo penakut, lady!" Bisik Axsa dan pergi meninggalkan Ela yang membeku *****
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD