“Ini udah semua?” Bintang sedikit membanting dus besar yang ia bawa. Napasnya ngos-ngosan, keringatnya membasahi wajah dan pakaiannya. Matanya menatap Bianca yang sedang mengatur beberapa barang yang akan mempermanis apartemennya. Ya, adik iparnya itu memang memutuskan untuk keluar dari rumah mertuanya setelah meminta istrinya yang tengah hamil besar untuk menyelesaikan interior yang dia inginkan. Ingin rasanya dia menjitak keras kepala adik iparnya itu kesal jika tidak mengingat bahwa Bianca sudah berjasa besar yang membuat dia dan Tari bisa bersatu. “Yang dibawa Sky, itu yang terakhir.” Bintang menatap Sky yang terlihat sama ngos-ngosannya dengannya. Kaos Press body yang ia kenakan terlihat basah oleh keringat. Dokter, sekaligus rekan arsiteknya ini harus ikut berjuang membantu gadis