SEPULUH

1563 Words

Aku tengah berada di sebuah klab. Klab ini berada di lantai dua hotel berbintang lima yang kami sambangi. Kepalaku masih berpikir dengan keras, kenapa Gabe menikahiku di hari pernikahan adiknya? “Satu lagi,” ujar Gabe pada bartender yang menganggukan kepalanya sebagai jawaban. Lihat lah pria gila ini! Bisa-bisanya ia mengajak istrinya untuk menemaninya mabuk di malam pertama mereka. “Kamu enggak bisa berenti minum?” Aku menolehkan kepalaku, menatap tajam ke arah Gabe yang tengah meracau. “Heh, orang kaya!” Aku menepuk-nepuk bahu Gabe, berharap ia akan mengubah pikirannya untuk mabuk tanpa alasan seperti ini. Saat bartender tadi datang dan memberikan minuman milik Gabe, aku merampasnya. Meminumnya hingga tandas dalam satu kali tegukan. “Itu punya gue!” Gabe kembali meracau tidak jelas

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD