bc

Our Marriage

book_age18+
55
FOLLOW
1K
READ
like
intro-logo
Blurb

Pernikahan yang dilakukan Oleh Vino Syahputra Pratama dengan Sisilia Eka Dwiyatno adalah pernikahan berdasarkan perjanjian dan juga penawaran yang diajukan Vino kepada Sisil untuk menghindari Perjodohan yang direncanakan oleh Papanya itu.

Sisil sangat Frustasi dengan apa yang dilakukan oleh papanya itu. Dia mengaku sangat tidak menyukai apa yang telah direncanakan oleh papanya itu.

Sisil menjadi sangat bingung, karena disisi lain dia masih memiliki seorang kekasih yang sangat disayanginya. Akan tetapi, karena sesuatu hal Kekasihnya yang bernama Dito itu melarikan diri. Dia tidak berani untuk menemui kedua orangtua Sisil. Sebagai syarat dari Papanya, perjodohan akan dibatalkan apabila Sisil membawa pacar atau calon suami kerumah untuk diperkenalkan kepada mereka.

Sisil yang sedang melamun dirumah sahabatnya itu. Tiba - tiba saja datang seseorang yang menghampiri dirinya. Dia yang tahu semua permasalahan yang sedang dihadapi oleh sahabat Adeknya tersebut.

Maka dari itu, Vino mencoba membuat penawaran kepadanya. Melalui perjanjian pernikahan dengan syarat dan ketentuan yang telah dia buat.

Akankah Sisil menerima penawaran dari Vino itu?

Atau dia menerima perjodohan yang direncanakan oleh papanya itu?

Dan akankah Dito kekasihnya itu kembali kepadanya?

chap-preview
Free preview
Mencari Tahu
Pak Danu duduk bersimpuh memohon ampun dihadapan Vino dan juga Virza. Dia mengaku salah didalam membuat laporan keuangan dan telah melakukan tindakan kejahatan seperti ini. "Saya mohon sama bapak. Saya tidak akan mengulanginya lagi?" Pak Danu memohon dengan wajah yang sudah memelas. "Bapak tahu apa yang bapak lakukan itu salah! Tapi kenapa bapak masih saja melakukannya?" Teriak Vino yang sudah tidak lagi bisa menahan emosinya. Dia paling tidak suka ada karyawannya yang tidak jujur. "Bapak sekarang hanya ada dua pilihan. Yang pertama saya meminta bapak untuk memberitahu siapa dalang dibalik kekacauan proyek ini? atau yang kedua Bapak saya akan laporkan kepihak berwajib!" Ucap Vino dengan tegas. Setelah dia mendapatkan informasi dari seseorang kalau pak Danu juga ikut terlibat didalam kekacauan proyek yang sedang berjalan. "Maksud bapak yang pertama apa ya? saya tidak mengerti?" Ucap pak Danu dengan sangat gugup dan wajah yang pucat. "Masih tidak paham maksud saya apa!!" teriak Vino dengan membanting dokumen yang ada didepannya. "Sabar dulu bang, biar gue aja yang tanya? lo mending balik aja ke meja kerja dan periksa lagi dokumen - dokumennya." Ujar Virza berusaha menenangkan Vino yang sudah tidak bisa menahan amarahnya. Virza membawa pak Danu masuk kedalam ruangannya. Dia akan mengintograsi manager keuangan itu dengan memakai caranya sendiri. "Masuk pak!" Ucap Virza menyuruh pak Danu masuk kedalam ruangannya. "Saya mau langsung to the point saja dengan bapak! Saya tidak ingin bertele - tele. Siapa yang menyuruh bapak melakukan semua kekacauan ini?" Tanya Virza dengan tegas dan menatapnya dengan tajam. "Anda tahu kan? kalau pak Vino itu marah. Dia akan melakukan hal terburuk buat Anda! Dia juga tidak akan memperdulikan bagaimana nasib keluarga anda!" Ancam Virza dengan membawa pisau lipat yang di usapkannya diwajah orang tersebut. "Maaf pak Virza. Saya benar - benar meminta maaf? Saya juga tidak bermaksud untuk melakukan ini! Karena posisi saya pun juga sama. Hanya ingin menyelamatkan keluarga saya pak? saya tidak tahu harus berbuat apa dan bagaimana?" Pak Danu berkata dengan lirih dengan wajah yang sangat menyesal. "Maksud bapak apa barusan? saya masih belum memahami semua yang bapak katakan tadi!" Virza kembali ketempat duduknya. "Saya akan menceritakan semuanya kepada bapak? asalkan bapak berjanji untuk bisa melindungi keluarga saya. Karena saat ini mereka juga dalam bahaya." Pak Danu berkata dengan takut. Dia saat ini berada diposisi yang serba salah. "Baik. Bapak ceritakan saja semuanya dari awal. Dan saya juga meminta kerjasama bapak untuk bisa menjebak orang tersebut. Selain itu saya juga meminta bapak untuk mempertanggung jawabkan perbuatan bapak nanti." Ucap Virza serius. Pak Danu menceritakan semua kejadian yang terjadi oleh dirinya dan keluarga. Posisi dia saat ini sangatlah tidak menguntungkan. Di sisi lain dia harus melindungi keluarganya dan di sisi lainnya dia harus mengkhianati Perusahaan. Virza yang mendengarkan semua cerita pak Danu menjadi paham. Dia akan melakukan tindakan sendiri. Laki - laki itu juga meminta kepada pak Danu untuk siap membantunya menjebak orang tersebut. Virza sangat geram sekali mendengar semuanya. Dia juga akan menceritakan kepada Vino mengenai hal ini. Dia akan mencoba membantu memperbaiki semuanya. Setelah mereka selesai berbicara. Virza lalu menyuruh pak Danu untuk kembali keruangannya. Dia juga sedikit masih meragukan laki - laki itu. Akan tetapi, dia mencoba untuk mencari tahu secara diam - diam. Pak Danu kembali keruangannya. Dia juga mengunci ruangannya dari dalam. Lalu dia mendial seseorang. Memberitahukan kalau rencananya sudah ketahuan oleh bos nya itu. "Halo pak, ini saya Danu. Maaf pak saya mao informasi, kalau rencana kita sudah mulai tercium oleh pak Vino! Dia juga sudah mengetahui semuanya." Ucap pak Danu dengan ketakutan. "Dasar bodoh!! bagaimana bisa rencana ini kecium olehnya!! apakah kamu memberitahukan semuanya?" Tanyanya dengan kesal. "Saya hanya mengarang cerita saja pak. Dan alhasil mereka mempercayainya. Saya juga akan berpura - pura untuk membantu mereka. Untuk mencari tahu siapa dalang dibalik kekacauan ini. Yang sekarang bapak lakukan adalah mencari seseorang untuk dijadikan kambing hitamnya?" Pak Danu berkata dengan sangat pelan sekali. Dia masih sangat takut akan ketahuan lagi. "Baik! Tapi ingat, kalau sampai kamu mengkhianati saya? saya tidak akan segan - segan membunuh seluruh keluargamu!" Ancam seseorang kepada pak Danu. Dia langsung terlihat sangat pucat ketika mendengar semua itu. Virza kembali ke ruangan Vino setelah dia mengintograsi manager keuangan itu. Dia memberitahukan semua informasi dan juga cerita yang dikarang oleh pak Danu. Dia juga sedikit curiga dan menemukan kejanggalan didalam cerita tadi. Laki - laki itu juga belum sepenuhnya mempercayai karyawannya tersebut. "Bang, kayaknya kita harus lebih hati - hati deh! soalnya gue tadi menemukan kejanggalan dari cerita yang gue denger tadi." Virza duduk menghampiri Vino yang juga sedikit curiga dengan karyawannya itu. "Oke! gue mau lo terus awasin Danu! Gue berfikir dia sedang berpura - pura untuk membantu kita menemukan dalang dari semua ini. Gue yakin setelah ini dia akan mencari seseorang untuk dijadikan kambing hitam untuk menutupi dalang sebenarnya." Yang ditanggapi oleh Virza dengan menganggukkan kepalanya. Dia paham apa yang sedang dikatakan oleh abangnya tadi. "Ya sudah. Nanti gue suruh temen gue buat awasin gerak gerik pak Danu!" Ucap Virza lalu beranjak dari tempat duduknya dan kembali keruangannya. Vino memang sudah curiga dari awal terhadap orang tersebut. Tapi, dia masih belum mempunyai cukup bukti untuk bisa melakukan tindakan. Berhubung dia juga masih baru dikantor tersebut. Dia tidak ingin bertindak gegabah dalam mengambil keputusan. Setelah selesai memeriksa dokumen yang ada dimejanya. Vino melihat jam ditangannya sudah menunjukkan pukul 6 sore. Dia juga berencana pulang kerumah setelah melewati jam makan siangnya karena terganggu oleh kekacauan hari ini. Dia melakukan Video call dengan istrinya, untuk memberitahukan kalau saat ini dia sudah selesai bekerja dan bersiap untuk pulang kerumah. "Halo sayang..aku sudah mau pulang. Kamu ingin dibawakan apa?" Tany Vino dengan lembut kepada istrinya itu. "Halo honey, aku ingin dibawakan rujak dan sop iga! Aku juga mau eskrim dan gulali yang ada ditaman dekat kantormu." Ucap Sisil dengan semangat ketika memberitahukan semua keinginan untuk memakan semua pesanannya itu. "Baiklah sayang. Aku akan membelikan semua makanan yang kamu pesan tadi. Ada lagi gak yang kamu inginkan, biar nanti sekalian aku cari?" Tanya Vino yang ditanggapi istrinya dengan gelengan kepala. "Ya sudah kalau memang tidak ada aku tutup dulu teleponnya. Tunggu aku dirumah sayang, Muachhhh!" Vino memonyongkan bibirnya ke layar ponsel seolah mencium bibir Sisil yang ada dihadapannya. Wanita itu hanya tertawa saja melihat tingkah Vino yang sangat lucu. Lalu mereka mengakhiri panggilan tersebut. Setelah menutup teleponnya. Vino terkejut dengan kehadiran Virza yang tiba - tiba sudah ada dihadapannya. "Astaga!! lo bikin gue kaget aja!! ketuk pintu dulu Za kalau mau masuk!!" Ucap Vino dengan kesal dan mengusap dadanya yang terkejut tadi. "Gue sudah ketuk pintu tadi! tapi lo nya gak denger!! Jadi, ya gue langsung masuk aja. Tahu - tahu nya lagi ngebucin." Ejek Virza kepada Vino. Dia memang selalu menggoda abangnya ketika sedang bucin dengan istrinya. "Lo nanti akan merasakan juga sama seperti gue! Dan gue sumpahin lo akan lebih parah dari gue nanti!!" Ucap Vino dengan kesal yang selalu diejek oleh adiknya itu. Virza tertawa senang mendengar perkataan abangnya itu dan menggelengkan kepalanya seolah menolak semua ucapannya tadi. "Ya sudah, ayo balik?" Ajak Virza lalu keluar terlebih dahulu dari ruangan Vino. Dia juga sedikit menggoda sekretaris abangnya itu. Semenjak Tita memutuskan untuk kembali ke negaranya. Virza hanya bisa melakukan hal - hal yang lain untuk bisa membuat dirinya menjadi sibuk. Dia juga sesekali berkencan dengan wanita - wanita yang sering dia goda. Walau hanya sekedar jalan saja dan tidak mau terikat dengan hubungan yang serius. Oleh karena itu, dia hanya ingin bersenang - senang saja dengan wanita yang ingin diajak jalan olehnya. Vino keluar dari ruangannya ketika Virza berhasil merayu Sasa untuk bisa jalan dengannya weekend ini. "Ayo pulang!" Ajak Vino yang melihat Virza masih saja mengajak ngobrol sekretarisnya itu. "Ya sebentar! Sa jangan lupa ya? besok aku jemput dirumahmu!" Ucap Virza yang kembali melihat kearah Sasa dengan tersenyum. Laki - laki itu nampak sangat senang dan bahagia. "Lo mau sampai kapan begini? jangan suka PHP orang Virza! terutama wanita." Vino berusaha untuk memberikan nasihat kepada adiknya itu. "Siapa yang PHP sih bang? gue cuman ajak jalan dia aja kok besok!" Ucapnya dengan malas. Karena mendengar ocehan abangnya yang sudah mulai menasihatinya. "Lo akan menyesal nanti. Kalau mempermainkan wanita seperti itu! Gue tahu kalau lo masih belum melupakan Tita. Lo masih marah kan sama dia? Karena sudah meninggalkan lo begitu saja tanpa ada kepastian!" Ucap Vino yang dibenarkan oleh adiknya itu. "Kalau dibilang marah, ya..pasti gue marah bang! Tapi, itu sudah keputusan dia. Gue juga tidak bisa mencegahnya. Lagian gue sama dia belum ada hubungan yang spesial kok?" Jelas Virza kepada abangnya. Vino hanya terdiam. Dia tidak menjawab perkataan adiknya tadi. Ketika pintu lift terbuka. Mereka keluar dari lift dan berjalan keluar dari gedung kantornya. Terlihat sudah ada satpam yang memberikan kunci mobil kepada Virza. Vino dan Virza memang selalu menggunakan satu mobil. Dia juga mengantar dan menjemput abangnya. Didalam mobil sebelum Virza menyalakan mesin mobil. Dia mendapat telepon dari seseorang. "Ya, halo ada apa?" Jawab Virza dengan serius. "Oh..begitu. Oke terimakasih infonya." Virza menutup teleponnya ketika seseorang yang tadi meneleponnya memberitahukan informasi yang dimintanya siang tadi. "Siapa?" "Itu temen gue, dia sedang mengikuti pak Danu. Gue juga suruh dia buat foto semua gerak gerik Pak Danu." Jelas Virza yang ditanggapi oleh Vino dengan anggukan kepala. "Oh iya, nanti kita mampir dulu beli makanan pesanan istri gue?" Ucap Vino yang hanya ditanggapi senyum ejek oleh adiknya itu. "Lo gak usah senyum - senyum begitu! Gue tahu kalau lo mao ngejek gue lagi kan?" Ucap Vino dengan ketus dan menatap tajam adiknya itu. "Siapa yang mau ngejek lo sih bang, gue hanya senyum aja kok? memangnya salah?" Ucap Vino sedikit terkekeh. "Gak salah. Yang salah itu ekspresi wajah lo yang buat gue jadi kesel!!" Vino berkata dengan malas dan kembali melihat kearah jendela. Membuat Virza menjadi tidak bisa menahan tawanya. Dia langsung tertawa dengan sangat keras. Membuat Vino dengan reflek memukul kepala adiknya itu. "Auwhhh...sakit bang!!" keluh Virza. "Lebay!! begitu saja sakit!!" Ucap Vino dengan datar. "Nanti lo kasih tahu gue semua informasi mengenai Danu!! gue sudah tidak sabar ingin segera memberi pelajaran dengan orang yang sudah berani bermain - main sama gue!!" Geram Vino yang membuat Virza menjadi sedikit takut melihat ekspresi wajah Vino yang sedang marah itu. Lalu dia melanjutkan perjalanan tanpa berbicara sedikitpun. Virza akan mencari tahu siapa dalang dibalik kekacauan hari ini. Dia juga belum mencurigai siapapun kecuali Pak Danu. Oleh karena itu, dia meminta temannya untuk bisa mengikuti kemanapun Pak Danu pergi. Karena gerak gerik yang dilakukan olehnya sangat mencurigakan. Virza juga berjanji akan selalu membantu abangnya. Karena dia tidak mau kedepannya Vino kena masalah yang tidak dia buat. *Happy Reading* Just Info : untuk novel ini akan pindah ke aplikasi n*******n ??

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

CEO Dingin Itu Suamiku

read
151.5K
bc

Over Protective Doctor

read
475.3K
bc

Turun Ranjang

read
579.1K
bc

OLIVIA

read
29.2K
bc

JODOH SPESIAL CEO JUDES

read
289.2K
bc

Possesive Ghost (INDONESIA)

read
121.4K
bc

LIKE A VIRGIN

read
841.4K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook