Yunna berdiri di depan pagar dengan melongokan kepalanya ke dalam halaman rumah panti. Gadis yang memakai v-neck dress dengan dipadukan dengan jaket jeansnya itu nampak feminin, apalagi rambut panjangnya yang tergerai lembut ke punggungnya. Ia berdiri di depan pintu, masih belum menemukan siapa-siapa di sana. Ia kembali berjalan mundur membaca papan nama di sana yang memang sesuai alamat yang didapatnya dari Syahir. Saat sibuk menoleh kanan-kiri ia langsung memutar tubuhnya saat mendengar suara deritan pintu di depannya. Yunna diam saja dengan menipiskan bibir, tidak biasa bersikap manis apalagi menyapa dengan tersenyum ditambah lambaian tangan. Ia terlalu kaku melakukan hal-hal seperti itu. Athan di depannya yang masih mematung dengan mulut terbuka kecil melihat kemunculannya di depan

